Purna Warta – Salah satu institute asal AS dalam pengamatannya menyorot militer Amerika Serikat yang semakin lemah dan berada dalam ancaman ketidakmampuan mereaksi bahaya.
Dalam rangking statistik terbaru kekuatan Angkatan Bersenjata AS diketahui bahwa militer Pentagon semakin lemah dalam beberapa tahun terakhir dan berada dalam ancaman ketidakmampuan membalas semua bahaya keamanan nasional.
Washington Examiner, 18/10, mengutip laporan Haritage Foundation dan menuliskan bahwa berdasarkan angka indeks organisasi ini diperlihatkan analisis tentang kelemahan kekuatan militer AS untuk pertama kalinya.
“Ini adalah kali pertama dalam 9 tahun bahwasannya Angkatan Bersenjata Amerika hanya mendapatkan peringkat bawah dalam indeks institute ini,” lapor Washington Examiner.
Haritage Foundation melaporkan bahwa analisis ini bukanlah sesuatu yang kami harapkan dari kebutuhan pertahanan kepentingan nasional di kancah internasional dalam menghadapi ancaman nyata dunia.
“Kelemahan ini merupakan hasil logis dari penggunaan bertahun-tahun secara kontinu peralatan, pasukan, pengurangan anggaran, prioritasi tak jelas, perubahan politik keamanan, sistem dan nilai buruk di lapangan dalam realisasi program,” tulis Haritage Foundation.
Institute Haritage ini menimbang dan meneliti kemampuan umum Angkatan Bersenjata AS dalam meraih kemenangan di dua medan besar di satu waktu di berbagai belahan dunia, kemudian menyimpulkan bahwa militer Pentagon berada di garis bahaya dalam upaya meraih sukses di satu konflik bersenjata besar Kawasan. Untuk bertarung di dua medan juga tidak siap.
Marinir Angkatan Laut AS memiliki nilai paling bagus dan mendapatkan tingkat lebih baik. Efektifitas unit militer ini telah membaik dibanding dengan tahun 2021 kemarin. AU AS mendapatkan nilai kurang bagus karena berbagai masalah dalam upaya memikat pasukan udara dan bermasalah dalam upaya mempertahankan mereka. Angkatan Laut dan Antariksa juga meraih hasil kurang memuaskan.
Surat kabar 19Fourtyfive dalam laporan terbarunya juga mengungkap tentang kurangnya jumlah pasukan di Angkatan Bersenjata dan Kementerian Pertahanan AS.
“Krisis daya Tarik sama sekali tidak memiliki tanda untuk penurunan. Di tahun fiskal baru, yang dimulai pekan lalu, militer hanya mendapatkan 25% lebih kecil dari targetnya untuk menarik pasukan baru,” lapor 19Fourtyfive.
Daya Tarik yang menjadi masalah Angkatan Bersenjata AS selama ini diyakini oleh para pakar bahwa krisis ini akan tambah parah dalam tahun-tahun ke depannya. Militer Pentagon juga akan menghadapi krisis dalam upaya mempertahankan pasukan tersisa.
Alasan dari kekhawatiran untuk mempertahankan pasukan sisa ini adalah kegagalan mereka dalam memikat prajurit baru. Pasukan yang masih memakai baju dinas militer terpaksa memikul tanggung jawab lebih karena krisis jumlah tentara. Akhirnya, pasukan yang sekarang aktif di Angkatan Bersenjata selalu menghadapi tugas lebih.
Dalam laporan ini disebutkan bahwa militer AS tidak mampu memikat 15 ribu tentara baru. Masalah inilah yang menjadi sebab semakin buruknya fasilitas militer.