HomeAnalisaKunjungan Menlu UE ke Iran Bikin Rezim Zionis Naik Pitam

Kunjungan Menlu UE ke Iran Bikin Rezim Zionis Naik Pitam

Purna WartaYair Lapid, Menteri Luar Negeri Israel, terus berupaya dalam setiap kesempatan untuk menghentikan perundingan pengangkatan sanksi Iran di Wina. Kini dia marah karena ulah Menteri Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell yang berkunjung ke Tehran, Iran.

Sejak awal, rezim Zionis sudah menyebut JCPOA sebagai ancaman eksistensi Israel. Berkali-kali mereka mengupayakan menghancurkan perundingan dengan segala cara, termasuk teror atas ilmuwan nuklir Iran.

Jadi adalah rahasia umum jika rezim Zionis bernafsu merusak perundingan resolusi nuklir Iran di Wina. Namun sebaliknya, Uni Eropa meyakini bahwa perundingan ini merupakan hal positif bagi semua pihak.

Analis surat kabar Politico menjelaskan bahwa Lapid kritik keras Borrell yang mengadakan kunjungan ke Tehran yang bertujuan menghidupkan kesempatan perundingan pengangkatan sanksi.

“Pintu tertutup perundingan Wina telah dibuka dengan kunjungan petinggi Menlu UE dan pertemuannya dengan petinggi Iran. Hal ini tentu tidak enak dirasakan oleh Yair Lapid dan dia menuduh Menteri Urusan Luar Negeri Uni Eropa tidak mengindahkan pernyataan tentang upaya Iran membunuh warga rezim Zionis di Turki, yang merupakan klaim tak mendasar,” tulis Politico.

Negara-negara Benua Biru anggota UE, menurut pengamatan analis Politico, meyakini bahwa kritik Israel atas JCPOA merupakan salah satu manuver mereka untuk merusak perjalanan perundingan program nuklir Iran.

Sambil mengutip pernyataan sumber dari Diplomat UE, Politico menuliskan, “Sebelum terbang ke Tehran, Borrell telah mengirim pesan kepada Menlu Israel Yair Lapid. Di sana dia menulis niatannya untuk menyeru kembali Iran ke meja perundingan program nuklir dan faktor penghalang terakhir penyebab mandulnya dialog.”

“Lapid dalam responnya menanggapi pesan ini kepada sekutunya Borrell, menyebut keputusan Borrell dengan menyedihkan, tidak bisa diharapkan, khususnya pasca penon-aktifan kamera IAEA dan kecaman Iran di Dewan Tinggi agen nuklir dunia,” tambahnya.

“Berbicara mengenai potensi besar Iran di tengah upaya mereka mengincar warga Israel di dunia, khususnya Turki, menunjukkan akan ketidakperhatian mereka kepada nyawa sipil Israel,” lugas sumber tersebut kepada Politico.

Sementara salah satu Juru Bicara Borrell tidak bersedia memaparkan pendekatannya mengenai pesan Borrell ini kepada Yair Lapid.

Kemudian Politico meneruskan, Josep Borrell mengadakan kunjungan ke Iran sebagai pihak netral dan koordinator netral perundingan. Dia berhasil menarik Iran ke perundingan tak langsung bersama para delegasi AS dalam beberapa hari ke depan.

Borrell sendiri sudah berkali-kali menjelaskan pandangannya mengenai perundingan nuklir ini dan menyatakan bahwa mengajak semua pihak kembali serta memegang teguh resolusi nuklir sangatlah bagus demi stabilitas dunia dan wilayah Barat Asia, salah satunya rezim pembunuh anak-anak Palestina.

“Di akhir kunjungan, Borrell kepada media menegaskan bahwa partisipasi kembali Iran dalam dunia ekonomi internasional akan membantu menghadapi peningkatan harga emas hitam dan gas alami yang disebabkan perang Rusia-Ukraina,” lanjut Politico mengamati.

Menlu Uni Eropa menyatakan, “Banyak negara, mayoritas di Afrika, meyakini efek perang Ukraina ke instabilitas sosial. Oleh karena itu pasar harus memenuhi kebutuhan minyak. Hal ini baik untuk harga energi. Demi memerangai kemahalan harga, minyak harus penuh di pasar.”

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here