Purna Warta – Media-media rezim Zionis mengungkit upaya manipulasi Turki atas krisis Ukraina dengan menghidupkan proyek kerjasama dengan Israel dalam ekspor gas.
Isaac Herzog, Presiden Israel, mengadakan kunjungan ke Ankara, Turki. Mereka membahas proyek pembangunan pipa gas dari sumur-sumur laut Mediterania melalui Turki untuk pengiriman gas ke Eropa.
Baca Juga : Pakar: Operasi Erbil Bukan untuk Membalas Teror Penasihat Iran di Suriah
Amichai Stein, Jurnalis urusan politik chanel CAN, melaporkan bahwa Turki memiliki beberapa tuntutan kepada Israel dan menuliskan, “Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki, dalam perbincangannya dengan Isaac Herzog menuntut pembangunan proyek pipa gas dari sumur-sumur gas di laut Mediterania dan pengirimannya melalui jalur Turki ke Benua Biru.”
Stein menegaskan, “Untuk melancarkan agenda ini, Turki tidak hanya berpangku pada rezim Zionis, tetapi dalam beberapa hari terakhir, Ankara juga menjadwalkan pertemuan dengan pihak Amerika Serikat. Turki ingin Amerika merayu Israel demi mempercepat Kerjasama ini. Dalam artian bahwa Washington juga menekan Tel Aviv untuk membangun pipa gas dari sumur-sumur Israel melalui jalur Turki ke Eropa.”
Surat kabar Arab cetakan London, Rai al-Youm mengamati bahwa Turki pernah memaparkan tawaran ini dalam beberapa kesempatan. Namun kali ini, Ankara mengungkapkannya kepada dua belah pihak sekaligus yaitu Amerika dan Israel dengan mengatakan, “Kalian ingin memutus ketergantungan gas Eropa dari Rusia, ini merupakan jalan terbaik untuk target ini. Jadi kalian singkirkan gas Rusia dari jauh dan sebagai penggantinya, kalian kirim gas Israel dari jalur Turki.”
Baca Juga : Melengos dari Emas Hitam Rusia, AS Dekati Venezuela
Tertanggal 9 Maret kemarin, Isaac Harzog telah mendarat di ibukota Turki dan mengadakan pertemuan dengan petinggi Ankara kemudian menjelaskan dalam konferensi pers bersama, “Tujuan kami menguatkan pondasi-pondasi pengembangan hubungan antara dua pihak dan bangsanya.”
Presiden Erdogan juga menegaskan, “Saya yakin kunjungan bersejarah Isaac, Presiden Israel memiliki satu titik pertemuan baru dalam relasi bilateral. Target kami bersama Israel adalah menghidupkan perundingan politik antara dua negara berdasarkan kepentingan bersama dan sorot akan urusan sensitif dua kedaulatan. Saya meyakini bahwa hubungan Turki dengan Israel di tahap berikutnya akan menciptakan kesempatan baru di segi kerjasama regional. Dalam dialog dengan Herzog, saya menegaskan bahwa Turki sangat memperhatikan kedudukan bersejarah al-Quds dan menjaga identitas agama Masjid al-Aqsa beserta kesuciannya.”
Meskipun kunjungan ini merupakan kunjungan hangat petinggi negara, namun banyak laporan yang menyebutkan demonstrasi atas kunjungan Presiden Israel ini oleh warga Ankara. Dilaporkan bahwa mereka membakar bendera rezim Zionis dan meneriakkan yel-yel seperti takbir serta “Mampus Israel” dan “Mampus Amerika”.
Baca Juga : Israel Main Dua Kaki di Ukraina: Penengah, Tapi Bagi-bagi Senjata