HomeAnalisaKemajuan Sistem Pertahanan Yaman Matikan Superioritas Udara Saudi

Kemajuan Sistem Pertahanan Yaman Matikan Superioritas Udara Saudi

Sana’a, Purna Warta – Dalam sebuah catatan berjudul ‘Yaman Tingkatkan Sistem Pertahanan dan Saudi Kehilangan Tameng Pertahanan’, Alahed News mengupas kebuntuan Riyadh mengatasi serangan Sanaa.

Sistem Pertahanan Anti-Rudal AS Ditarik dari Saudi

Charles Abi Nader, Analis catatan ini, menelisik kerugian Riyadh dan ditariknya sistem pertahanan udara Amerika dan mengatakan, “Media-media kawasan dan internasional akhir-akhir ini mewartakan usulan Amerika Serikat kepada Arab Saudi dan pentingnya meyakini akan adanya fakta baru tentang kerugian dalam perang versus Yaman. Mulanya kabar ini tidak dianggap benar oleh sebagian politikus, pemerhati situasi dan analis politik. Karena dalam 6 tahun agresi, media menjunjung propaganda AS yang bertujuan menipu opini umum regional dan dunia.”

“Akan tetapi, setelah kabar ini disebar dan Amerika memutuskan untuk menarik sistem pertahanan udara dari Kawasan, khususnya dari Arab Saudi yang menanam sebagian besar sistem pertahanan Pentagon, THAAD, para analis terpaksa menganalisa kembali pandangan mereka dan mengiyakan usulan Amerika.”

Baca Juga : AS Peringatkan Negara-Negara Arab tentang Normalisasi dengan Suriah

Riyadh Terkejut dengan Usulan Amerika

Penulis Alahed News yakin bahwa kebijakan Amerika untuk menarik dan mengurangi sistem pertahanan udara dalam jumlah besar dari Timteng sangatlah mengejutkan petinggi Istana.

Lloyd Austin, Menhan Amerika Serikat, telah menginformasikan keputusannya ini sebelum melaksanakan perintah. Dan kesempatan ini tidaklah cukup bagi Mohammed bin Salman, Menhan Saudi, untuk menutupi kerugian dan mencari pengganti sistem, yang sudah banyak tertanam sebagai tameng di wilayah luas Ibukota dan sekitarnya, yang notabene wilayah Istana.

Baca Juga : UEA Usir Pasukan Italia dari Wilayahnya

Alasan Lemah Washington

“Memang benar alasan Washington, yang dilontarkan untuk menarik sistem pertahanan anti-rudal dan drone, diambil untuk menopang strategi baru AS dalam menghadapi China dan Rusia… Namun masih ada lagi alasan lain yang lebih mendasari keputusan ini,” jelas Charles Abi Nader.

Kemudian Abi Nader menjelaskan pendekatannya bahwa faktanya adalah Washington bisa saja menggunakan sistem, yang ada di gudang Amerika sana, untuk diaktifkan. Sehingga dalam jumlah cukup, sistem pertahanan yang di Saudi tetap dijaga untuk melindungi fasilitas dan infrastruktur urgen Riyadh.

Baca Juga : Inggris Ikuti Jejak Amerika Serikat; Mengakui Ansarullah

Alasan Sebenarnya AS Tarik Sistem Pertahanan

“Dapat dipastikan bahwa situasi stabil saat ini antara AS dan Iran, yang dibarengi dengan perundingan tak langsung agar AS kembali ke resolusi nuklir, menjadi salah satu alasan penurunan jumlah sistem pertahanan AS di regional. Tapi ada satu lagi yang tidak bisa ditolak bahwa kebijakan ini satu skenario untuk menekan Saudi secara tidak langsung agar mencari jalan keluar baru dalam perang Yaman,” jelas Abi Nader.

Ide Amerika disampaikan kepada Riyadh oleh Wakil AS untuk Yaman dalam kunjungannya ke Istana. Mereka ingin Saudi menerima syarat Yaman untuk membedakan urusan bantuan kemanusiaan dengan kasus militer dan politik sebagai langkah awal mengentas kaki dari rawa perang. Usulan ini muncul bersamaan dengan atraksi kekuatan Yaman via pasukan bersenjata Ansarullah, yang diterjemahkan dalam berbagai bahasa, termasuk media Alhurra.

Analis Alahed News menganalisa langkah media Alhurra dalam mencetak analisa Breaking Defense dan menulis, “Kemampuan rudal balistik Ansarullah dan potensi untuk mencapai semua penjuru Saudi sudah diteliti sebelumnya. Total jarak tempuh kekuatan rudal ini, khususnya Burkan-3 yang mendapatkan pengembangan, bisa mencapai 12.000 km.”

Baca Juga : Hamas Serukan Perlawanan Rakyat Intensif Terhadap Pemukiman Zionis

Runtuhnya ScanEagle Kejutan Lain untuk Saudi

Dengan segala kemajuan situasi ini, beberapa hari lalu, terlintas berita ditembak jatuhnya satu pesawat tanpa awak spionase Amerika di Sarwah, provinsi Ma’rib, di tangan rudal darat ke udara (milik Yaman). Pesawat tersebut jenis Scan Eagle, salah satu drone mata-mata paling mahal bernilai 11 juta dolar dengan kemampuan khusus memata-matai dan mengambil gambar dengan kamera infrared, dengan jarak terbang di ketinggian yang bisa disesuaikan di segala medan perang.

Dalam pandangan Bin Nader, peristiwa ini lebih dari sekedar penembakan satu drone spionase.

“Menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak ataupun helikopter oleh sistem pertahanan udara Yaman bukanlah satu hal yang baru. Sudah ada puluhan operasi seperti ini, yang biasa dijelaskan oleh Juru Bicara pasukan bersenjata Sanaa.”

“Sensitivitas peristiwa ini terletak pada kemajuan teknologi rudal yang dimiliki oleh militer Yaman, yang telah direkam dan dilansir oleh media al-I’lam al-Harbi Yaman. Dalam rekaman video tersebut terlihat garis perjalanan rudal di atas garis drone yang terdeteksi. Ini berbeda dengan garis biasanya yang dimiliki rudal yang biasa bergerak dari bawah mengikuti asap mesin pesawat. Jelas bahwa setelah tepat mendeteksi jenis drone dengan mesin di bagian atas ini, yang diaplikasikan untuk menghindari kontak deteksi, mereka menggunakan rudal yang tepat. Dari sini jelas juga bahwa pasca meneliti teknologi drone, rudal bisa menempuh jarak lebih jauh untuk mengikuti arah gas dari atas. Setelah mendekat dan berada di jarak yang tepat, rudal akan meledak melalui sebuah sensor. Ini bukan seperti ledakan rudal biasa yang meledak ketika mengena sasaran,” jelas Abi Nader.

Baca Juga : PBB: 22.000 Warga Yaman Terlantar Akibat Perang di Ma’rib

Senjata Terakhir Riyadh Telah Digunakan di Ma’rib

Anjuran Amerika agar Saudi mencari jalan keluar perang Yaman dan penarikan sistem pertahanan tidaklah cukup bagi Istana. Dengan demikian, maka operasi rudal Yaman kemarin bisa menjadi satu tekanan tambahan atas Arab Saudi. Superioritas udara kemarin telah hancur. Superioritas tersebut terakhir digunakan oleh Riyadh dalam menjaga unit-unit militer dan pasukan bayarannya di utara Yaman, yaitu Ma’rib.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here