Yerusalem, Purna Warta – Abdel Bari Atwan mengamati adu senjata Jalur Gaza versus rezim Zionis termasuk insiden membara yang berujung pada intifada al-Aqsa, di sebagian wilayah dalam Palestina.
Menurut editor surat kabar Rai al-Youm itu, hal ini adalah peristiwa bersejarah. Ia lalu mengambil satu kesimpulan bahwa ketika Intifada ketarik sampai Jaffa dan Haifa, hitung mundur keruntuhan Israel akan dimulai.
Konflik antara warga Palestina dengan Israel memuncak pasca Rezim Pembantai Anak-Anak memutuskan untuk mengambil alih dan mengosongkan wilayah Sheikh Jarrah. Penduduk kota Sheikh Jarrah melakukan protes yang ternyata juga diikuti oleh beberapa kota lainnya, khususnya penduduk al-Quds, masjid al-Aqsa.
Baca Juga : Setidaknya 3 Roket dari Selatan Lebanon Meluncur ke Israel, Tapi …
Setelah pasukan Zionis mengepung para jamaah di masjid al-Aqsa, front resistensi di Jalur Gaza membela dengan operasi dan manuver anyar yang disebut “Jembatan dari Gaza ke al-Quds”. Mereka mengeluarkan ultimatum kepada rezim Zionis agar segera meninggalkan wilayah Sheikh Jarrah dalam batas waktu yang ditentukan dan mengakhiri blokade warga Palestina di masjid al-Aqsa.
Rezim Zionis menolak ultimatum sehingga memaksa gerakan Muqawamah bertindak dan mengebom banyak teritori Israel dengan rudal dan roket. Akhirnya rezim Zionis mundur dari masjid al-Aqsa. Dan dengan dukungan dari Gaza, jamaah al-Quds melangsungkan sholat Idul Fitri di masjid suci al-Aqsa dan Israel mengumumkan penundaan untuk mengosongkan dan mengusir warga Sheikh Jarrah.
Akan tetapi satu hal yang perlu diperhatikan bahwa petinggi Rezim Zionis memusatkan konflik ke Jalur Gaza, yang menjadi pusat resistensi kuat Hamas dan lainnya. Kabar terakhir menyebutkan bahwa Kabinet Pembantai Anak-Anak dan Perempuan Palestina setuju untuk membuka perhitungan dengan Hamas dan lainnya sehingga sampai saat ini pun serangan Israel masih bergemuruh ke wilayah Gaza.
Baca Juga : Kata’ib Al-Qassam: Merudal Dimona dan Tel Aviv Lebih Mudah dari Minum Air
Abdel Bari Atwan mengamati hal ini, namun di saat yang sama ia juga mewanti-wanti Israel agar berhati-hati menghadapi perluasan gerakan Intifada yang sampai ke kota besar seperti Jaffa dan Haifa.
Analis kondang dunia Arab berdarah Palestina tersebut menyoroti konfrontasi jalanan antara Arab Palestina dengan warga Yahudi Zionis seperti di kota Jaffa, Haifa dan al-Lod yang notabene tempat kelahiran George Habash sang pendiri Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina.
عندما تمتد انتفاضة الاقصى الى يافا وحيفا والرملة واللد مسقط راس القائد جورج حبش وتتحول شوارعها الى ميادين مواجهة مع المستوطنين فهذا حدث تاريخي يجسد العد التنازلي لانهيار إسرائيل انها انتفاضة الصواريخ التي أنهت الردع الاسرائيلي واسطورة القبب الحديدية الزائفة والقادم اعظم
— عبد الباري عطوان (@abdelbariatwan) May 12, 2021
“Jalanan kota-kota tersebut telah menjadi medan perang warga, ini adalah peristiwa historis yang memulai hitungan mundur keruntuhan Israel,” hematnya.
Abdel Bari Atwan juga mengupas reaksi rudal-rudal Muqawamah dan resistensi Gaza yang memborbardir belahan-belahan kota Palestina dan meneruskan, “Ini adalah perihal Intifada (dalam bentuk) rudal yang telah mengakhiri superioritas sistem pertahanan Israel dan dongeng kepahlawanan Iron Dome. Yang terjadi selanjutnya adalah Israel akan tertimpa satu hal yang lebih buruk dan besar.”
Baca Juga : Presiden Iran Seru Seluruh Negara Islam Bersatu Melawan Israel