Purna Warta – Salah satu surat kabar kondang Zionis melaporkan bahwa kunjungan Presiden Suriah Bashar al-Assad ke Uni Emirat Arab bisa dianggap fase baru hubungan internasional Damaskus dengan negara-negara regional.
Jerusalem Post, surat kabar kondang Israel, dalam salah satu analisanya mengupas kunjungan pertama Bashar al-Assad, Presiden Suriah, semenjak perang. Di mana hal itu bisa disebut periode baru untuk Damaskus, menurut pengamatan media Zionis tersebut, meskipun tidak diketahui apakah Barat marah atau tidak.
Baca Juga : Syiah Arab Saudi dan Eksekusi Mati
Mengutip dari Jerusalem Post, Jumat, 18/3 Presiden al-Assad terbang mengadakan kunjungan ke Emirat. Menurut media warta cetakan UEA, The National, Sheikh Mohammed bin Rashed, Wakil Presiden sekaligus Hakim Dubai bersama Mohammed bin Zayed, Putra Mahkota Abu Dhabi, dan Presiden Bashar al-Assad membahas perkembangan Suriah terkini.
The National, yang notabene media kondang UEA, menyebut kunjungan ini sebagai titik penting untuk Suriah dan menuliskan bahwa sepertinya, relasi Suriah dengan dunia luar akan semakin meluas.
Sambil mengutip laporan ini, Jerusalem Post (jpost) mengamati, “Kunjungan Bashar al-Assad ke Emirat merupakan satu simbol, karena UEA dalam konferensi Dewan Keamanan PBB menyuarakan abstain menanggapi serangan Rusia ke Ukraina. Secara lahir, Emirat menemani India dan China yang sedang berusaha menimbang sistem dunia baru.”
Boris Johnson, PM Inggris, menurut laporan Jpost, pekan lalu hadir di Emirat dan Saudi. Antony Blinken, Menlu AS, juga menjadwalkan rencana kunjungan ke UEA, meskipun kabar ini hingga kini belum mendapatkan penegasan. Dan PM Israel, Naftali Bennett juga di awal tahun 2022, telah mengadakan kunjungan ke Abu Dhabi.
Baca Juga : Inovasi Dewan Kerja Sama Teluk Persia untuk Yaman: Mencari Solusi atau…
“Tahun lalu, Emirat mengambil beberapa langkah untuk mengembalikan Suriah ke dalam tubuh negara-negara regional. Dan kunjungan ini dilakukan di tengah pancaran sinyal pintu terbuka Mesir ke al-Assad. Negara-negara tersebut mengeluarkan dalih bahwa Suriah merupakan satu medan stabil bertahan menghadapi krisis yang difaktorkan perang,” tulis Jerusalem Post.
The National mengenai kunjungan serta jadwal acara Presiden al-Assad di Emirat menuliskan bahwa Presiden Suriah menjadwalkan pertemuan dengan Sheikh Mohammed dan Sheikh mengharap kunjungan Damaskus ini bisa membuka pintu kebaikan, perdamaian dan stabilitas di negara serta Kawasan.
Dalam pertemuan Sheikh Mohammed dan al-Assad, menurut The National, dibahas beberapa kalkulasi masalah dan mereka menegaskan penarikan mundur pasukan asing hingga pertahanan semua titik daerah Suriah.
“Suriah adalah poros utama keamanan Arab dan Emirat ingin menguatkan kerja sama dengan Damaskus untuk meraih stabilitas dan kemajuan demi kepentingan bangsa Suriah secara umum,” tegas Sheikh Mohammed.
Baca Juga : Riyadh Tangkis Kabar Kunjungan Menlu Amerika ke Saudi dalam Waktu Dekat
Mengutip dari Jerusalem Post, kunjungan al-Assad ke Emirat menjadi pusat penguatan relasi bilateral dan ini merupakan satu indikasi besar untuk kunjungan-kunjungan selanjutnya ke negara-negara Kawasan.
Suriah memiliki hubungan baik dengan Iran dan Irak. Bahkan tidak menutup kemungkinan adanya kunjungan Presiden al-Assad ke Mesir. Begitu pula Turki, yang menurut beberapa prediksi, dimungkinkan untuk memperbaiki relasi dengan pemerintahan Bashar al-Assad. Ketika kunjungan ini terealisasi, Ankara akan segera menarik pasukannya dari Damaskus.
Di akhir, Jerusalem Post menjelaskan bahwa sekarang ini, undangan Emirat untuk Assad dan perjamuannya ini merupakan pesan urgen ke pihak-pihak Arab dan Barat.
“Hingga detik ini belum jelas apakah poros Barat marah dengan kunjungan Presiden Suriah ini atau tidak? Atau mereka lebih menganggap perjamuan Emirat ini sebagai satu upaya UEA untuk berdamai dengan negara-negara Kawasan,” hemat Jerusalem Post.
Baca Juga : Darurat, AS-Prancis Bersama Eksploitasi Gas Alam Yaman di Wilayah Selatan