Jakarta, Purna Warta – Salah satu jenderal senior angkatan bersenjata rezim Zionis, Yitzhak Brick, mengupas kekalahan militer Israel dalam agresi terbarunya ke Gaza. Dalam catatannya, dia menegaskan ketidaksiapan militer rezim dalam perang regional dan Angkatan Darat sedang runtuh tumbang.
Dalam analisanya yang dilansir Haaretz, Yitzhak Brick menegaskan, “Israel telah merasakan realisasi skenario menakutkan di timur yang membuktikan kebenaran analisa ini dalam perang yang seharuskan dimenangkan Angkatan Udara .”
Baca Juga : Kepala Intel Mesir Temui Mahmoud Abbas
Jenderal senior tersebut mengakui bahwa dalam operasi baru, yang disebut Haris al-Aswar versus Gaza, diupayakan untuk menghidupkan pendekatan dan pendapat (khususnya) para eks Jenderal, yang terkadang muncul sebagai analis media.
“Dalam operasi tersebut, mayoritas Angkata Udara Israel terjun dan menghancurkan infrastruktur Hamas dan Jihad Islami di Gaza pada siang dan malam. Sirine operasi berbunyi dan pesawat bermanuver seraya membawa miliaran shekel (mata uang Israel) dari kamar operasi,” jelasnya.
“Namun demikian, Israel tetap gagal menghentikan aliran rudal dan artileri, bahkan masuk dalam gencatan senjata dengan kepala menunduk. Hamas dan Jihad Islami terus memborbardir dengan rudal dan artilerinya seakan-akan tidak terjadi apa-apa atas mereka. Seakan-akan mereka mampu terus meluncurkan manuver tersebut dalam waktu lama,” tambahnya dikutip el-Nashra terjemahan bahasa Arab.
Jenderal senior pasukan cadangan rezim Zionis tersebut melanjutkan, “Bertahun-tahun kami mengkategorikan Angkatan Udara sebagai aktor strategis Israel. Dan faktanya juga membuktikan superioritas AU di depan kekuatan udara musuh. Akan tetapi kekuatan mereka sangat tidak berarti dalam menghadapi rudal dan artileri.”
“Beberapa tahun terakhir, Angkatan Darat telah dilupakan dan sekarang sedang berguguran. Karena Angkatan Udara telah dijadikan kekuatan kunci militer bersenjata Israel. Fakta ini adalah buah dari logika rasional yang salah, yang berbunyi kemenangan bisa diraih hanya dari bantuan udara dan menghadang kerugian besar. Sekarang kami harus membayar mahal kesalahan logika ini,” tegasnya.
Baca Juga : Hamas: Kami Lanjutkan Produksi Ribuan Rudal Baru
Yitzhak Brick juga menjelaskan bahwa manuver udara, kerugian besar dengan menghancurkan infrastruktur Jalur Gaza, menghabisi petinggi Muqawamah beserta rumah-rumah mereka, telah menguatkan front resistensi Hamas dan mereka terus meluncurkan rudal.
Tentang poros resistensi Palestina, Yitzhak Brick menyatakan, “Hamas belum berhenti. Ideologi menjadi sumber inspirasi. Karena serangan ini, semua titik pemerintahan jadi cacat. Memikulkan kerugian ekonomi senilai miliaran, termasuk cacat produksi ekonomi. Modal manuver bom sangatlah tinggi.”
“Hamas dan Jihad Islami telah menghinakan kami. Mereka terus menembakkan rudalnya, sampai mengincar daerah Gush Dan (jantung kota metropolitan Tel Aviv). Sedangkan Perdana Menteri, Menhan dan Kepala Staf Umum mengklaim bahwa sulit Gaza lepas dari kerugian yang telah disebabkan kami,” jelasnya.