Israel Hayom: Bulan Madu Tel Aviv-Abu Dhabi Berakhir

Israel Hayom Bulan Madu Tel Aviv-Abu Dhabi Berakhir

Purna Warta – Salah satu media analis Israel, Israel Hayoum, dalam pengamatannya mengkritik keras penurunan ‘bulan madu’ kerja sama rezim Tel Aviv dengan pemerintah Abu Dhabi dan meyakini bahwa kedua belah pihak telah menjauh dari target dan visi normalisasi.

Meskipun dilaporkan sebelumnya bahwa Emirat berniat membangun kamar perdagangan internasionalnya di Tel Aviv demi mempermudah hubungan investor grup ekonomi Dubai dengan Tel Aviv, namun kini ada analisa baru dari Israel Hayom.

Baca Juga : Al-Mashat: PBB Harus Ambil Tindakan untuk Buka Kembali Bandara Sana’a

Pembukaan kantor dagang internasional ini dilaporkan setelah delegasi kamar dagang Emirat mendeklarasikan strategi baru dan mengungkapkan targetnya untuk menjadikan Dubai sebagai pusat ekonomi dan pasar utama perusahaan-perusahaan internasional.

Israel Hayom dalam salah satu pengamatannya mengisahkan bahwa sejak tandatangan kerja sama normal atau yang biasa diistilahkan normalisasi, hubungan Tel Aviv dan Abu Dhabi mengalami peningkatan drastis dalam investasi perdagangan dan ekonomi.

“Meskipun ada satu keraguan dalam langkah UEA, Israel tetap yakin dan berprasangka baik akan hubungan ini padahal sudah terlihat jelas penurunan dalam statistik perdagangan dua kedaulatan,” lanjut Israel Hayom.

Eriel Kahana, Analis Israel Hayom di awal pengamatannya mengumpamakan masalah relasi Tel Aviv dan Abu Dhabi dengan satu ombak yang setelah dua tahun berlalu, baru menyadari akan sebuah pemisahan dan jurang.

“Benar bahwa Israel dan Emirat sangat rela dengan hubungan yang ada, namun setelah dua tahun, setelah adanya penelitian detail terkait relasi ini, ternyata kerja sama berubah menjadi satu permasalahan kompleks, karena impian pertama normalisasi ini adalah menciptakan satu jaringan kerja sama dalam teknologi, energi hijau, internet, antariksa dan banyak lagi bidang lainnya demi kedua kedaulatan diakui sebagai negara maju,” jelasnya.

“Para petinggi Israel mengkhayalkan kapasitas investasi Abu Dhabi mengalir deras ke Tel Aviv dengan satu target raihan kemajuan yang sangat siginifikan. Meskipun di lapangan ada kemajuan, akan tetapi kini masalah serta urusan datang silih berganti.”

Baca Juga : Janji Baru Amerika kepada Ansarullah

Ariel Kahana meyakini bahwa perdagangan meningkat setiap bulan, namun hanya lebih dari 60% uang dan investasi yang mengalir ke Israel, dan bukan sebaliknya. Satu jumlah yang bagus, akan tetapi kapasitas ini semakin menjauh dari jumlah yang diimpikan Israel di awal periode.

“Angka menunjukkan bahwa hanya satu miliar dolar nilai yang tertera dalam kapasitas perdagangan Israel-Emirat dan mayoritas jumlah itu terjadi dalam perdagangan berlian.”

Di bagian lain analisanya, Ariel juga mengingatkan kesepakatan perdagangan bebas dan melaporkan, “Benar bahwa lebih dari 100 proyek investasi bersama yang tertulis dalam laman relasi Israel-UEA, yang mana satu jumlah yang baik. Akan tetapi jika sekutu Emirat tidak ditemukan, maka proyek tersebut akan mangkrak.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *