Inovasi Iran Damaikan Turki-Suriah

Inovasi Iran Damaikan Turki-Suriah

Purna Warta – Salah satu surat kabar Lebanon melihat kunjungan terbaru Menteri Luar Negeri Iran ke Turki dan Suriah sebagai inovasi Tehran untuk mendamaikan Ankara-Damaskus.

Hossein Amir Abdollahian, Menlu Iran, Sabtu lalu mengadakan kunjungan ke Suriah untuk kali keempat sejak menduduki jabatan Kepala diplomatik luar negeri Tehran. Ini adalah satu kunjungan yang dilakukan pasca kunjungannya ke Ankara dan pertemuannya dengan petinggi Turki. Faisal al-Mekdad, Menlu Suriah, langsung menjemputnya di bandara internasional Damaskus dan menyatakan, “Kunjungan ini sangat penting yang dilakukan pasca perkembangan terakhir situasi dalam negeri, Kawasan dan internasional.”

Baca Juga : Skenario Pertarungan AL Hizbullah Vs Israel

Apa Inovasi Iran?

Dunia warta al-Akhbar asal Lebanon, 4/6, mengupas upaya Iran mendamaikan Suriah dan Turki dan menuliskan, “Tehran secara resmi telah memulai gerak inovasinya demi mendukung secara praktis perdamaian antara Damaskus dan Ankara melalui kunjungan Menlu Hossein Amir Abdollahian ke Damaskus. Tawaran Iran berdasarkan pada kelaziman operasional koordinasi antara dua negara demi mencegah konflik lapangan baru di Timteng dan mencegah operasi militer baru Turki dengan saling menyadarkan kekhawatiran masing-masing pihak. Tawaran ini akan menyiapkan pondasi perdamaian dan mengakhiri konflik lebih dari satu dekade.”

“4 hari pasca kunjungan Abdollahian ke Turki, pesawatnya kembali mendarat di Damaskus di bawah naungan upaya Tehran dalam memanfaatkan hubungan baik bilateral dua negara. Dengan target, sebisanya membangun jembatan antara Suriah-Turki. Upaya ini menyebabkan adanya dialog serius dan berpengaruh dalam struktur kepentingan bersama dua kedaulatan,” tambah al-Akhbar.

Analis al-Akhbar meyakini bahwa upaya Tehran ini dilakukan karena ancaman Turki akan operasi baru Angkatan Bersenjata di bagian utara Suriah. Sehingga Iran mengajukan jalan keluar diplomatik untuk mencegah terjadinya konflik lebih besar di Kawasan.

Baca Juga : The Jerusalem Post: Era Baru Kerja Sama Iran dengan Tetangga Non-AS

Investasi Negeri Para Mullah dalam Pendekatan Baru dan Perdamaian Ankara di Kawasan

“Iran juga berusaha untuk berinvestasi dalam proyek perdamaian baru Turki, yang ingin berdamai dengan negara-negara yang pernah berselisih sebelumnya. Hal yang bisa ditemukan dalam urusannya dengan Saudi dan Emirat, bahkan Mesir. Tehran berupaya mengaplikasikan proyek ini dengan Suriah, meskipun tahu akan kesulitannya,” al-Akhbar melaporkan.

Di sinilah, menurut sorot pengamatan analis al-Akhbar, Amir Abdollahian ingin membuktikan upaya ini kepada warga, yang dinyatakannya sebelum terbang berkunjung.

“Salah satu target kunjungan ke Damaskus adalah menciptakan perdamaian dan keamanan di Kawasan antara Suriah dan Turki,” lapor al-Akhbar mengutip pernyataan Menlu Amir Abdollahian sebelum terbang ke ibukota Suriah.

Baca Juga : Begini Strategi Iran dan Rusia Hadapi Sanksi Barat

Hal ini dia nyatakan untuk membuktikan peran Iran sebagai mediator antara Damaskus-Ankara di lebih dari satu ranah dengan kesadaran akan kekhawatiran dua negara dan berupaya menciptakan satu pendekatan lintas antara pandangan Turki-Suriah.

Penggunaan kata “Damai dan keamanan” oleh Menlu Iran, menurut analis al-Akhbar, menunjukkan penegasannya akan perdamaian dua negara sambil memperhitungkan kapasitas perdamaian yang akan terjalin.

Selain itu, pernyataan itu juga merupakan satu ujian akan keseriusan dua negara dalam perundingan untuk membangun jembatan penyambung perbedaan besar dan lama yang memakan masa satu dekade.

Menlu Iran juga menegaskan penolakannya akan operasi militer baru Ankara di bagian utara Damaskus. Dalil penegasan ini, menurut analisa al-Akhbar, merupakan pesan dan peringatan Iran akan bahaya instabilitas Timteng.

“Jadi ini merupakan jawaban tak langsung akan tafsiran salah dari pernyataannya yang sebelumnya dijelaskan dalam kunjungannya ke Turki,” jelas al-Akhbar. Di Ankara, Menlu Iran berbicara mengenai kesadaran Tehran akan kekhawatiran keamanan Turki di Suriah. Satu pernyataan yang membuat beberapa pihak mengklaim dan menafsirkannya dengan izin Tehran atas operasi militer Ankara di utara Damaskus.

Baca Juga : Ini Respon Hizbullah Tanggapi NATO Timteng

Sambutan Suriah

Sari pandangan Suriah akan inovasi ini bisa dilihat dari acara penyambutan di bandara. Penyambutan ini sama dengan penegasan Suriah akan pendudukan Turki di beberapa wilayah kedaulatan Damaskus, yang mengandung target serta ambisi militeris.

“Hal ini secara jelas bisa dilihat dari pernyataan Presiden Suriah, Bashar al-Assad yang menyatakan, “Klaim Turki tidaklah benar, tidak ada hubungannya dengan fakta lapangan. Klaim ini bertentangan dengan piagam PBB, dasar hukum internasional dan kaedah hubungan baik bertetangga.” Pernyataan al-Assad ini menunjukkan pandangan resmi Suriah. Sementara pernyataan Menlu Faisal al-Mekdad memperlihatkan dengan gamblang dukungan Suriah akan inovasi Iran,” hemat al-Akhbar.

Menurut analisa jurnalis al-Akhbar, “Suriah ingin lebih memprioritaskan pengambilan sumpah dan janji dari Turki dari pada upaya perdamaian dan penyelesaian konflik. Dengan janji tersebut, Turki harus bersedia keluar dari daerah pendudukan, karena Damaskus menganggap hal ini sebagai salah satu faktor stabilitas nasional yang tidak bisa dilewatkan begitu saja.”

“Dengan mengajukan realisasi kesepakatan Adana antara Turki-Suriah, Iran ingin sampai pada gerak keputusan dua negara, sehingga di tahap berikutnya, mereka bisa memanfaatkan perjanjian itu. Satu perkara yang akan memberikan Suriah kebebasan untuk mengirim pasukan ke wilayah-wilayah riskan serangan, hingga akhirnya kekhawatiran keamanan Turki akan sirna, kemudian membangun sebuah pondasi baru untuk tahap berikutnya,” tambahnya.

Resolusi Adana adalah kesepakatan yang disetujui Suriah dan Turki untuk memberantas teroris 20 tahun lalu.

Baca Juga : Desakan Riyadh dan Paris di Belakang Najib Mikati

Pencegatan AS

Di akhir, analis al-Akhbar menuliskan, “Namun demikian, inovasi Iran ini bisa dicegat oleh AS setiap waktu. Washington, yang telah mendikte dan memaksa pasukan Demokratik Suriah untuk tidak mundur dari Manbij, Tall Rifat atau menyerahkan dua wilayah ini kepada mereka, telah memprovokasi Suriah dari segi manajemen dan militer. Hal ini akan menyulitkan jalan Iran.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *