Purna Warta – Para petinggi Israel berupaya mencitrakan sukses dialog negosiator AS di Lebanon dan mengklaim kesepakatan yang akan terjalin dalam waktu dekat.
Media-media berbahasan Ibrani menggantungkan banyak harapan pada kunjungan senyap-senyap Amos Hochstein, utusan khusus AS dalam perundingan pemetaan perbatasan dengan Lebanon, ke Palestina Pendudukan. Mereka melaporkan harapan Tel Aviv akan sukses mediator asal Washington dalam menangani krisis dengan Beirut.
Baca Juga : Lagi, Amerika Curi Minyak Suriah
i24 dalam laporannya pasca pertemuan Amor Hochstein dengan Yair Lapid, PM rezim Zionis, menuliskan, “Israel dan Lebanon sudah semakin dekat menandatangani resolusi perbatasan maritim.”
Chanel 13 rezim Zionis juga melaporkan kunjungan rahasia utusan AS ke Israel tak lama setelah perundingan dengan pihak Lebanon.
Dengan mengutip pernyataan salah satu petinggi politik Tel Aviv, chanel 13 Zionis mengklaim, “Dari segi aktifitas energi dan perkembangan situasi ekonomi, Lebanon sedang mengarungi kondisi buruk dan Beirut harus mengambil keputusan apakah mereka ingin menjadi satu negara yang terbelakang atau menjadi pemerintahan yang mampu ekstraksi gas.”
Media-media rezim Zionis melaporkan bahwa kunjungan mediator AS ke Israel setelah perundingannya dengan pihak Lebanon, menunjukkan kemajuan besar dialog. Yang jelas hal ini berkaitan dengan prediksi Israel yang mana mereka menantikan suara kesepakatan dalam beberapa hari ke depan.
i24 di akhir laporannya mengungkapkan, “Akhir-akhir ini, Israel baru saja menawarkan satu usulan yang sangat dermawan yang memberikan kesempatan bagi Lebanon untuk ekstraksi gas di sumur Qana dan blok 9, yang masuk wilayah Beirut. Sedangkan Israel akan mendapatkan izin untuk ekstraksi di daerah lain kelautan.”
Bahkan i24 mengklaim bahwa jawaban pemerintah Lebanon serta Hizbullah atas usulan mediator AS ini adalah kami akan mendukung setiap keputusan yang pemerintah ambil.
Dengan membesar-besarkan tema ini, media Israel mengilustrasikan kesepatan yang akan segera ditandatangani dalam waktu dekat.
Baca Juga : Latihan Militer Gabungan Suriah-Rusia di Aleppo
Sementara Sayid Hasan Nasrullah, Sekjen Hizbullah, dalam orasi terakhirnya di malam ketiga Muharram menegaskan, “Kami tidak memihak pihak perundingan dengan Israel tentang pemetaan perbatasan dan juga kami tidak menunjuk siapapun untuk berunding sebagai mediator kami.”
Sekjen Hizbullah mengingatkan bahwa sikap Muqawamah terhadap Israel berkaitan erat dengan hasil perundingan tak langsung Beirut-Tel Aviv.