HomeAnalisaHubungan Ankara-Tel Aviv Membaik, Pergerakan Hamas di Turki Semakin Sempit

Hubungan Ankara-Tel Aviv Membaik, Pergerakan Hamas di Turki Semakin Sempit

Yerusalem, Purna Warta Hanya beberapa bulan setelah keretakan hubungan antara Ankara dan Tel Aviv membaik, sebuah surat kabar Ibrani melaporkan bahwa pejabat Ankara tidak akan mengizinkan anggota Hamas memasuki wilayah Turki.

Surat kabar Israel Hayoum melaporkan hari ini (Rabu 27/4/2022) bahwa Ankara telah melarang puluhan anggota Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) memasuki Turki atas permintaan Tel Aviv.

Baca Juga : Kenapa Saudi Larang Penerbangan dari Bandara Ibukota Yaman?

Situs berita Arab 48 yang mengutip Israel Hayoum mengatakan bahwa kritik Hamas terhadap pernyataan Turki baru-baru ini yang mengutuk operasi penyerangan beberapa pekan lalu di kota-kota yang diduduki merupakan pemicu dari sikap Turki ini.

Sekitar dua minggu lalu, juru bicara Hamas Hazem Qassem mengutuk Turki dan Bahrain karena memiliki sikap senada dengan Tel Aviv yang mengutuk operasi bunuh diri di sejumlah kota yang diduduki Israel. Seorang juru bicara Hamas menekankan bahwa operasi Palestina di wilayah pendudukan adalah tindakan “perlawanan” yang “dijamin oleh semua hukum internasional.”

Israel Hayoum mengatakan, Hamas sebenarnya sudah telah menahan diri untuk tidak mengkritik tindakan Turki, terutama setelah kunjungan Presiden Israel Ishaq Herzog ke Ankara dan pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

“Ini bukan hanya masalah mencegah masuknya secara tidak sengaja [anggota Hamas ke Turki], tetapi Ankara telah meminta lusinan aktivis Hamas untuk meninggalkan negara itu,” tulis Israel Hayoum seperti dikutip oleh sumber Palestina. “Ini sebenarnya telah terjadi dalam dua bulan terakhir, dan beberapa orang yang terkait dengan sayap militer Hamas telah dipecat.”

Baca Juga : Rezim Terus Berganti di Kabul, Iran Tidak Pernah Meninggalkan Rakyat Afghanistan

Sumber Palestina yang tidak mau disebutkan namanya itu melanjutkan: “Israel berada di balik tindakan ini dan mengirim daftar lusinan surat ke Ankara untuk mencegah mereka memasuki Turki dengan dalih keterlibatan mereka dalam serangkaian aksi militer. Itulah sebabnya para pejabat Turki mendatangi para pejabat Hamas dan mengatakan kepada mereka, “Anda berjanji untuk tidak melakukan hal seperti itu di tanah kami. Sekarang Anda harus meninggalkan [Turki].”

“Para pejabat Turki telah memberi tahu para pemimpin Hamas bahwa mereka memiliki kepentingan ekonomi dengan Israel dan bahwa ada tanda-tanda baru untuk memperbaiki hubungan politik mereka,” lanjut Israel Hayoum.

Surat kabar Zionis itu menambahkan bahwa Hamas “tahu bahwa Israel memiliki pengaruh dan peran dalam urusan keamanan Turki sedemikian rupa sehingga beberapa perwakilan dari dinas keamanan Israel melakukan perjalanan ke Turki.”

Media Ibrani itu juga menulis, “Hamas telah menyadari bahwa konvergensi Israel-Turki membayangi kinerja dan proses kerjanya di Turki.” Namun, Israel Hayoum mengatakan terlalu dini untuk membicarakan krisis dalam hubungan Ankara-Hamas.

Baca Juga : Apa Pesan Rudal dari Selatan Lebanon ke Israel?

Menjelang kunjungan Herzog ke Turki, harian Turki Hurriyet melaporkan bahwa Ankara telah mengadakan pembicaraan rahasia dengan sejumlah negara di kawasan selama sekitar satu setengah tahun, dengan tujuan menemukan akomodasi baru bagi anggota Hamas. Laporan itu lebih lanjut menyatakan bahwa Ankara telah memberi tahu Hamas bahwa anggota militernya tidak akan tetap berada di Turki dan bahwa Turki tidak akan memberikan bantuan militer kepada Hamas. Namun aktivitas politik Hamas di negara itu akan terus berlanjut.

Menurut Fars, laporan itu diterbitkan sementara sebelumnya, Channel 13 Israel telah mengutip beberapa pejabat tinggi Zionis yang mengatakan bahwa syarat yang diajukan Tel Aviv untuk memperbaiki hubungan dengan Ankara adalah pembatasan kegiatan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas)di Turki.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here