HomeAnalisaGerbang Besar Sambut Kepulangan Diplomasi Iran - Yordania

Gerbang Besar Sambut Kepulangan Diplomasi Iran – Yordania

Baghdad, Purna Warta Dengan tiba-tiba dan hanya lewat beberapa hari pasca konferensi segitiga, Irak-Mesir-Yordania di Baghdad, tersebar berita ucapan selamat Raja Yordania, Abdullah II kepada Presiden terpilih Iran, Ebrahim Raisi.

Rai al-Youm, Sabtu (3/7), menelisik sisi-sisi pesan selamat serta ketepatan waktu pengiriman pesan dan menulis, “Pesan ini dikirim hanya selang beberapa hari setelah konferensi tingkat tinggi tiga negara Arab di Baghdad dan pasca ziarah Raja Yordania ke tempat peristirahatan atau Makam para Sahabat di daerah selatan kedaulatan Amman.”

Baca Juga : RWB: Bin Salman Memerintah dengan Penindasan, Spionase dan Pembunuhan

Secara lahir, pesan berisi tentang ucapan selamat atas terpilihnya Presiden baru Republik Islam Iran serta kemenangannya dalam Pemilu dan mengharap kemajuan berikut perkembangan bangsa Iran.

Pesan tersebut dikirim sore hari Sabtu hingga menciptakan satu indikasi yang diprediksikan oleh beberapa pengamat akan dimulainya kembali relasi diplomasi yang sempat tertunda dalam beberapa tahun antara Iran dan Yordania.

Dalam analisa Rai al-Youm, situasi politik Timteng sudah sedemikian rupa hingga Amman harus memiliki program untuk mengutus Duta Besar ke Damaskus. Bahkan Yordania harus pula menentukan seorang Dubes untuk Iran demi mendukung Mustafa al-Kadhimi, PM Irak dan menghadapi peta baru Kawasan.

Rai al-Youm melanjutkan bahwa sangat terbuka kemungkinan Kemenlu Yordania mengambil keputusan untuk menentukan Dubes di Tehran dan memilih suksesor Abdullah Abu Rumman, mantan Dubes Yordania di Iran, yang sudah lebih dari 5 tahun tidak bekerja.

Baca Juga : Sumber Saudi Leaks Bongkar Detail Pertemuan Bin Salman – Al Sisi

Dan di saat yang sama, menurut Rai al-Youm, Amman juga harus mengirim delegasi ke Damaskus demi mengamati program kerjasama dan hubungan diplomatik terbarukan dengan Suriah, karena sudah 2 tahun lebih Kedubes Yordania di Damaskus kosong dari pemimpin.

Amman hanya butuh memilih seorang Duta Besar karena Gedung Kedutaan Besar mereka di sana masih buka dan melanjutkan kerjanya.

Rai al-Youm juga menantikan hubungan baik antara Amman dengan gerakan-gerakan Muqawamah di bawah hubungan politik Yordania dengan negara-negara resistensi.

“Apalagi hubungan Saudi-Yordania telah berakhir dan masalah ini bisa membuka gerbang politik dan diplomatik lebih lebar dengan Irak dan Suriah. Begitu pula masalah sumber ekonomi dan perdagangan Yordania dan Irak yang bisa menumbuhkan perhatian Amman akan permintaan Iran tentang pengiriman Dubes ke Tehran,” hemat Rai al-Youm.

Baca Juga : Trump akan Kunjungi Saudi-Emirat, Titik Balik ke Dunia Politik

Perihal ini bisa menjadi pondasi pembahasan hangat di sendi-sendi Yordania di bawah tema tentang gerak ke satu rancangan wisata agamis Syiah di bagian selatan Yordania, tepatnya situs-situs yang dihormati oleh para pengikut Syiah Iran dan Irak.

Kira-kira dua minggu lagi, Raja Yordania akan bertemu dengan Joe Biden. Dikabarkan bahwa Raja Abdullah II akan membahas rencananya untuk meningkatkan dukungan ke Irak dan Suriah, bahkan beberapa masalah Timteng lainnya dengan Amerika.

Beberapa hal yang mungkin akan dibahas antara kedua petinggi negara, Presiden Joe Biden dan Raja Abdullah II adalah kembalinya Suriah kepangkuan Liga Arab dan urgennya dukungan ke pemerintah Irak pimpinan Mustafa al-Kadhimi.

Sebagai tambahan, pesan selamat kepada Iran dikirim di saat Amman membahas program wisata agamis-Syiah dengan hangat-hangatnya.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here