Gerakan Pro-Palestina Menyapu Kampus-Kampus Secara Global

Gerakan Pro-Palestina Menyapu Kampus-Kampus Secara Global

Purna Warta Kampus muncul sebagai garis depan gerakan pro-Palestina, ketika mahasiswa melakukan mobilisasi dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menantang hubungan institusi mereka dengan rezim Israel dan mengadvokasi hak-hak Palestina.

Mahasiswa di Trinity College Dublin (TCD) telah memulai perkemahan solidaritas Gaza di kampus mereka, menuntut institusi terkenal Irlandia tersebut memutuskan hubungan dengan Israel.

Baca Juga : Gerakan Pro-Palestina Menyapu Kampus-kampus Secara Global

“Trinity College Dublin malam ini, setelah para mahasiswa mendirikan perkemahan untuk Palestina, menuntut agar universitas mereka memutuskan hubungan dengan Israel sesuai dengan prinsip BDS yang didukung oleh sebagian besar mahasiswa dan staf,” presiden serikat mahasiswa perguruan tinggi tersebut, Laszlo Molnarfi, menyatakan di media sosial. media.

“Tidak ada urusan seperti biasa selama genosida,” tegas Molnarfi di media sosial, dan mendesak administrasi universitas untuk “memutus hubungan dengan negara genosida Israel.”

Demonstrasi di Kampus AS Menggaungkan Dukungan untuk Palestina

Para pengunjuk rasa yang membawa bendera Palestina mengganggu upacara wisuda di Sekolah Musik, Teater, dan Tari Universitas Michigan, dengan memasang tanda-tanda dengan pesan seperti “dana genosida UM” dan “ACAB”, yang berarti “semua polisi adalah…”.

Teriakan “USA, USA, USA” memenuhi auditorium ketika peringatan universitas muncul di layar, mendesak para pengunjuk rasa untuk berangkat.

Senator AS Bernie Sanders memberikan dukungan kepada gerakan pro-Palestina yang dipimpin mahasiswa, dengan menegaskan pendirian mereka sebagai “pihak yang benar dalam sejarah.” Sanders mengutip sejarah aktivisnya sendiri, dengan menyatakan, “Pada tahun 1962, kami mengorganisir aksi duduk untuk mengakhiri kebijakan rasis di Universitas Chicago. Pada tahun ’63, saya ditangkap karena memprotes sekolah-sekolah yang dipisahkan. Namun kami benar. Saya bangga melihatnya mahasiswa yang memprotes perang di Gaza. Tetap damai dan fokus.”

Baca Juga : Jika Dollar Jatuh, BRICS Harus Menyiapkan Alternatif

Solidaritas Global Memicu Protes Kampus

Demonstrasi solidaritas terhadap warga Palestina yang menghadapi pengepungan Israel di Gaza telah menjamur di kampus-kampus universitas di seluruh dunia.

Walaupun fokusnya tertuju pada kampus-kampus di AS, protes dan aksi duduk telah muncul di Eropa, Asia, dan Timur Tengah. Mayoritas demonstrasi menganjurkan divestasi perguruan tinggi dari perusahaan-perusahaan yang mendukung rezim Israel dan perang di Gaza.

Serangan Israel yang sedang berlangsung telah memicu krisis kemanusiaan di Gaza, dengan separuh penduduknya menghadapi kelaparan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza dan PBB.

Demonstrasi Pro-Palestina Meluas di Seluruh Benua

Kamp protes pro-Palestina bermunculan di beberapa universitas Australia dalam beberapa pekan terakhir. Hal serupa terjadi di universitas-universitas di Inggris yang juga menyaksikan demonstrasi, dengan pendirian perkemahan di beberapa lokasi.

Di Prancis, protes meletus di universitas-universitas bergengsi seperti Sciences Po dan Sorbonne, yang menyebabkan intervensi polisi. Kejadian serupa terulang di Universitas Jawaharlal Nehru di India, bertepatan dengan kunjungan duta besar AS yang ditunda.

Kampus-kampus di Kanada, termasuk Universitas McGill, juga pernah menyaksikan demonstrasi pro-Palestina, yang juga menyerukan divestasi perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel.

Baca Juga : Jepang Tak Terima Dengan Klaim Xenophobia Biden

Selain itu, Lebanon dan Kanada telah menyaksikan protes yang menuntut boikot universitas terhadap perusahaan yang melakukan bisnis dengan Israel. Di Beirut, mahasiswa American University of Beirut melakukan protes di luar gerbang kampus.

Meningkatnya jumlah korban tewas di Gaza, dengan lebih dari 34.622 warga Palestina tewas dan 77.867 terluka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober, menggarisbawahi pentingnya mendorong protes global terhadap kekejaman Israel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *