HomeAnalisaEskrim Kok Getir? Boikot Ben & Jerry's Bukan Sekedar Boikot

Eskrim Kok Getir? Boikot Ben & Jerry’s Bukan Sekedar Boikot

Tel Aviv, Purna Warta Hampir sebulan telah berlalu sejak perusahaan eskrim asal Amerika Serikat, Ben & Jerry’s mengumumkan untuk melakukan boikot dan tidak lagi menjual produknya ke wilayah pendudukan Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.

Akan tetapi, pemboikotan ini beserta sederet analisa dibaliknya tak berhenti menghiasi headline baik media lokal Israel maupun internasional.

Baca Juga : Penunjukan Utusan Baru PBB untuk Yaman

Usut punya usut, keputusan yang diambil perusahaan asal Vermont ini bukan persoalan sederhana. Keputusan itu sangat getir bagi Israel dan membuka luka lama era pemboikotan internasional terhadap rezim palsu tersebut. Terutama, di saat Israel sedang gencar-gencarnya mengupayakan normalisasi hubungan dengan negara-negara yang sebelumnya menentang mereka.

Bagi Israel, keputusan Ben & Jerry’s menohok langsung menuju problem eksistensial mereka. Dahlia Scheindlin dalam kolom opininya di The Guardian bahkan menyebut problem ini lebih membuat petinggi Israel sakit kepala dibanding kasus alat pengintai siber Pegasus. Padahal, kasus Pegasus berpotensi dapat merusak hubungan Israel dengan sekutu-sekutunya terutama negara-negara besar Eropa seperti Prancis.

Rentetan peristiwa ini memunculkan satu pertanyaan besar. Mengapa polemik Ben & Jerry’s begitu pahit bagi Israel? Jawabannya adalah karena keputusan tersebut mempromosikan kembali gerakan BDS (Boikot, Divestasi dan Sanksi atas Israel) di kancah internasional. Lebih-lebih dari perusahaan dari negara sekutu yang sebenarnya masih anak perusahaan Unilever yang notabene pemilik saham terbesarnya adalah Israel sendiri.

Baca Juga : AS Desak Lebanon Tahan Hizbullah Serang Israel

Gerakan BDS diinisiasi oleh aktvisi Palestina bernama Omar Barghouti pada tahun 2005. Gerakan yang perlahan berkembang menjadi organisasi amal global ini dibuat untuk mengampanyekan dan memobilisasi komunitas internasional dari berbagai kalangan untuk melakukan pemboikotan, divestasi dan sanksi terhadap rezim Zionis Israel atas tindak kriminal yang dilakukan terhadap Palestina.

Tujuannya adalah menekan Israel agar tunduk terhadap aturan undang-undang internasional, menghentikan segala tindak kriminalnya terhadap Palestina serta mengembalikan hak-hak mereka.

Gerakan ini berhasil mendapat respon dari komunitas internasional. Sejumlah lembaga besar seperti badan dana pensiun Skandinavia melakukan divestasi terhadap Israel, sejumlah universitas internasional memboikot Israel secara akademik hingga penolakan tampil atau bertanding dari artis serta atlet internasional.

Baca Juga : Ansarullah Nyatakan Dukungannya untuk Hizbullah dalam Melawan Israel

Hal lain yang membuat keputusan Ben & Jerry’s menjadi pil pahit bagi jajaran petinggi rezim Zionis adalah penggunaan kata “Wilayah Pendudukan Palestina” terhadap pemukiman-pemukiman Yahudi yang dibangun Israel secara ilegal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat. Tercatat ada lebih dari 670.000 warga Yahudi yang menetap di pemukiman-pemukiman ilegal itu.

Istilah “Wilayah Pendudukan Palestina” tersebut bermakna penentangan terbuka terhadap pencaplokan lahan, penggusuran paksa dan pembangunan pemukiman untuk warga Yahudi di wilayah Palestina sesuai garis batas 1967.

Istilah ini juga membuyarkan upaya Israel untuk mempropagandakan sebutan Yudea dan Samaria terhadap Yerusalem Timur dan Tepi Barat. Selama ini Israel terus berusaha mencaplok keseluruhan kedua wilayah tersebut dengan pembangunan pemukiman yang disusul dengan aneksasi kemudian dan menafikan kedaulatan wilayah tersebut sebagai bagian integral Palestina sesuai garis batas 1967.

Baca Juga : Pasukan AS pindahkan 35 tahanan ISIS ke selatan al-Hasakah

Sebuah tulisan editorial di The Jerusalem Post membubuhkan alasan lain mengapa keputusan perusahaan eskrim ini terasa pedih. Hal ini dikarenakan keputusan Ben & Jerry’s menyegarkan kembali memori kelam dimana pengusaha Israel diboikot dimana-mana. Di sisi lain, masyarakat Palestina menyambut baik keputusan ini dan berharap perusahaan-perusahaan yang lain mengikuti jejak Ben & Jerry’s.

Ya, Ben & Jerry’s cuma perusahaan eskrim. Mungkin pemboikotan mereka tidak terlalu berdampak signifikan bagi keseluruhan ekonomi Israel. Akan tetapi, tindakan tersebut membalikkan upaya Israel untuk melegalisasi tindakan ilegalnya. Israel takkan tinggal diam melihat agendanya direcoki. Apalagi gangguan ini datang dari pihak sekutu.

 

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here