Emirat Janji Dukung Finansial Ke PM Kaya Lebanon, Untuk Apa?

Lebanon

Purna Warta – Salah satu surat kabar kondang Lebanon, al-Akhbar memberikan sebuah catatan mengenai deklarasi dukungan UEA ke Perdana Menteri yang ditugaskan untuk membentuk Kabinet, Saad Hariri beserta jaringan politiknya.

“Semua aktor saling membantu untuk menghimpit tekanan akan kelahiran pemerintahan Lebanon dengan kepemimpinan Saad Hariri. Bukan masalah baru, ini lebih seperti ranjau yang telah ditanam sebelum pelantikan Saad Hariri sebagai Perdana Menteri penanggungjawab pembentukan Kabinet pada 22 Oktober 2020. Namun pembahasan kembali menyeruak pasca kunjungan PM Saad al-Hariri ke Emirat, seminggu lalu, di sela tanggungjawabnya untuk membangun pemerintahan,” tulis al-Akhbar mengamati.

Semenjak awal itu, menurut al-Akhbar, sudah ada gonjang-ganjing persoalan mengenai intervensi Arab Teluk Persia, khususnya UEA dan Arab Saudi, dalam pembentukan Kabinet Lebanon. Apakah Saudi-Emirat bisa menjamin bantuan dunia Arab yang dibutuhkan Saad Hariri dalam membangun Kabinet? Atau kebijakan mereka harus menyatu dalam blokade politik dan Ekonomi?

“Jawabannya jelas,” ketus al-Akhbar. Yaitu mereka akan mengambil langkah politik searah dengan politik Presiden AS, Donald Trump untuk menghadapi Lebanon dan Hizbullah.

“Tidak bisa dipisah,” tegas al-Akhbar menimpal metode politik AS-Arab mengenai Lebanon-Hizbullah di atas. Karena, tujuan mereka adalah menghancurkan Hizbullah dengan metode memutus tangan Mukawamah Lebanon dengan para sahabatnya. Karena dasar inilah, angin panas propaganda berhembus ke arah Presiden Lebanon, Michel Aoun beserta Gerakan Pembebasan Nasional (at-Tayyar al-Watani al-Horr).

“Arab-Barat, sudah bukan zamannya tipu-tipu awam,” tegas al-Akhbar. Para pemain ini sendiri yang deklarasi melawan Lebanon di siang bolong dan mereka juga tidak enggan untuk merealisasikan proyek menghancurkan negeri Lebanon ini.

Mengenai kunjungan Hariri ke Emirat ini, media melaporkan kesiapan Abu Dhabi untuk mendukung finansial sang PM beserta gerakan politiknya untuk mencegah keruntuhan Beirut.

Namun jauh dari angan-angan bantuan di benak Saad Hariri, Emirat dan yang di belakangnya tentunya, Saudi, tidak pernah khawatir akan Lebanon atau menganggap diri mereka sebagai pihak yang harus terjun mengentas Beirut dari krisis moneter.

Dua negara Arab Teluk Persia ini, dalam pengamatan al-Akhbar, yakin bahwa Lebanon lebih condong pada poros mereka. “Maka dari itu, selama Hizbullah masih memiliki pengaruh di Beirut, baik dengan kepemimpinan Saad Hariri maupun bukan, Saudi-Emirat tidak akan pernah rela membantu Lebanon. Maka ada pesan khusus dalam pernyataan ‘Emirat akan membantu Hariri’ dan itu adalah Anda di baris kami, atau kami tidak mengizinkankan Anda di kursi Perdana Menteri.”

Berdasarkan pada informasi yang didapat oleh media Lebanon, al-Akhbar menegaskan bahwa Hariri jujur kepada petinggi Emirat. Saad Hariri lugas dan transparan di hadapan Emirat dan menegaskan bahwa tidak mungkin mereka memecah Lebanon, meski Hariri sudah meraih bantuan yang dijanjikan.

Di tengah ramainya kabar mengenai kunjungan ini, banyak media yang melaporkan bahwa secara resmi pihak Arab Teluk Persia menegaskan kepada Saad Hariri bahwa Kabinet tidak akan terbentuk di bawah kepemimpinannya.

Pernyataan ambigu dari Walid Jumblatt, Ketua partai sosialis Lebanon, yang meminta Saad Hariri untuk mengundurkan diri, bisa masuk dalam satu kesatuan arah angin ini. Meskipun banyak pihak yang menghubungi Ketua Gerakan Masa Depan di detik-detik terakhir dan memaksanya untuk menjelaskan bahwa pernyataan Jumblatt tidak sesuai dan menegaskan bahwa Saad Hariri tidak bermaksud untuk mundur.

Yang jelas hingga hari ini, Saad Hariri, PM terpilih masih menekankan untuk membentuk Kabinet meskipun banyak halangannya.

Jumat malam, 8/1, Saad Hairi juga mengadakan kunjungan ke Turki. Berdasarkan liputan warta Anadolu, PM Saad Hariri menemui Presiden Recep Tayyip Erdogan dan membahas penguatan kerjasama politik, ekonomi, perdagangan, budaya dan metode-metode pengembangan kerjasama dalam masalah regional.

Presiden Turki, Erdogan menegaskan keinginan Turki akan pengembangan kerjasama bilateral di semua segmen. Presiden Erdogan juga mengingatkan urgennya stabilitas politik Lebanon. Sementara PM Saad Hariri mengucapkan terima kasihnya karena investasi dan dukungan Ankara ke Beirut.

“Sangat mengherankan kunjungan ini,” al-Akhbar mengamati. Terkhusus, menurut al-Akhbar, Turki sedang mengarungi hubungan kurang harmonis dengan Emirat dan Saudi.

Ditambah lagi Turki yang sedang bertanding hegemoni dengan Prancis, si pendukung Barat satu-satunya Saad Hariri saat ini. Banyak analis yang yakin bahwa kunjungan Saad Hariri ke Ankara bukan untuk memprovokasi Arab Teluk Persia. Karena Saad Hariri tidak ingin rugi karena cuan yang pasti diterimanya dan PM Lebanon tidak akan pernah mengadakan kunjungan ini tanpa izin Saudi-Emirat.

Baca juga: Hizbullah Kecam Pembakaran Kemah Imigran di Utara Lebanon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *