Dorongan Global untuk Kesiapsiagaan Tsunami Memperingati Bencana Samudra Hindia

Purna Warta – Saat dunia memperingati hari peringatan 20 tahun tsunami Samudra Hindia pada tanggal 5 November, Hari Kesadaran Tsunami Sedunia menyoroti pentingnya pendidikan kesiapsiagaan bencana bagi generasi mendatang.

Baca juga: Israel Serang Beirut, 40 Tewas dalam Serangan di Lebanon Timur

Pada Hari Kesadaran Tsunami Sedunia, 5 November, berbagai upaya global tengah dilakukan untuk mendidik generasi mendatang tentang bahaya tsunami, memperingati hari peringatan 20 tahun bencana Samudra Hindia 2004 yang menelan korban 228.000 jiwa.

Hari Kesadaran Tsunami Sedunia tahun ini sejalan dengan tujuan Kerangka Sendai untuk mengurangi risiko bencana, dengan fokus yang kuat untuk mewariskan pelajaran dari tsunami Samudra Hindia 2004 kepada kaum muda di seluruh dunia.

Tsunami Samudra Hindia 2004, yang dipicu oleh gempa bumi berkekuatan 9,1 skala Richter di lepas pantai Sumatra, Indonesia, merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah terkini, yang memengaruhi 14 negara. Dalam waktu 20 menit, gelombang menghantam Kepulauan Andaman dan Nikobar di Indonesia dan India, dengan jangkauan global yang meluas hingga ke pantai Afrika beberapa jam kemudian.

Di Thailand, seorang gadis berusia 10 tahun, Tilly Smith, mengenali tanda-tanda tsunami yang akan datang dari pelajaran geografi, memperingatkan mereka yang berada di Pantai Mai Khao. Tindakan cepatnya menyebabkan evakuasi lebih dari 100 orang, menyelamatkan nyawa. Merenungkan pengalamannya, Smith berkata, “Ibu saya tidak tahu kata ‘tsunami’ — itulah mengapa sangat penting untuk diajari tentang hal-hal ini.”

Setelah bencana, kolaborasi internasional menghasilkan pengembangan sistem peringatan dini tsunami, yang sekarang melayani 27 negara di cekungan Samudra Hindia. Namun, UNESCO menekankan bahwa peringatan dini hanya efektif jika masyarakat memahami risikonya dan tahu cara menanggapinya.

Baca juga: Sheikh Qassem: Hizbullah Akan Menangkan Perang melalui Perlawanan dan Kekuatan

Saat ini, lebih dari 700 juta orang di wilayah pesisir dataran rendah berisiko mengalami bencana alam ekstrem, termasuk tsunami. Para pendukung mendesak pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan dan membangun infrastruktur tangguh untuk melindungi masyarakat yang rentan.

Kantor PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR) telah meminta negara-negara untuk terus meningkatkan kewaspadaan, memberdayakan generasi mendatang dengan pengetahuan dan keterampilan untuk tetap aman selama bencana alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *