Dirty Bomb, Peringatan Rusia dan Ingkar Ukraina-Barat

dirty bomb

Purna Warta – Rusia terus menekankan peringatannya mengenai penggunaan bom kotor atau dirty bomb oleh pihak Ukraina demi mengefektifkan strategi anti-Rusia di dunia, sedangkan Barat, sekutu Kiev menolak hal demikian.

24 Oktober kemarin, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan informasi rahasia yang membuktikan upaya Kiev dalam memprogramkan manuver provokatif terkait satu ledakan dirty bomb. Menurut keterangan Moskow, ada satu organisasi sains di Ukraina yang dilengkapi dengan teknologi produksi dirty bomb.

Sebelum peringatan ini, Sergei Shoigu, Menhan Rusia pada hari Minggu (23/10) dalam hubungan telponnya dengan Lloyd Austin, Menhan AS, telah memaparkan permasalahan ini. Menhan Shoigu juga menerangkan hal yang sama dengan sekutu Prancis dan Inggrisnya.

“Dengan cepat situasi di Ukraina semakin memburuk dan kondisi menuju satu konflik tak terkontrol,” tegas Menhan Rusia kepada Menhan Prancis Sebastien Lecornu.

Apa Itu Dirty Bomb dan Apa Bedanya dengan Bom Atom?

Ledakan dirty bomb diciptakan dengan satu bom biasa. Dalam pembuatan dirty bomb, diperlukan dinamit di samping bahan reaktor lalu diluncurkan dengan satu kekuatan ledakan. Sejumlah bahan radio aktif tersebar, meskipun membahayakan tapi tidak mematikan.

Sementara ledakan satu bom nuklir atau atom akan menciptakan reaksi nuklir, seperti bom atom yang digunakan Amerika Serikat pada perang Dunia II di Jepang. Berdasarkan informasi Kementerian Dalam Negeri AS, satu bom atom akan menciptakan satu ledakan yang besar ribuan hingga jutaan kali lebih dari bom biasa.

Ledakan bom atom bisa meratakan kota dengan tanah, sedangkan bahan ledakan biasa dalam satu dirty bomb hanya menghancurkan satu bangunan.

Kapasitas kerugian serta jumlah kematian dirty bomb tergantung pada kapasitas kerusakan, yang hanya tergantung pada bahan ledak biasa yang digunakan di dalamnya. Namun mayoritas dirty bomb tidak menciptakan satu bias yang cukup untuk membunuh ataupun membuat penyakit.

Dikutip dari The Guardian melaporkan dari seorang pakar AS bahwa dirty bomb memiliki pengaruh kejiwaan, lebih membahayakan hidup. Sudah sangat lama ada kekhawatiran teroris menggunakan bom jenis ini, karena target utama teroris adalah membangun ketakutan, kebimbangan dan keresahan karena adanya debu radio aktif.

Berdasarkan laporan The Guardian, tidak ada satupun serangan dirty bomb yang terlaporkan hingga kini. Menurut analisa salah satu institute AS Dewan Hubungan Luar Negeri, pada tahun 1995 pemberontak Cechnya meletakkan dirty bomb di kebun di Moskow, akan tetapi mereka tidak mampu meledakkannya. Ada banyak laporan yang menuliskan kelompok-kelompok teroris seperti al-Qaeda dan ISIS telah membuat dirty bomb ataupun berupaya untuk memproduksinya, namun tidak ada yang berhasil meledak.

Reaksi Kiev dan Barat Atas Peringatan Moskow

Peringatan Rusia menghadapi reaksi cepat Ukraina dan sekutu Barat-nya, termasuk AS, Inggris dan Prancis. Mereka menuduh Rusia berupaya menebar propaganda.

Menlu Ukraina, 23/10, dalam menjawab peringatan Menhan Rusia menjelaskan bahwa militer Kiev tidak dilengkapi persenjataan radio aktif.

Dmytro Kuleba, Menlu Ukraina menuduh Rusia berbohong dalam tweetnya dan mengungkapkan bahwa Ukraina anggota NPT, jadi tidak bersenjatakan radio aktif dan tidak pula berupaya mendapatkannya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Minggu (23/10) malam juga mengklaim bahwa Rusia satu-satunya negara yang memiliki kemampuan mengaktifkan bom atom. Dia menjelaskan, “Semua menyadari dan mengetahui semuanya, siapa sumber semua keburukan dalam perang ini.”

Satu hari pasca jawaban Ukraina, AS menyatakan bahwa mereka mengawasi setiap persiapan untuk menggunakan dirty bomb di Ukraina, “Akan tetapi kami tidak melihat persiapan penggunaan bom ini dalam waktu dekat.”

IAEA juga menegaskan bahwa mereka akan mengirim penyelidik untuk mengawasi dua medan nuklir di Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Prancis, Inggris dan AS juga mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Senin, 24/10, dan menyebut klaim Rusia sebagai klaim tak terbukti. Selain itu, mereka juga menekankan dukungan militer kepada Kiev.

Penegasan Rusia

Karena dukungan Barat kepada Kiev tanpa penyelidikan, Jubir Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menyebut ancaman penggunaan bom jenis radio aktif oleh pihak Ukraina sesuai kenyataan dan serius.

Dalam konferensi pers di Kremlin, Dmitry Peskov menyatakan, “Rezim Kiev jelas-jelas mengancam untuk menggunakan dirty bomb dan Kemenhan Rusia juga telah menyerahkan laporan kepada pihak Barat, sekarang mereka ingin percaya atau tidak, terserah.”

“Faktanya adalah ketidakpercayaan mereka terhadap informasi yang diberikan pihak Rusia bukan berarti bahwa ancaman penggunaan bom seperti ini tidak ada, ancaman jelas adanya,” tambahnya.

Igor Krylov, Komando Pasukan Pertahanan Lingkungan Hidup, Kimia dan Radiasi Rusia menjelaskan informasi yang didapat tentang hubungan Inggris dan Ukraina dalam upaya mendapatkan teknologi senjata atom. Informasi ini menegaskan kekhawatiran Menhan Rusia tentang upaya penggunaan senjata radio aktif oleh pihak Ukraina ataupun senjata atom dengan kapasitas kerusakan yang kecil, yang kemudian akan dilanjutkan dengan propaganda anti-Rusia dengan tuduhan.

“Tujuan dari langkah provokatif seperti ini adalah menuduh Rusia karena penggunaan senjata pembunuh massal di medan Ukraina yang akhirnya akan mengoperasikan manuver anti Rusia dengan target melemahkan Moskow di mata dunia. Hasil dari tindak provokasi seperti ini, yaitu dengan propaganda radio aktif, akan meningkatkan imigrasi dari Ukraina ke semua penjuru Eropa dan menggambarkan Rusia sebagai teroris atom,” tambahnya.

“Berdasarkan informasi yang kami dapat, ada dua perusahaan Ukraina yang memiliki tugas khusus pembuatan dirty bomb ini. Tahap proses pembuatan sudah di tahap akhir,” tegas Krylov.

Hari Senin kemarin, Kemenlu Rusia dalam konferensi pers juga menjelaskan kesiapan Moskow untuk memaparkan urusan senjata radio aktif ke organisasi-organisasi internasional, termasuk PBB. Menurut laporan Reuters, Rusia bermaksud menjelaskan urusan ini di DK PBB.

Diplomat senior Rusia menegaskan informasi yang dimiliki pemerintah Moskow yang menunjukkan bukti masalah ini dan menjelaskan, “Rusia tidak heran dengan reaksi media-media Barat. Poros Barat mendukung Presiden Ukraina secara mutlak, tanpa syarat apapun.”

Tuduhan propaganda kepada Rusia yang dilontarkan Ukraina ditebar di saat petinggi senior militer AS menegaskan bahwa Washington tidak melihat tanda-tanda keputusan Rusia untuk menggunakan senjata atom, kimia maupun biologi versus Kiev.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *