Purna Warta – Meskipun Iran merupakan salah satu negara yang mendapatkan embargo dari iternasional, namun Iran termasuk di antara lima negara yang berlomba untuk menjadi negara adidaya teknologi canggih di masa depan.
Menurut laporan terbaru dari Institut Kebijakan Strategis Australia, IRNA melaporkan, Iran menjadi kekuatan teknologi terpenting berikutnya adalah antara Inggris dan India, keduanya menempati lima negara teratas dalam 29 dari 44 jenis teknologi, menurut laporan ASPI.
“Korea Selatan dan Jerman mengikuti dari belakang, masing-masing muncul di lima negara teratas dalam 20 dan 17 teknologi,” katanya.
“Australia berada di lima besar untuk sembilan teknologi, diikuti oleh Italia (tujuh teknologi), Iran (enam), Jepang (empat) dan Kanada (empat). Rusia, Singapura, Arab Saudi, Prancis, Malaysia, dan Belanda berada di lima besar untuk satu atau dua teknologi,” katanya.
“Beberapa negara lain, termasuk Spanyol dan Turki, berada di 10 besar tetapi tidak masuk lima besa,” Hal itu cukuplah masuk akal, pasalnya saat ini Iran memiliki teknologi senjata yang membuat negara NATO ketar-ketir.
Yang terbaru, Iran memiliki pangkalan udara menampung berbagai fasilitas lain seperti stasiun peringatan, area penyimpanan pesawat dan pusat perbaikan dan pemeliharaan selain dilengkapi dengan peralatan navigasi dan bandara serta tangki bahan bakar. Pangkalan “Eagle 44” mampu menyimpan dan mengoperasikan jet tempur dan drone, demikian dilaporkan IRNA tanpa merinci lokasi pangkalan. IRNA melaporkan bahwa itu adalah salah satu pangkalan angkatan udara terpenting Iran , dibangun jauh di bawah tanah, menampung para pejuang yang dilengkapi dengan rudal jelajah jarak jauh.
Dari 44 teknologi baru tersebut, Iran sendiri tengah mengembangkan rudal super hipersonik yang mampu menembus sistem pertahanan negara manapun “Semua pengumuman ini ditujukan untuk meningkatkan perhatian, meningkatkan kewaspadaan, dan meningkatkan perhatian publik terhadap program nuklir Iran,” imbau Kepala Badan Energi Atom Internasional, Rafael Grossi dikutip dari Arab News.
Rudal hipersonik tersebut dapat mengirimkan senjata nuklir dengan cara cara yang sama seperti rudal balistik tradisional. Bedanya, rudal hipersonik ini dapat terbang lebih dari lima kali kecepatan suara dan sangat bermanuver sehingga tidak mungkin untuk dilacak dan dipertahankan. Tak hanya rudal, peluncuran satelit Iran ke ruang angkasa untuk menempatkan tiga muatannya ke orbit tahun lalu, mengejutkan dunia.
Hal ini diumumkan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Iran, dikutip dari Reuters. “Untuk muatan masuk ke orbit, perlu mencapai kecepatan di atas 7.600 (meter per detik). Kami mencapai 7.350,” kata juru bicara Ahmad Hosseini.
Hosseini tidak mengklarifikasi apakah perangkat telah mencapai orbit, tetapi menyatakan peluncuran ini adalah tes sebelum menempatkan satelit ke orbit. Iran yang memiliki salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah, telah mengalami beberapa peluncuran satelit yang gagal dalam beberapa kali terakhir karena masalah teknis.