Purna Warta – Lembaga Intelijensi dan bagian Intelijensi Sepah Pasdaran (IRGC) Iran mengeluarkan pernyataan bersama. Dalam pernyataannya kedua lembaga menjelaskan proyek perusakan dan kerusuhan AS di Iran yang mengalami kegagalan. Proyek yang sama juga pernah dioperasikan di Afganistan, Irak, Suriah, Yaman dan Libya, akan tetapi di Tehran proyek tersebut gagal total.
Di awal pernyataannya ini, Sepah Pasdaran menerangkan 3 hal penting. Pertama; bukti informasi serta data yang terdapat dalam pernyataan ini. Di mana bukti-bukti dalam data informasi ini didapatkan dari lapangan serta fakta di medan oleh pasukan Sepah Pasdaran Iran.
Kedua; pembangunan pondasi untuk penghancuran dan kerusuhan dalam negeri Iran oleh para intel asing dalam satu paket program serta rancangan yang dioperasikan oleh jaringan-jaringan terorisme di bawah dukungan mereka.
Sementara ada fakta lain dari proyek kerusuhan ini yaitu para antek asing menyalahgunakan atau memanipulasi oposisi dan masyarakat yang tidak puas terhadap pemerintahan Iran untuk dijadikan pelantara kerusuhan, bahkan bisa dikatakan bahwa dalam kesempatan kali ini, mereka membangun proyeknya di atas manipulasi pihak-pihak sosial tak puas ini.
Hal ketiga yang dianggap darurat untuk dipahami tentang proyek kerusuhan dan terorisme yang disorot lebih dari setahun ini adalah program yang disusun oleh musuh di periode pasca kerusuhan. Ada banyak bukti lapangan yang takkan bisa diingkari oleh lawan akan peran di segala sisi rezim terorisme Amerika Serikat, baik dalam perancangan, operasi dan kontinuitas proyek.
“Jadi pernyataan bersama ini akan berisi tentang peran rezim mafia AS, para sekutunya dan pasukan daratnya dalam kerusuhan terakhir di dalam negeri Iran yang terbagi dalam tiga periode; sebelum kerusuhan, saat kerusuhan dan pasca kerusuhan,” jelas bagian intel IRGC Iran.
Periode Sebelum Kerusuhan
Sepah Pasdaran menjelaskan manipuasi AS dalam beberapa kasus pelanggaran HAM dunia. Mereka lepas dari menuntut Arab Saudi yang terang-terangan menurut badan intel Washington merupakan kerja kaki tangan pemerintah Riyadh. Hal yang sama mereka lakukan terkait dosa Israel yang dengan sengaja membunuh jurnalis Shireen Abu Akleh. Bahkan mereka menganggap remeh urusan HAM dalam negeri sendiri hingga banyak kasus pembunuhan berbau rasis di Washington.
Dengan muqaddimah ini, Sepah Pasdaran menerangkan, CIA dengan jaringan teroris dan pasukan proxy-nya membangun satu proyek sebelum kerusuhan dengan target menyusun jalan mulus embargo asing.
“Dalam hal ini yang ditugaskan untuk bekerja untuk menjalankan proyek adalah CIA dibantu oleh intel Inggris dan Israel, bahkan Arab Saudi. Ada bukti lapangan yang menyebutkan realisasi oleh intel Zionis bersama jaringan teroris paling busuk,” tegas Sepah Pasdaran.
untuk menyusun langkah operasional target pertama ini, CIA dan konco-konconya melakukan beberapa hal:
Pertama: Membangun Persekutuan atau Jaringan.
Seperti biasanya, sudah puluhan tahun dengan segunung biaya dan investasi, AS mencari potensi-potensi dan menarik mereka ke poros Barat dengan isu-isu seperti demokrasi, HAM dan lainnya. Antek mereka dalam jaringan ini bertugas untuk membuat perubahan dalam sistem sosial, membuat tuntutan-tuntutan semu nan palsu, menyingkirkan hak-hak alami bangsa dan memprovokasi warga atas nama ketidakpuasan.
“Jaringan ini telah kami ketahui dan sudah ditangani dengan kerja sama intel,” tegas IRGC Iran.
Kedua: Menciptakan Krisis di Bidang Budaya dan Sosial.
Di bawah struktur upaya kedua ini, Washington melakukan beberapa hal. Pertama; AS dan Israel mengadakan konferensi di Oslo pada tanggal 24 Mei 2022 waktu Norwegia. Di sana mereka berkampanye ‘Membantu Minoritas dan Hak Perempuan Iran’ dengan target merajut pertemanan dan kesatuan opini unsur-unsur di Iran dan Afganistan.
“Di sela kesempatan ini, intel Zionis menemui satu perempuan bayaran dan mereka menekankan penunggangan peristiwa-peristiwa apapun seperti kasus Metropol Abadan dan lainnya,” jelas IRGC Iran.
Langkah kedua AS adalah menciptakan krisis non-efektifitas pemerintah. Jadi setelah peristiwa pesawat Ukraina dan Metropol Abadan, AS kepada seluruh jaringannya menekankan pembangunan opini nir-efektifitas pemerintah di kancah dalam negeri maupun internasional.
Langkah ketiga mereka adalah membuat tuntutan fake atau bohong. Setelah AS membangun jaringan persekutuan dan mendapatkan antek-antek dalam hal ini, mereka berusaha mengadu efek sanksi dalam sosial masyarakat Iran versus non-efektifitas pemerintah Tehran. Efek sanksi diembankan kepada pemerintah, mereka menisbatkan efek buruk sanksi kepada sistem pemerintahan Iran. Sanksi berat serta tak berke-prikemanusia-an Washington telah menarik mereka untuk mengalirkan air mata buaya.
Langkah keempat Washington dalam upaya ini adalah pasca demonstrasi di Iran tahun 2018-2019, Washington fokus pada hal-hal yang mereka sebut tersingkirkan. Banyak data dan bukti yang didapatkan dalam hal ini yang menargetkan pembangunan satu titik kelemahan beresiko tinggi untuk menghancurkan Iran.
Ketiga: Latihan Perang dan Operasional Perangkat Lunak
Intel Barat bersama Zionis, menurut pernyataan IRGC Iran, telah melatih perang banyak unsur dan jaringan. Mereka juga ditugaskan untuk melatih perangkat-perangkat yang lainnya sehingga bekerja di bawah satu struktur.
Pengamatan intelijensi menyebutkan bahwa gerak para jaringan dan instansi lawan, baik di lapangan maupun di dunia maya, menunjukkan adanya program serius dan berkelanjutan dengan tujuan menembus segi-segi sosial, khususnya di bidang perempuan.
Atas nama program pengembangan demokrasi dan kebebasan, Washington mengguyur dana operasional di bawah program seperti POMED, NERD dan lainnya. Mereka memberikan latihan perang kota dan berbagai jenis teknik kerusuhan. Setiap mereka menemukan pihak yang mengungkap peran serta aktifitas mereka, maka mereka akan menuduhnya sebagai penebar propaganda. Namun demikian, fakta lapangan menunjukkan bahwa secara sengaja atau tidak, beberapa pihak masuk dalam jaring ini dan mereka satu suara dengan proyek lawan.
Selain itu, intel Sepah Pasdaran meyakini bahwa AS juga mengawasi dan memanipulasi banyak instansi pemerintahan lain untuk mendukung program penghancuran Iran. Penyusunan jaringan ini telah melewati banyak pelatihan di negeri ketiga. Yang perlu diperhatikan bahwa Kementerian Luar Negeri AS menjadi sarang jaringan pendidikan dan pelatihan di negara ketiga ini.
Beberapa hal yang berkaitan dengan tahap pelatihan ini yang dikumpulkan oleh Sepah Pasdaran Iran.
- Pusat latihan berada di bawah struktur Kementerian Luar Negeri AS yang mendapatkan dukungan penuh dari CIA. Data menyebutkan bawah Israel dan beberapa negara Eropa mendukung hal ini bersama CIA.
- Isi dari latihan ini adalah perang lunak maupun keras. Dengan memanipulasi banyak istilah seperti kemanusiaan dan lainnya, mereka aktif bergerak yang mana sebenarnya mereka sedang menjalankan proyek AS dan intelijensi Washington.
- Negara yang menjadi pusat latihan hingga kini seperti Turki, Emirat, Belanda, Armenia, Georgia, Malaysia, Indonesia, Thailand, Republik Ceko, Afrika Selatan, Italia dan Kepulauan Seychelles. Mereka membangun tanpa sepengetahuan atau mungkin dengan sadar.
- Ada beberapa Lembaga yang melakukan pelatihan atas nama seperti persatuan untuk Iran, keadilan di Iran dan lainnya.
- Semua biaya makan, kesejahteraan anggota, tiket dan lainnya ditanggung.
- Meskipun latihan ini ditargetkan untuk menghancurkan Iran, namun mereka tidak segan-segan untuk melakukan hal yang sama kepada negara-negara lainnya.
Periode Tengah Kerusuhan
Pertama: Anggaran Khusus Dunia Maya
Hal pertama yang dilakukan oleh para musuh Iran, menurut laporan Sepah Pasdaran adalah menganggarkan finansial untuk aktif di dunia maya atau Medsos. Adalah tugas CIA untuk menganggarkan anggaran besar ini di setiap tahunnya. Dalam kerusuhan kemarin, ada tambahan anggaran yang mencapai 53 juta Dolar, di mana hal tersebut secara khusus diperuntukkan untuk menjalin jaringan, memperkuat hubungan dan lainnya khususnya di dunia maya sehingga hubungan dengan para perusuh terus terjalin.
Kedua: Operasi Musuh Versus Iran dalam Teknologi dan Media
Dalam beberapa bulan kemarin, operasi versus masyarakat dan warga Iran dilaksanakan. Mereka telah menyalakan perang psikologis versus bangsa Iran. Perang ini dimanuverkan oleh beberapa instansi seperti CENTCOM, Cybercom, CIA dan lainnya bahkan sekarang di dalam Amerika sendiri banyak opini-opini anti-Iran beterbangan.
AS mengirim ribuan akun berbahasa Persi versus Iran yang bertugas untuk menyebar berita-berita bohong atau hoaks ataupun kampanye-kampanye anti-Iran lainnya.
Twiter, Instagram, Starlink dan serangan cyber adalah alat-alat AS menyerang Iran.
Ketiga: Kunjungan Tim CIA ke Markas Anti-Revolusi Iran
Tertanggal 2o September 2022, tim CIA mengunjungi markas pusat kelompok separatis Iran yang bernama partai Demokrat Kurdi Iran, di kota Erbil, wilayah otoritas Kurdi Irak. Mereka datang menemui ketua Mustafa Hijri dan berbincang, di mana sebelumnya, Mustafa Hijri juga sempat terbang ke Washington karena undangan.
Selain itu, tim delegasi dari AS juga datang ke organisasi bernamakan Pak. Mereka bertemu di sebuah hotel dengan ketua organisasi anti-revolusi Iran ini di Erbil.
Keempat: Satelit Pesanan
Perang media dan propaganda tidak berhenti dalam Medsos, tetapi juga menjalar ke beberapa stasiun berita. BBC dan lainnya menjadi pasukan AS untuk melawan Iran sejak dahulu. Berbagai berita bohong dan provokatif dilancarkan hanya untuk menggulingkan rezim Iran.
Periode Pasca Kerusuhan
Sejak satu bulan yang lalu, AS bersama para anteknya terjun ke berbagai medan Iran. Perkawinan politik sanksi ekstrim Donald Trump dan Joe biden diciptakan untuk menggulingkan Tehran.
Anggaran 55 juta Dolar hanya dianggarkan untuk satu medan perang. Perang di medan media, di mana kekalahan terbesar AS di medan ini, memiliki anggaran sampai 840 juta Dolar, untuk menghancurkan psikologi warga Iran mereka menggelontorkan 3,131 juta dolar. Akan tetapi perang psikologis ini bukan hanya diperuntukkan untuk warga Iran, tapi juga untuk menggiring sosial tetangga.
Salah satu program ke depan AS adalah menghancurkan wajah Iran di mata tetangga sebagai buah dari politik instabilitasi Tehran di Kawasan dan transisi instabilitas negara-negara sekitar ke dalam negeri Para Mullah. Untuk proyek ini saja, mereka telah mengkhususkan anggaran yang mencapai 353 juta Dolar.
Demi menghancurkan proyek pembangunan tenaga nuklir Iran, mereka juga mengantongi modal 295 juta dolar. Setiap satu dari anggaran ini merupakan kucuran uang yang dikeluarkan oleh Israel dan AS untuk menghilangkan hak asasi bangsa Iran.
Berdasarkan informasi yang didapat, jaringan kerusuhan kemarin terjaring dengan chanel koalisi busuk. AS telah menyadari bahwa di depan akan terbangun satu sistem baru yang mana kepemimpinan mereka di dunia anyar ini akan sirna. Hanya melewati mimpi mereka akan memimpin dunia baru ini.
“Berkat bantuan Allah swt proyek musuh hancur di depan mata mereka sendiri dan dengan kesadaran bangsa, AS bersama konco-konconya telah tunduk. Ke depannya, pasukan musuh ini akan terus dipantau oleh pemerintah Iran sampai tak tersisa. Yang jelas terkait pihak-pihak yang secara tidak sadar mengikuti langkah-langkah musuh ini, mereka harus mengakui dan hal ini akan masuk dalam pengurangan hukuman,” jelas Sepah Pasdaran Iran.