China-Iran Tingkatkan Kerja Sama Militer, Global Times: Gegara Intervensi AS

Iran-china

Purna Warta – Salah satu media warta Beijing, Global Times menyebut intervensi-intervensi AS sebagai dalang peningkatan kerja sama Iran-China di segala bidang, terutama militer.

Global Times, 1/5, mengupas geopolitik kunjungan Menteri Pertahanan China ke Iran dan menulis bahwa Negeri Para Mullah dan Tirai Bambu bisa meningkatkan kerja sama anti terorisnya, keamanan serta stabilitas regional di bawah struktur Organisasi Kerja Sama Shanghai.

Baca Juga : Setahun Pasca Perang 12 Hari Gaza, Runtuhnya Perhitungan Israel

Dalam pengamatannya kali ini, Global Times menjelaskan kunjungan Wei Fenghe, Menhan China, ke Iran yang merupakan kunjungan resmi tingkat tinggi China ke Timur Tengah sejak ditandatanganinya kesepakatan bilateral 25 tahun. Satu kerja sama universal yang dibangun demi memperbaiki hubungan politik dan ekonomi dua negara yang bernasib sama-sama menghadapi arogansi Amerika Serikat.

Hua Liming, eks Duta China di Iran sekaligus pakar urusan Timteng, mengenai efek kunjungan ini menjelaskan, “Baik Iran maupun China sama-sama melawan hegemoni Amerika. Saya fikir ini adalah Bahasa bersama paling penting kedua negara.”

Tertanggal 28/4, South China Morning Post melaporkan bahwa Wei Fenghe, Menhan China, mengadakan pertemuan dengan Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Staf Umum Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran.

Baca Juga : 4 Ancaman Hidup Rezim Zionis; dari Komposisi Demografi Hingga Cyber Attack

“Kunjungan ini menunjukkan urgenitas relasi China-Iran dan dukungan satu sama lain serta kemajuan bersama. Angkatan Bersenjata China ingin menjaga hubungan strategis dengan pihak Iran, menggunaan kesempatan dengan layak dari normalisasi hingga peningkatan kerja sama praktis demi meningkatkan relasi militer ke tingkat yang lebih,” jelas Menhan Wei dikutip SCMP (South China Morning Post).

Mengenai kesepakatan umum kerja sama militer ini, Hua Liming menyatakan, “China menganggap hubungan serta kerja sama militer detail dengan Iran sebagai kekuatan besar bersejarah di regional Teluk Persia.”

“Dalam 50 tahun terakhir, sejak dimulainya hubungan diplomatik China-Iran, sudah ada dialog militer dua belah pihak. Bertemu dan melihat latihan militer langsung satu sama lain merupakan kebersamaan umum dua belah pihak,” tambahnya.

Baca Juga : China Lebih Pilih Jalan Melawan Versus Sanksi

Li Weijian, Wakil Ketua Chinese Association of Middle East Studies, menjelaskan bahwa kunjungan Menhan Wei dilakukan ketika AS terus menciptakan instabilitas Kawasan, seperti krisis Ukraina. Hasil kunjungan ini menunjukkan bahwa intervensi AS telah menjadi faktor dorongan bagi China dan Iran untuk meningkatkan kerja sama dan hubungan bilateral di berbagai bidang.

Qian Feng, Direktur bagian analisa badan strategi nasional di Universitas Tsinghua, menegaskan, “China dan Iran bisa meningkatkan kerja sama anti teroris, begitu juga di bidang keamanan dan stabilitas Kawasan di bawah struktur Organisasi Kerja Sama Shanghai di tingkat bilateral.”

Zhu Weilie, Direktur Organisasi Penelitian Timur Tengah, menyatakan, “Negara-negara Timur Tengah seperti Iran sangat butuh pasokan senjata dari negara lain dan kami bisa lebih mendalamkan kerja sama di semua ranah produksi pertahanan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional.”

Baca Juga : 5 Pertemuan Berlalu, The Jerusalem Post: Israel Khawatirkan Perundingan Iran-Saudi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *