Tel Aviv, Purna Warta – Chanel 12 rezim Zionis mengakui bahwa Uni Emirat Arab menolak segala bentuk kebijakan militer dalam menghadapi Iran. Bahkan tidak siap melihat Tehran terisolasi dalam politik dan ekonomi.
Mengutip dari surat kabar berbahasa Ibrani, media rusia, Sputnik, 25/12, melaporkan bahwa chanel 12 Israel dalam laporannya menjelaskan penolakan Emirat akan upaya rezim Zionis untuk mengaktifkan opsi militer untuk menghadapi Iran. Padahal Emirat dan Israel telah menandatangani kesepatan normalisasi.
Baca Juga : AS Keluar dari JCPOA Hanya Berartikan Kalah Strategi, Tidak Selainnya
“Negara Arab yang telah menghangatkan hubungan di bawah struktur resolusi Abraham, sekarang mengatakan bahwa opsi militer bukanlah jalan untuk menghubungi Iran,” jelas chanel 12.
“Emirat dan rezim Zionis telah merajut hubungan di bidang pariwisata, perdagangan bahkan keamanan. Akan tetapi dengan keputusan ini, Emirat telah membuktikan bahwa normalisasi bukan berartikan kerja sama militer antara Abu Dhabi dan Tel Aviv-Washington untuk mengadakan serangan ke Iran,” tambahnya.
Meskipun terjalin kerja sama, namun Ketika masalah sampai pada urusan yang lebih sensitif untuk Kawasan Timur Tengah (program nuklir Iran), chanel 12 Israel menuliskan, “Emirat memilih mundur dari ancaman militer.”
Beberapa waktu lalu, Anwar Gargash, Penasihat Diplomatik Emirat dalam konferensi internasional, menyatakan, “Kami harus menghindari pertarungan besar yang bisa menarik Amerika dan negara-negara Kawasan ikut terlibat. Adalah untuk keuntungan kami, jika kami memilih untuk menghindar. Kami akan berupaya untuk membuka jalan hubungan dengan semua kedaulatan, sekalipun dengan negara-negara yang bertolak belakang dengan kami.”
Baca Juga : Penjelasan Rinci Hasil Pembicaraan Wina Kesatu Sampai Keenam
“Selain mundur dari opsi militer, Emirat bahkan menolak untuk terlibat dalam isolasi politik dan ekonomi versus Iran,” tambah chanel 12 Zionis.
“Ketika Sheikh Tahnoon bin Zayed, Penasihat Keamanan Nasional Emirat, terbang ke Tehran untuk bertemu dengan Ali Shamkhani dan Presiden Raisi, di situ ada pesan lain yang terkirim dari Abu Dhabi,” hemat chanel 12.
Menurut analisa chanel 12, “Kunjungan Tahnoon ke Iran merupakan satu penjelasan akan satu fakta bahwa meskipun ada perselisihan dalam hubungan Iran-Emirat, yang terjadi sejak dimulainya normalisasi dengan Israel, tetapi hubungan kedua negara tetangga ini semakin kuat dan terus berjalan.”
Terkait hal ini, salah satu mantan petinggi keamanan nasional dalam negeri Israel di Kabinet Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa rezim Zionis dan AS tidak memiliki opsi militer versus Iran.
Baca Juga : Israel Akui Perannya dalam Teror Qasem Soleimani, Lalu Apa Dampaknya?