Begini Respon Media AS dan Gedung Putih atas Rudal Hipersonik Iran

Begini Respon Media AS dan Gedung Putih atas Rudal Hipersonik Iran

Tehran, Purna Warta Rudal hipersonik Fattah, sebagai capaian terbaru Pasukan Dirgantara, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, hari Selasa (6/6)  dipamerkan kepada publik. Salah satu media Amerika Serikat, Missile Threat dalam laporannya  merespon kecanggihan rudal hipersonik Iran, Fattah, membandingkannya dengan kekuatan rudal Amerika Serikat dan Rezim Zionis.

Baca Juga : Rudal Hipersonik Fattah; Capaian Terbaru Iran; Apa saja Fitur Canggihnya?

Missile Threat situs milik CSIS, Selasa (6/6) menulis, “Iran telah menguji coba rudal baru yang mampu bergerak ke arah target dengan kecepatan yang luar biasa tinggi, sehingga sistem-sistem pertahanan rudal klasik tidak akan mampu melacaknya.”

Ditambahkannya, rudal hipersonik Fattah mampu bergerak dengan kecepatan 14 kali kecepatan suara yaitu 1.235 kilometer per jam ke arah target yang ditujunya. Menurut Missile Threat, Iran dengan memiliki cadangan rudal kuat jarak pendek, jarak menengah dan jarak jauh, termasuk rudal-rudal balistik, masuk ke jajaran kekuatan unggul rudal dunia.

Di sisi lain situs Missile Threat menyinggung rudal-rudal produksi Rezim Zionis, yang dari sisi keragaman tidak bisa dibandingkan dengan rudal-rudal buatan Iran.

Sementara itu, seorang pejabat senior Gedung Putih, dalam konferensi persnya menunjukkan reaksi atas peluncuran perdana rudal hipersonik pertama Iran, Fattah. John Kirby, Koordinator Komunikasi Strategis, Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, Selasa (6/6) menanggapi pameran rudal hipersonik pertama Iran yang diberi nama Fattah.

Baca Juga : Malaysia Pamer Bisa Rakit Pesawat Tempur FA-50; Ahli Ungkap Kelemahannya

Ia menuturkan, “Pemerintah Presiden Joe Biden, telah bertindak sangat transparan, akurat dan tegas atas langkah-langkah Iran, yang memicu instabilitas di kawasan, termasuk pengembangan program rudal balistik negara ini.”

John Kirby menambahkan, “Saya secara pribadi tidak akan berkomentar atas laporan-laporan terkait rudal hipersonik yang diklaim Iran, akan tetapi kami menerapkan sanksi-sanksi yang sangat jelas untuk menghadapi program rudal balistik Iran.”

Beberapa jam sebelumnya, Departemen Keuangan Amerika Serikat mengumumkan telah memasukkan jaringan sejumlah perusahaan yang berlokasi di Iran, Cina dan Hong Kong dengan dalih mendukung program rudal Iran, ke daftar sanksi Washington.

Deputi Menteri Keuangan AS mengatakan, “Langkah yang kami lakukan hari ini akan memperkuat komitmen kami untuk merespon aktivitas-aktivitas yang memperlemah stabilitas kawasan, dan keamanan sekutu-sekutu kunci kami.”

Baca Juga : Mike Pence Resmi Memasuki Pertarungan Babak Pertama Pilpres AS 2024

Ia melanjutkan, “Amerika Serikat akan terus menargetkan jaringan-jaringan pembelian lintas negara yang secara rahasia mendukung produksi rudal balistik Iran, dan program-program militer lainnya.”

Seorang pejabat yang juga pakar militer Amerika Serikat, mengakui bahwa Angkatan Bersenjata negaranya tidak punya sistem pertahanan untuk menghadapi rudal-rudal hipersonik.

Dikutip United Press International, UPI, Selasa (6/6), Michael Griffin, mantan Deputi Menteri Riset dan Teknologi Pertahanan AS, dalam rapat dengar pendapat dengan Kongres, pada Februari 2023 lalu memperingatkan senjata hipersonik tidak dapat dideteksi dan dilacak oleh sistem yang dimiliki AS.

Ia menambahkan, “Amerika Serikat tidak punya sistem yang dapat membahayakan para pemilik rudal hipersonik dengan cara yang sama. Kita tidak punya sistem pertahanan yang seimbang dengan sistem rudal ini.”

Baca Juga : Kejutkan Dunia, IRGC Luncurkan Rudal Hipersonik Canggih

Menurut UPI, berita peluncuran rudal hipersonik pertama Iran, Fattah, muncul di tengah perlombaan senjata di antara kekuatan-kekuatan super-militer dalam keunggulan rudal hipersonik canggih yaitu Amerika Serikat, Rusia dan Cina.

Rudal hipersonik Fattah, masuk ke jajaran generasi rudal dunia yang sampai saat ini belum ada sistem pertahanan apa pun yang mampu menghadangnya. Di sisi lain, stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Direktorat Intelijen Nasional AS mengumumkan, Iran adalah negara dengan rudal balistik terbanyak di kawasan Asia Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *