HomeAnalisaBagaimana Photoshop Iran Menakuti AS?

Bagaimana Photoshop Iran Menakuti AS?

Purna Warta – Di tengah kekhawatiran petinggi AS menanggapi perkembangan pesawat tanpa awak dan ekspornya ke luar negeri, mereka menganggap perlengkapan senjata tersebut sebagai photoshop hingga tahun-tahun kemarin.

Rajanews dalam hal ini melaporkan bahwa Republik Islam Iran selalu mengangkat tangannya membahas bahan-bahan produksi strategis dan keamanan. Mereka bekerja sangat baik mempromosi. Mulai dari berbagai jenis rudal dengan jarak jangkau berbeda-beda, pengiriman satelit untuk target penyelidikan-penelitian dan berbagai macam kesuksesan lainnya di bidang nuklir hingga pesawat tanpa awak atau yang disebut drone mampu merubah perhitungan dasar pelbagai medan. Semua ini menegaskan bahwa Iran sudah berhasil dalam keputusan strategi pertahanan keamanannya.

Dekade lalu, Iran telah menganggarkan secara khusus pengembangan dan peningkatan kemampuan senjata drone. Untuk pertama kalinya, Tehran sukses mengoperasikan pesawat tanpa awaknya di bawah struktur Pertahanan Suci. Drone pertama yang bernamakan Mohajer merupakan drone generasi awal yang berada dalam unit-unit Angkatan Bersenjata sebagai burung pengawas dan penyelidik.

Dan detik ini, Iran merupakan salah satu negara yang memiliki unit persenjataan drone yang paling mutakhir, bermacam dan paling berkembang di kawasan Timur Tengah sehingga mereka bisa disandingkan dan disaingkan dengan negara-negara maju lainnya seperti AS dan Inggris dengan parameter di atas.

Drone Ababil, Shahin, Fotros, Sadeq, Karrar, Arash, Shahed dan Janvar Qahhari merupakan drone-drone yang diproduksi sendiri oleh tangan-tangan ahli pasukan bersenjata Iran yang sangat-sangat perlu diperhitungkan.

Radio Farda dengan mengutip laporan surat kabar The Atlantic yang melaporkan tanya jawab apakah drone Iran hasil photoshop? Berupaya untuk mengambil kesimpulan yang mengindikasikan jawaban positif di akhir laporannya. Media jaringan CIA tersebut yaitu Radio Farda berusaha mendiktekan kepada para pendengarnya bahwa memang begitulah adanya sebagaimana yang kami indikasikan (yaitu hasil photoshop).

Tak lama setelahnya, Brian Hook, Kepala strategi anti-Iran di periode Donald Trump, menganggap keberhasilan Iran di bidang rudal sebagai hasil photoshop. Dengan kalimat meremehkan, dia menyatakan, “Iran selalu berusaha untuk mempertontonkan hal fiktif terkait kesuksesan dan kerjanya.”

Tanpa alasan dan bukti apapun pernyataan lucu seperti ini sangatlah mencolok di media-media Barat dan Medsos, di mana hal itu berakhir pada pengungkapan kebohongan berita dan ketidakhormatan diri mereka sendiri.

Bulan lalu, salah satu media AS melansir satu wawancara dengan petinggi militer AS yang menyatakan, “Drone-drone Iran tidak membiarkan kami tidur nyenyak. Banyak pengamat Barat yang mengejek dan menertawakan fakta ini lalu menganggap pesawat tanpa awak Iran sebagai hal lucu. Akan tetapi drone-drone Tehran bukanlah lelucon sama sekali dan kami tidak bisa menganggap remeh kemampuan pesawat tanpa awak dan ancaman ini.”

Sebagian petinggi Washington, termasuk Antony Blinken, Menlu AS dan petinggi pemerintahan lainnya setiap ada kesempatan mengungkapkan pernyataan tajam dalam menanggapi kemajuan drone Iran.

Dan sekarang, ada 22 negara yang mengajukan tawaran pembelian pesawat tanpa awak Negeri Para Mullah.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here