Damaskus, Purna Warta – Di wilayah-wilayah perbatasan Irak-Suriah, Amerika membangun manajemen basis militer. Itu merupakan wilayah-wilayah yang masuk dalam daerah strategis teroris ISIS.
Kazem al-Mousavi, pakar keamanan nasional Irak, mengupas target prajurit Amerika yang bercokol di wilayah-wilayah perbatasan Irak-Suriah. Banyak bukti menunjukkan adanya strategi terorisme yang menargetkan Damaskus dan Baghdad sekaligus.
Baca Juga : Apakah ISIS Dihidupkan Kembali di Suriah Timur?
Kepada al-Maalomah, al-Mousavi mengajukan beberapa bukti yang memperlihatkan gerakan AS untuk memperbarui atau rekonstruksi bentuk teroris ISIS sebelum penyusunan pemerintahan baru Irak.
“Skenario depan tergantung pada arah angin pemerintahan Baghdad ke depannya, apakah mendukung politik Gedung Putih atau melawannya?,” hematnya.
Sekarang ini pasukan Pentagon aktif di basis militer al-Tanf, di daerah tenggara Suriah, tepatnya di pertigaan perbatasan Irak-Suriah-Yordania, begitu pula eksis di al-Hasakah, timur laut Suriah dan beberapa wilayah di provinsi Deir Ez-Zour. Petinggi keamanan pemerintah Irak menyebut wilayah perbatasan Baghdad-Damaskus sebagai daerah dalam strategis teroris ISIS untuk menggalang pasukannya menyerbu Irak.
“Hari ini teroris sudah lebih lemah dari sebelumnya. Mereka berusaha menciptakan krisis di Irak dengan dukungan dan bantuan Amerika Serikat dan negara-negara Arab Teluk Persia dengan melakukan perengkutan sipil di luar Irak dan memobilisasi mereka ke Baghdad… Di bawah manuver ini, maka strategi ISIS adalah menjauhkan diri dari perang langsung dan menyerang pasukan keamanan Baghdad dalam gerak-gerak kecil,” jelas Kazem al-Mousavi.
Baca Juga : Kremlin: Putin Siap Kirim Delegasi Berunding dengan Ukraina
Pakar tersebut menambahkan butuhnya Irak akan bantuan negara-negara sekutunya untuk mengoperasikan aksi intelijensi tingkat tinggi demi mengamati semua gerak-gerik teroris.
Strategi AS Membebaskan Tahanan Teroris ISIS
Pakar keamanan nasional Irak tersebut juga mengupas pelarian ratusan teroris ISIS dari penjara al-Shinaah bulan kemarin dan menyebutnya sebagai salah satu siasat Gedung Putih. Untuk melancarkan pelarian ini, sumber di Suriah menyindir bantuan AS.
Sumber di Suriah mengungkapkan pesawat, yang terdeteksi merupakan pesawat koalisi Amerika, telah membantu aksi pelarian teroris-teroris ini. Mereka telah menjamin keamanan teroris tersebut.
“Transisi dan pengiriman teroris ISIS dilakukan beberapa tahap dengan menggunakan kendaraan bis. Sipil Kurdi juga mengemban tugas menciptakan situasi tak kondusif di penjara dan wilayah sekitarnya untuk mengganggu fokus para penjaga penjara dari kendaraan pembawa teroris,” hemat pakar Irak tersebut.
Sumber di lapangan di timur laut Suriah mengabarkan, 29/1, bahwa pasukan Amerika telah memanipulasi hiruk-pikuk di penjara al-Shinaah. Mereka melarikan 750 ISIS dari penjara tersebut.
Baca Juga : Upacara Kesyahidan Sayyid Badr al-Din al-Houthi di Sana’a
Sumber khusus juga mengungkapkan beberapa petinggi ISIS yang ikut lari, yang mayoritasnya adalah warga asing.
“Moskow mengkhawatirkan daerah-daerah yang bukan di bawah kontrol pemerintah Suriah, khususnya di Idlib dan al-Tanf yang merupakan pangkalan militer ilegal pasukan Pentagon,” jelas Wakil Menlu Rusia menanggapi hal ini tertanggal 16 Februari 2022.