Tehran, Purna Warta – Hari Jumat (18/6), Pemilu Iran terselenggarakan dengan sukses. Pemilu menghasilkan Ebrahim Raeisi sebagai pemenang dengan raihan 17.926.345 suara dan diapun terpilih menjadi Presiden Iran ke-8.
Saeed Khatibzadeh, Jubir Kemenlu Iran, mengabarkan bahwa dalam 48 jam lalu, lebih dari 45 petinggi negara mengirim ucapan selamat kepada Presiden terpilih; 24 Presiden dan Perdana Menteri, 4 Kepala Parlemen dan 18 sosok kondang politik dan tokoh internasional.
Hari Senin (21/6), Ebrahim Raeisi menghadiri konferensi pers menjawab pertanyaan-pertanyaan media nasional dan internasional. Di bawah ini adalah pernyataan-pernyataan penting Presiden baru Iran Ebrahim Raeisi tentang politik luar negeri Negeri Para Mullah:
Pertama: Dunia harus tahu, kata Ebrahim Raeisi, bahwa politik luar negeri Iran tidak akan dimulai dari resolusi nuklir dan tidak akan pula terbatas pada JCPOA.
Kedua: Ebrahim Raeisi akan mencari tali hubungan yang seimbang dan luas dengan negara-negara dunia sebagai asas. “Insyaallah, di perundingan manapun, yang menjaga kepentingan bangsa, kami akan selalu mendukung perundingan tersebut,” jelasnya.
Ketiga: Pemerintahan Raeisi tidak akan menggantungkan ekonomi dan situasi bangsa kepada perundingan. “Kami tidak akan membiarkan perundingan untuk perundingan. Kami tidak akan mengizinkan perundingan yang merusak, tapi setiap konferensi dan pertemuan harus menghasilkan sesuatu,” jelas Ebrahim Raeisi.
Perbincangan dengan Media
Lebih lanjut Presiden terpilih Ebrahim Raeisi menjawab pertanyaan media luar negeri:
Euro News: JCPOA seberapa penting di mata pemerintahan Anda dan apa pesan Anda kepada Amerika dan Eropa?
Ebrahim Raeisi: Negara-negara Amerika dan Eropa harus melihat bagaimana mereka melangkah dalam resolusi nuklir. Amerika keluar dari JCPOA dan Eropa juga belum memenuhi janji-janjinya.
Kepada Amerika, saya katakan bahwa Anda bertanggungjawab untuk mengentas semua sanksi dan Anda tidak melaksanakannya. Anda tidak merealisasikan janji Anda. Begitu juga dengan Eropa, jangan sampai Eropa berada dalam tekanan politik Amerika. Jalankanlah janji Anda.
NBC: Untuk mengefektifkan JCPOA, apakah semua sanksi AS harus digugurkan? Apakah Anda berniat untuk mempertahankan tim perundingan?
Ebrahim Raeisi: Tim perundingan nuklir terus bekerja dan mereka selalu melaporkan hasil kerjanya. Tim politik luar negeri kami sedang menganalisa laporan-laporan pihak yang sedang berunding.
Amerika berkewajiban untuk menggugurkan semua boikot lalimnya atas bangsa Iran.
Pengangkatan sanksi dan evaluasi akan menjadi pembahasan penting politik luar negeri kami.
Ruptly: Untuk menyelesaikan masalah, Apakah Anda ingin bertemu dengan Presiden AS?
Ebrahim Raeisi: Tidak.
CNN: Apa pendapat Anda mengenai perundingan dengan pemerintahan Joe Biden, apa telaah Anda atas pemerintahan Joe Biden dan apa pendapat Anda mengenai pernyataan Biden tentang keharusan adanya kesepakatan lebih universal dengan Iran yang meliputi masalah lainnya, seperti rudal dan regional?
Ebrahim Raeisi: Usulan serius saya kepada Amerika adalah cepat realisasikan janji sendiri, hapus semua sanksi dan buktikanlah bahwa Anda jujur dengan menghapus semua sanksi. Bangsa Iran tidak memiliki prasangka baik tentang JCPOA.
Masalah regional atau rudal tidak bisa dirundingkan.
Masalah yang telah disepakati dan disetujui tidak mereka laksanakan, lalu bagaimana mereka ingin masuk ke pembahasan baru?
Press Tv: Apa program Anda untuk mengaktifkan JCPOA dan memaksa AS untuk menghapus sanksi?
Ebrahim Raeisi: Iran mengupayakan efektifitas perdamaian dalam tenaga nuklir. Iran mengamalkannya dalam segala hal.
Berasaskan laporan organisasi-organisasi internasional, setiap kebijakan Iran sesuai dengan hukum internasional. Dengan demikian, kenapa mereka masih mencegah aktifitas program nuklir Iran?
Televisi Pemerintah China: Apa penantian Anda dalam kerjasama Iran-China?
Ebrahim Raeisi: Kami telah membangun relasi dengan China semenjak revolusi, begitu juga dengan banyak pemerintahan dan sekarang juga masih terajut kerjasama dengan Beijing dan ada potensi besar di antara dua kedaulatan.
Kami pasti ingin menghidupkan potensi-potensi ini.
Kami akan berhubungan baik dengan China dan agenda pemerintah pasti akan mencakup rancangan realisasi resolusi komprehensif Iran-China.
Al-Mayadeen: Sebagian petinggi Israel menganggap Anda sebagai Presiden Iran paling berbahaya, mengancam kepentingan mereka. Sebagian petinggi Eropa juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang ancaman JCPOA di periode Anda, apa pendapat Anda mengenai hal ini? Apa pendapat Anda mengenai situasi Suriah dalam 10 tahun ini? Berhubungan dengan Saudi, apakah terbuka kemungkinan kunjungan Anda ke Riyadh atau kunjungan petinggi Istana ke Tehran? Apa pendapat Anda mengenai perang Yaman?
Ebrahim Raeisi: Pemerintah Islam Iran berulang kali mengatakan bahwa program kami tentang Palestina kembali ke pandangan umum.
Sebelum rezim Zionis merasakan bahaya dari kami, mereka harus takut kepada sipil Palestina, gerakan-gerakan Muqawamah dan pihak-pihak yang hilang hak-haknya di tangan mereka. Sekarang poin lapangan berada di pihak pejuang Palestina.
Pemerintah Iran akan selalu mendukung pihak-pihak terdzalimi. Palestina adalah pihak yang terdzalimi dan kami akan terus mendukung Palestina.
Yaman harus dipimpin oleh Yaman secepatnya. Segala bentuk intervensi Saudi dan negara-negara pendukung Saudi harus dicegah.
Perang versus Yaman harus segera dihentikan. Manajemen Yaman harus diserahkan kepada orang-orang Yaman sendiri. Biarkan rakyat Yaman yang memutuskan, bagaimana mereka mengatur.
Kami telah membuka pintu kerjasama dengan semua pihak, khususnya negara-negara tetangga.
“Prioritas kami adalah negara-negara tetangga. Mengenai pembukaan Kedubes Saudi, sama sekali Iran tidak menutup kemungkinan.
Iran tidak menutup pintu relasi dan perundingan dengan Arab Saudi dan semua negara-negara Kawasan.
Baca Juga : Kematian Mencurigakan Aktivis Berdarah Emirat di London