Beirut, Purna Warta – Surat kabar kondang dunia Arab cetakan London mengupas pesan di balik peluncuran rudal dari selatan Lebanon ke Israel dan menuliskan bahwa manuver ini telah membuktikan batas kemampuan sistem pertahanan udara Tel Aviv, juga mempertontonkan potensi mengejutkan Muqawamah Beirut.
Senin kemarin, media berbahasa Ibrani dan Beirut melaporkan penembakan dua rudal dari arah selatan Lebanon ke wilayah penduduk di bagian utara Palestina Pendudukan. Militer Israel langsung mengirim 1400 prajurit di sekitar al-Quds Pendudukan dalam situasi siaga penuh. Selain itu, mereka juga menyiapkan 12 garda militer di sepanjang garis Green Zone.
Baca Juga : Hubungan Ankara-Tel Aviv Membaik, Pergerakan Hamas di Turki Semakin Sempit
Rai al-Youm, dalam salah satu kupasan strateginya, mengungkap pesan di balik serangan resistensi Lebanon ke Palestina Pendudukan dan alasan peluncurannya yang dilakukan dari selatan Lebanon bukan Gaza.
“Kami mengetahui bahwa dua rudal hari Senin kemarin menghantam daerah kosong di bagian utara Palestina Pendudukan. Tidak ada korban materi maupun manusia. Akan tetapi penembakan yang dioperasikan di daerah selatan dan kelemahan Iron Dome merupakan dua pesan berbeda. Bagian pertama pesan adalah pembuktian sistem pertahanan darat dan udara Isreal yang sangat ketinggalan zaman dalam mendeteksi rudal canggih Lebanon. Bagian kedua pesan berkaitan dengan efek serta psikologis pihak Israel yang telah membuat mereka tambah sakit kepala. Karena hal ini mengingatkan satu perkara bahwa medan Lebanon masih hangat dan mereka memiliki sumber untuk membuat Israel menepuk dada,” hemat Rai al-Youm.
Menurut analis Rai al-Youm, “Pusat warta Rai al-Youm tidak sependapat dengan pandangan media-media Israel yang menyatakan bahwa gerakan Hamas merupakan pihak di balik serangan ini, di mana mereka memiliki satu basis militer kuat di satu wilayah semu. Karena hal ini dituliskan secara lahir untuk mengurangi tensi peselisihan di Lebanon, khususnya antara Hizbullah dan Hamas, kemudian antara mereka dengan pihak-pihak Beirut antek Amerika yang menginginkan pelucutan senjata dan merubah Lebanon menjadi pusat hegemoni AS dan Israel.”
Baca Juga : Kenapa Saudi Larang Penerbangan dari Bandara Ibukota Yaman?
Sebagaimana dilaporkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, beberapa sumber menisbatkan serangan rudal ini ke Muqawamah Islami Palestina dan menjelaskan cabang Hamas di Lebanon yang berhasil mengembangkan kemampuan militernya dalam beberapa tahun terakhir. Seperti salah satu media sayap Kanan nan ekstrim yang fokus pada lansiran warta eksistensi Hamas di Lebanon.
“Tanpa konfirmasi ke Hizbullah, tidak akan ada satupun batu yang akan dilempar dari wilayah selatan Lebanon. Tingkat koordinasi gerakan-gerakan Palestina di Lebanon bahkan di Jalur Gaza sangatlah tinggi dengan gerakan Muqawamah Lebanon, Hizbullah. Yang jelas kami tidak menganggap jauh dari kemungkinan bahwa dua pesan rudal ini dikirim Hizbullah untuk Tel Aviv, cukup berbuktikan pernyataan mereka yang menegaskan bahwa resistensi Lebanon siap membalas jika serangan Israel ke Masjid al-Aqsa terus berlanjut dan mencegah pengikut Kristen beribadah di Gereja al-Qiyamah pada hari raya Paskah. Ini bukanlah kesimpulan dari kami di Rai al-Youm, tetapi ini adalah pernyataan salah satu sumber penting di kamp Muqawamah Palestina di Lebanon,” tulis analis Rai al-Youm.
Di akhir, jurnalis surat kabar kondang dunia Arab tersebut menjelaskan jarak yang tak terlalu jauh Hizbullah dengan perkembangan di Bet al-Muqaddas. Bahkan terbentuk panitia khusus untuk menyelidiki peristiwa di sana dengan detail. Peluncuran dua rudal merupakan satu pesan ancaman dan peringatan di bawah struktur ini. Mungkin para Komando pusing militer Israel menyadari isi pesan ini.
Baca Juga : Rezim Terus Berganti di Kabul, Iran Tidak Pernah Meninggalkan Rakyat Afghanistan