Purna Warta – Adalah Mashallah Shamsolvaezin, sosok Dosen jurnalistik, membahas media anti-Tehran yaitu Iran International dalam wawancaranya dengan media Clubhouse. Dengan professional dia mengatakan bahwa Iran International merupakan satu artileri yang meluncurkan pesan, bukan peluru. Pesannya juga sangatlah keras dan bertentangan dengan kepentingan bangsa Iran.
“Jika sebuah media lebih menyebarkan kebencian sebagai ganti dari jurnalistik, maka dia bekerja dengan satu perintah jelas,” tegasnya.
“Para Editor Iran International juga mengakui bahwa mereka ada untuk menggulingkan sistem pemerintahan (Iran) dan menyebarkan pesan-pesan yang mengandung kebencian dan kebijakan-kebijakan keras sebagai ganti dari api. Dan akhir-akhir ini, mereka juga melatih. Roohollah Zam membangun pelatihan dan memberikan bom Molotov lalu mengatakan, saya bekerja media,” tambahnya.
Shamsolvaezin mengingatkan bahwa setelah Zam ditangkap, mereka menyebutnya jurnalis, “Dan kami katakan, silahkan Anda sebut dia dengan sifat ataupun nama apapun untuk Zam. Tetapi kami bersumpah kepada kalian bahwa kami akan mencoret masa jurnalistiknya. Saya tidak pernah belajar di universitas maupun selama 40 tahun mengajar jurnalistik (menemui) yang namanya membuat bom Molotov, karena ini bukan kerja media.”
“Akhir-akhir ini kami menemukan Iran International mendukung penghinaan kepada seorang Ulama. Yang dikatakan bahwa apa yang harus dijaga dari penghinaan kepada Ulama, ini apa hubungannya dengan media? Saya sangat senang seperti gerakan ini telah terhenti di generasi 80-an, karena mereka anggap hal ini tidak ada hubungannya dengan reformasi kesucian,” jelasnya.
“Saya mengerti bahwa mereka melihat keterikatan Ulama dengan pemerintahan dan dengan menghina Ulama, mereka ingin melawan simbol ini, namun apa jadinya pada kebebasan berpakaian, yang segala krisis bersumber dari ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Shamsolvaezin menjelaskan program media yang telah ditinggalkan oleh Iran International karena tugas baru, lalu menyatakan, “Mereka tidak menyiarkan acara lain selain peristiwa yang berkaitan dengan Iran. Ini mengkhawatirkan, karena media ini sedang fokus untuk menghancurkan dan setelah itu, tentunya penilaian para Dosen Hubungan Internasional tidak akan mengatakan bahwa Iran International adalah media radikal ataupun avant-garde.”
“Menyiarkan kekerasan dan mengentalkan reaksi-reaksi para aparat keamanan sebagai hak membela diri merupakan tanda-tanda dukungan ke perang dalam negeri. Ini sangat membahayakan,” jelasnya.
“Salah satu jurnalis Iran International mengatakan kemarin bahwa setelah mendengarkan pernyataan Shamsolvaezin, saya senang tidak pernah menjadi muridnya. Saya melihat nama dan catatannya, lalu saya katakan bahwa saya bahagia tidak memiliki murid dari elemen PJAK (Kurdistan Free Life Party). Dia kena omongan saya, di mana saya mengetahui bahwa dia bersama saudaranya lari dari Iran untuk menyelamatkan diri dari hukuman hingga bergabung dengan Iran International,” tambahnya.
Mengenai kerja BBC Persian, Shamsolvaezi mengungkapkan, “BBC Persian terjun berlaga di tawar-menawar karena takut bersaing dengan Iran International. Ini berbahaya, karena media ini turun ke dunia dengan menyebarkan berita fake, tanpa menyandarkan wartanya pada sumber standar lalu lebih fokus pada isu-isu dari pada sumber terpercaya ataupun mengadakan wawancara dengan sumber tak berstandar seperti para petinggi Komalah, yang terkategorikan sebagai kelompok teroris dalam catatan dunia hari ini.”