Purna Warta – Angkatan Bersenjata Aljazair dalam situasi tanggap darurat di perbatasan Maroko, khawatir akan pergerakan tak disangka. Dalam 3 minggu, 3 kali melakukan latihan perang.
Selasa, 7 Juni kemarin Aljazair melakukan latihan militer di daerah Tindouf, dekat dengan perbatasan Maroko. Ini adalah manuver ketiga kali dalam beberapa minggu terakhir dan merupakan latihan militer yang dilakukan sebelum latihan perang Singa Afrika gabungan antara pasukan AS, Maroko dan beberapa negara lainnya.
Latihan perang Singa Afrika dilakukan pada tahun 2007 untuk pertama kalinya dengan menggabungkan pasukan AS-Maroko bersama beberapa prajurit negara Eropa dan Afrika. Kemudian, latihan ini dijadwalkan setiap tahun.
Brigjen Said Chengriha, Kepala Staf Gabungan Angkatan Darat Aljazair, telah memasuki wilayah Tindouf pada Senin malam, di dekat perbatasan Maroko, tempat di mana pemimpin gerakan Polisario dan puluhan ribu warga Sahara Barat tinggal.
Surat kabar Echorouk menuliskan bahwa latihan militer ini adalah latihan militer yang sangat detail dengan target simulasi perang langsung di malam hari sekaligus melatih para Komando di semua tingkat untuk persiapan, manajemen perang malam, mengambil pengalaman dalam kontrol unit-unit bawahannya di bagian koordinasi dan kerja sama antar unit utama, cabang dan mengembangkan kekuatan demi mendapatkan keahlian dalam mengontrol sistem persenjataan.
Rai al-Youm juga melaporkan latihan perang ketiga Aljazair dalam 3 pekan terakhir ini. Sebelumnya pada tanggal 24 Mei, juga dilaksanakan latihan perang dengan peluru perang di Kawasan militer kedua, di wilayah strategis Oran dekat laut Mediterania bersama unit 34 pasukan. Bersama dengan pasukan darat, Angkatan Laut juga melakukan latihan pada 23 Mei dengan melibatkan kapal perang dan kapal selam sambil meluncurkan rudal. Perlu diketahui bahwa Aljazair memiliki 8 kapal selam militer, di mana dari segi ini, Aljazair merupakan satu negara kuat setingkat Italia dan Spanyol di wilayah laut Mediterania.
Dilaporkan juga bahwa Menhan Aljazair telah meningkatkan latihan perang dalam bulan-bulan terakhir ini. Dalam 3 minggu lalu, sudah ada tiga latihan militer yang dioperasikan dengan peluru perang. Tingkat latihan yang tinggi ini menunjukkan kesiapan Angkatan Bersenjata dalam menghadapi situasi tak disangka-sangka.
Sejak perang Ukraina, Aljazair mengumumkan situasi siap darurat, karena dari satu sisi, dia merupakan negeri dekat dengan Rusia. Sejak beberapa bulan lalu, pasukan Angkatan Laut Aljazair-Rusia telah melakukan latihan bersama di laut Mediterania demi bersiap menghadapi serangan dan menjaga keamanan maritim.
Secuil Hubungan Tak Harmonis Aljazair-Maroko
Di awal bulan September hubungan diplomatik Aljazair-Maroko putus karena situasi yang memanas. Aljazair menyatakan bahwa keputusan ini diambil sebagai respon dari politik semena-mena Maroko.
Relasi Aljazair dan Maroko terus dalam situasi tak memungkinkan karena perseteruan di perbatasan darat dan Sahara Barat. Dari sisi lain, Aljazair menuduh Maroko sebagai pendukung kelompok separasi Almak di wilayah Kabylia yang dalam buku negara disebut kelompok teroris.
Penyalahgunaan sistem mata-mata Pegasus oleh petinggi Maroko untuk mengeksploitasi Aljazair juga merupakan satu langkah yang memperparah hubungan dua negara dalam beberapa dekade terakhir.
Berdasarkan data internasional, Al-jazair merupakan negeri yang paling banyak diincar oleh program ini. Dalam daftar, disebutkan 50.000 pihak yang dimata-matai. Ada 6000 pihak Aljazair, termasuk sosok politik, militer, jurnalis dan bisnisman yang tertulis. Menurut laporan Le Monde, media asal Prancis, adalah petinggi Maroko yang mendapatkan program dari Israel yang memata-matai Aljazair.
Selain itu, hingga detik ini Aljazair belum juga mengampuni keputusan Duta Maroko di PBB yang menuntut peresmian hak penduduk Kabylia di utara Aljazair.
Ini merupakan langkah resmi pemerintah Maroko dalam mendukung kelompok separatis Kabylia. Dengan alasan inilah, petinggi Aljazair menuntut penjelasan resmi, tapi Maroko diam tidak menjawab.
Aljazair juga mengecam langkah Maroko yang menjamu petinggi rezim Zionis dan mengizinkan mereka untuk mengeluarkan pernyataan-pernyataan kecaman atas Aljazair. Aljir mengungkapkan kekhawatirannya akan gerak senyap mereka.
Semua ini telah memperparah hubungan yang sebelumnya telah terluka. Penghubung jalan darat dua negara sejak tahun 1994 telah diputus. Perdagangan dan hubungan lainnya telah tersingkirkan.
Sekitar April lalu, Ammar Balani, Utusan khusus Aljazair di Sahara Barat, telah memberikan peringatan karena tindakan keras Maroko terhadap sipil Aljazair. Di mana kontinuitas serangan ini bisa menyulut api perang dua negara.
Aljazair juga menyatakan bahwa tetangga baratnya ini telah mengincar perbatasan Mauritania dan Sahara Barat sehingga menewaskan beberapa sipil, termasuk sipil Aljazair.
Pernyataan Balani ini memperlihatkan pertarungan panas lisan dan sastra Aljazair versus Maroko. Menlu Aljazair juga mengecam operasi teror dengan senjata mutakhir oleh pihak Kerajaan Maroko di luar perbatasan internasional yang telah mengorbankan warga tiga negara dan menuntut instansi-instansi terkait PBB untuk interogasi.