Purna Warta – Serangan drone dan rudal militer dan Muqawamah Yaman ke Emirat telah membuat Israel terkejut. Mereka mengkhawatirkan fasilitas urgen lebih dari apapun.
Al-Monitor, salah satu media warta Amerika, mengupas kemampuan persenjataan pasukan Muqawamah dan militer Sanaa. Drone serta rudal menghabisi Emirat minggu lalu menjadi perihal tersendiri dalam analisa media Amrik ini dan menuliskan bahwa Houthi atau Ansarullah tentu bisa mengincar pelabuhan Eilat dan fasilitas nuklir Dimona di wilayah Palestina Pendudukan.
Baca Juga : Analis Zionis: Drone Iran Hancurkan Peta Kekuatan Timteng
“Mereka sangat keheranan. Satu petinggi keamanan Israel, yang tidak ingin namanya diekspos, mengatakan sambil mengungkit kasus agresi pesawat tanpa awak pada tanggal 17 Januari ke Emirat bahwa ini merupakan satu serangan mengejutkan dan berani, meskipun mereka (Emirat) berhasil mengidentifikasi dan menghancurkan 3 drone, di mana salah satu drone tersebut menargetkan museum Louvre di Abu Dhabi dan target strategis lainnya. Ada 3 orang yang tewas dan beberapa tanker minyak meledak. Namun petinggi Emirat tersebut meyakinkan bahwa Abu Dhabi berhasil meredam satu peristiwa yang lebih besar,” kutip al-Monitor pernyataan salah satu petinggi Zionis.
Diprediksikan bahwa serangan Ansarullah dan militer Yaman sangatlah kuat, bahkan Israel tidak mempercayai akan ada balasan sebesar ini. Karena besaran kapasitas dan tuntutan kemampuan inilah, salah seorang petinggi Zionis, yang juga tidak ingin namanya disebutkan, meyakini hal lain lalu menjuruskan telunjuknya ke salah satu negara poros Muqawamah yaitu Iran.
“Serangan ini berasal dari Iran, tidak mungkin dilakukan oleh Yaman,” lapor al-Monitor.
Mengutip analis Israel, al-Monitor menuliskan, “Keberanian dan pendirian Yaman telah membuat Israel khawatir. Kemampuan tinggi mereka di rudal dan drone merupakan satu ancaman nyata untuk Zionis. Pelabuhan Eilat dan fasilitas nuklir Dimona merupakan salah satu bank target Houthi dan mereka memiliki kemampuan tinggi untuk melesatkan rudal dan drone dengan jarak 2000 kilometer.”
Baca Juga : Bongkar Dokumen Rahasia: AS Takkan Keluar dari Irak
Serangan ke Emirat merupakan pesan kepada Israel. Menurut analisa al-Monitor dengan satu keyakinan tambahan bahwa fasilitas yang lebih strategis dan penting Abu Dhabi-Dubai bisa menjadi bulan-bulanan senjata Sanaa.
Al-Monitor menganalisa bahwa Israel merupakan salah satu pihak yang sangat khawatir dengan serangan Yaman, selain Emirat dan Saudi. Petinggi senior militer dan pertahanan Tel Aviv dalam dialog panjangnya menelisik serangan Yaman beserta dampak-dampaknya. Bahkan Naftali Bennett, PM Israel, mengajukan tawaran bantuan kepada Putra Mahkota Emirat, Mohammed bin Zayed.
Sumber diplomatik Barat kepada al-Monitor menjelaskan, “Emirat kebingungan melihat serangan Houthi. Mereka (UEA) memutuskan untuk menghadapinya dengan senjata mutakhir yang ada di tangan.”
Akan tetapi, menurut laporan al-Monitor, sumber Diplomat tersebut menyatakan bahwa (meskipun memiliki daya serang) Emirat tidak memiliki senjata cukup sebagai pertahanan menghadapi rudal dan drone mematikan Sanaa.
Baca Juga : Poin Strategis Kerja Sama Iran-Rusia
Menanggapi permasalahan ini, al-Monitor menanyakan, apakah Israel akan memberikan sistem pertahanan Iron Dome kebanggaannya kepada Emirat?
Tidak demikian, menurut salah seorang sumber di Tel Aviv kepada al-Monitor. “Bukan berarti bahwa kami tidak mau. Akan tetapi persoalannya adalah apakah kami mampu (mengirim)? Ini merupakan satu kasus kompleks yang berkaitan dengan izin Amerika dan tidak bisa terjadi hanya dalam satu malam.”
“Dalam jangka pendek, tidak ada satupun faktor yang bisa menyelamatkan Emirat dari balasan Yaman,” yakinnya kepada al-Monitor tanpa menyebut nama.