Purna Warta – Melalui catatan analis kondang, Al Jazeera mengupas masalah Afganistan dan mengkritik tajam politik mantan Presiden AS, George Bush di Kabul. Bush, Tutup Mulutmu.
Andrew Mitrovica, Analis tenar Al Jazeera, dalam satu jurnalnya menulis, Bush adalah seorang pembunuh massal.
“Seharusnya dia sekarang bersama Ratko Mladic, si penjagal Serbia, di satu kursi penjara Den Haag. Hingga sekarang seharusnya dia telah menulis beberapa julid buku, bukan bebas berkeliaran dan menghadiri wawancara tentang Afganistan,” sindir Metrovica.
“Akan tetapi sebagaimana kita ketahui semua, dunia bukanlah tempat yang adil. Dengan demikian, sama seperti semua pemimpin negara Amerika lainnya yang melakukan kejahatan baik di luar maupun di dalam, George Bush sekarang bebas tanpa beban,” kritiknya.
“Bagi saya, tidak pernah tergambarkan di benak bahwa ada satu orang, yang demikian kuat, bertanggung jawab atas dua perang bikinannya, yang telah membuat derita manusia-manusia tak berdosa di berbagai penjuru. Dan dia bisa tenang dan terkadang bergembira,” cetusnya.
Di kelanjutan catatannya, Andrew Metrovica merasa heran karena tidak ada yang mengurus kebohongan mantan Presiden Amerika beserta Penasihat-Penasihatnya.
“Paling tidak Geroge Bush bersama Penasihat-Penasihatnya diadili meski sekali karena kebohongan-kebohongan yang menjadi sebab perang,” jelasnya.
Karena, menurut sang Analis Al Jazeera, sekarang sudah terbukti dampak impian dan kebodohan mematikan Bush. Jutaan sipil terbunuh dan terluka baik secara ruhani maupun jismani. Nyawa tak terhitung jumlahnya meninggal di pemukiman karena sakit atau luka lainnya. Banyak kedaulatan yang ribut karena ekstrimisme dan separatisme. Mereka menjalani masa-masa tanpa harapan dan kehancuran mutlak. Di Afganistan, Taliban sedang menghirup nafas untuk kedua kalinya agar kembali menguasai Kabul.
Selain itu, dalam analisa Andrew Metrovica, mantan Presiden George Bush juga bisa dihakimi dalam perannya di proyek yang bernama “Pemulihan”. (Karena) dalam proyek tersebut, banyak geng jahat Amerika yang menculik lelaki Muslim dan mengirim mereka ke jurang menakutkan lainnya di Irak dan lainnya. Dalam proyek tersebut juga ada segala jenis penyiksaan, kejahatan seksual, setrum listrik, gigitan anjing dan di akhirnya, pembunuhan.
“(Namun) Sepertinya semua hal ini tidak pernah terjadi. Sebagai gantinya, Bush protes kebijakan penarikan mundur sisa tentara Amerika dan NATO dari Afganistan,” sindir analis Al Jazeera.
Sembari menyindir sesi wawancara George Bush di media Jerman, Al Jazeera menuliskan, “Yang tidak bisa dipercaya adalah ini ide Bush yang yakin bahwa pendudukan militer (AS) di Irak dan Afganistan akan berdampak sebagai penyelamat bangsa dua negara.”
Di akhir surat kabar dekat dengan Qatar tersebut melaporkan upaya George Bush untuk lepas tangan dari efek perang yang merusak pemukiman Irak dan Afganistan.
“Kata George W. Bush sinonim dengan kata derita, yang tidak bisa diucapkan, dari wanita, anak-anak, lelaki Irak dan Afganistan selama dua dekade terakhir,” kritik Al Jazeera.