Akankah Joe Biden dan Vladimir Putin Satu Skenario di Medan Suriah?

suriah

Purna Warta – Sebagian surat kabar memenuhi laman wartanya dengan analisa mengenai masa depan Suriah, karena dunia jurnalistik mengamati negara-negara berkaitan yang mengeluarkan ide pembentukan Dewan Legislatif dan pemerintahan persatuan federal. Sementara sebagian lainnya melaporkan duduk bersama Rusia dan Amerika untuk menyelesaikan urusan Suriah dengan strategi selangkah demi selangkah (Step by Step).

Hal ini mungkin telah banyak ditelusuri, namun yang khas adalah yang tertulis dalam surat kabar Publicko yang mengindikasikan sebuah jalan kembali untuk saling tatap muka, dialog antara pihak Amerika Serikat dan Rusia.

Publicko mengawali analisanya dengan pertemuan seorang Jenderal Suriah, Manaf Tlass dengan petinggi Rusia membahas pandangan Washington tentang opsi masa depan Damaskus.

Menurut Jenderal Manaf Tlass, inisiatif masa depan Suriah ala Amerika memiliki beberapa poin asas pasca 10 tahun konflik.

Menurut analisa Publicko, poin pertama adalah pembentukan Dewan Militer untuk mengatur negara dan memerankan peranan utama dalam menyuntikkan keamanan dan stabilitas di penjuru Suriah.

“Dewan Militer bertanggung jawab mengumpulkan semua senjata dari seluruh kelompok militan berdasarkan usulan Amerika hingga dialog yang akan diselenggarakan di Kremlin,” jelas Publicko.

Poin kedua yang disampaikan dalam pertemuan Jenderal Suriah dengan petinggi Rusia ini berkaitan dengan Bashar Assad, sang Presiden Suriah. Poin kedua adalah dialog di ibukota Damaskus dengan dihadiri Presiden Bashar Assad secara seremonial di satu waktu khusus.

“Sistem kenegaraan saat itu dijalankan dengan satu sistem desentralisasi, bukan sistem berpusat pada kepresidenan,” hemat Publicko.

Poin ketiga adalah titik penting masalah wilayah utara Suriah. Baik wilayah di bawah kontrol pasukan Demokratik Suriah di timur Furat ataupun wilayah kontrol Turki di bagian barat laut Suriah.

Tanpa pembentukan pemerintahan, timur Furat akan dikontrol aliansi politik Kurdi secara desentralisasi. Adapun wilayah barat Furat akan dikontrol oleh oposisi Suriah dengan kerjasama langsung dengan Turki.

Dalam analisanya Publicko menjelaskan bahwa skenario ini adalah inisiatif ajuan mantan Wakil AS dalam urusan Suriah, James Jeffrey.

Entah ini yang keberapa kalinya Amerika mengajukan opsi keluar konflik Suriah, yang jelas Publicko melaporkan beberapa perubahan skema jalan keluar AS mulai dari Barack Obama hingga Joe Biden.

Salah satu hal yang membuat Amerika berubah-rubah adalah mereka tidak menemukan pihak pengganti Bashar Assad yang bisa menjadi jaminan kepentingannya dan Israel di Kawasan.

Publicko menegaskan dalam analisanya bahwa mempertahankan Bashar Assad untuk AS-Israel lebih menguntungkan dari pada melengserkannya. “Ini adalah taktik yang diaktifkan pada periode Saddam Hussein,” hematnya.

Pertemuan Jenderal Suriah ini mengindikasikan sebuah pertanyaan mengenai skenario AS-Rusia untuk masa depan Suriah. Tapi yang jelas bahwa skenario di atas sedikit banyak ditantang oleh pendukung Bashar Assad karena menutup mata atas peran pemerintah.

Baca juga: Rusia: Menetaplah di Suriah, Hizbullah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *