5 Pertemuan Berlalu, The Jerusalem Post: Israel Khawatirkan Perundingan Iran-Saudi

iran-saudi

Tel Aviv, Purna Warta – Surat kabar dekat dengan rezim sementara Zionis mengutip penjelasan pakar Tel Aviv tentang perundingan Iran dan Saudi lalu mengungkapkan kekhawatiran Israel.

Perundingan Arab Saudi dengan Iran telah menumbuhkan kekhawatiran Israel. The Jerusalem Post menganalisa indikasi bahaya dalam kandungan perundingan atas resolusi Abraham atau yang diistilahkan normalisasi.

Baca Juga : Skenario Sanaa Melawan Makar Gencatan Senjata Saudi

Dilpaorkan bahwa delegasi Saudi dan Iran terbang ke Irak demi menghadiri perundingan tahap kelima. Saeed Khatibzadeh, Jubir Kementerian Luar Negeri Iran dalam wawancaranya dengan awak media menyebut perputaran positif perundingan. Axios dalam laporannya juga menuliskan bahwa kedua belah pihak menemukan satu jalan kesepakatan di tengah konferensi ini.

The Jerusalem Post atau Jpost menjelaskan keputusan Presiden AS, Joe Biden yang mengurangi kapasitas intervensinya di regional Timur Tengah yang telah merubah geopolitik Kawasan dan menuliskan, “AS dalam beberapa dekade lalu, sangatlah aktif di Timteng. Namun demikian, pemerintahan Joe Biden melakukan banyak hal yang menunjukkan rencana mengurangi perannya di Kawasan. Hal ini telah mengakibatkan perubahan dalam geopolitik.”

Mengutip analisa pakar, Jpost mengungkapkan kekhawatiran Arab Saudi akan langkah Joe Biden ini. “Mereka (Saudi) merasakan rencana Amerika untuk memulai resolusi nuklir (JCPOA). Karena hal ini, Saudi menyatakan bahwa mereka harus mencari sekutu lain.”

Baca Juga : Kenapa Saudi Larang Penerbangan dari Bandara Ibukota Yaman?

“Israel merupakan sekutu paling dekat dengan Saudi terkait hal ini, karena kedua belah pihak memiliki kepentingan yang hampir sama dalam perkara ini. Kami (Israel) ingin mereka lebih dekat dengan kami, tapi mereka (Saudi) juga mengupayakan koreksi semua titik dan opsi,” tulis Jpost.

Secara diam-diam, Arab Saudi dan Israel memiliki hubungan dalam beberapa tahun terakhir di pelbagai bidang. Akan tetapi tidak sejalan dengan negara-negara Arab lainnya, seperti Emirat dan Bahrain, hingga kini Saudi belum mengagendakan transparansi kerja sama.

Menurut analisa The Jerusalem Post, para pakar meyakini bahwa perundingan Iran dan Saudi lebih banyak membahas urusan Yaman. Salah satu dosen Universitas Tel Aviv menyatakan, “Saudi melihat dirinya jatuh dalam situasi buruk di Sanaa. Mereka lebih mencari jalan keluar dari pada aktif secara universal.”

Baca Juga : Hari Alquds di Mata Pelajar Indonesia Timur Tengah

“Saudi kalah di Yaman. Mereka ingin meraih satu kesepakatan demi menutup semua kerugian. Mereka mengupayakan situasi Yaman tidak menjadikan Houthi semakin kuat. Secara mendasar, apa yang kami lihat adalah upaya Saudi untuk mencapai satu kesepakatan dengan Iran terkait masalah perang Yaman,” tambahnya dikutip The Jerusalem Post.

Jpost juga menambahkan bahwa negara-negara Arab anggota perjanjian Abraham, sama seperti Saudi, ingin mendapatkan satu kesepakatan tentang Yaman. Karena situasi Yaman telah membuka kesempatan bagi Iran untuk menancapkan hegemoninya di Jazirah Arab, di mana hal tersebut tidaklah menyenangkan bagi Istana-Istana.

“Kali ini kami khawatir, karena Tehran mungkin saja melihat senyum Saudi dan ini tidak berpengaruh positif pada stabilitas Kawasan. Jika hubungan Iran-Saudi membaik, hal ini bisa membahayakan umur perjanjian Abraham. Inilah yang dikhawatirkan Tel Aviv,” tulis Jpost.

Baca Juga : Rezim Terus Berganti di Kabul, Iran Tidak Pernah Meninggalkan Rakyat Afghanistan

Mengenai upaya Saudi untuk lepas dari rawa Yaman melalui perundingan dengan Iran ini, tidak ada yang diragukan oleh pakar manapun. Namun mereka meragukan apakah Iran juga memiliki alasan yang sama untuk hadir di meja bundar?

“Yang diupayakan Iran dalam hal ini adalah melemahkan negara pragmatis, yang lebih moderat dunia Arab dan memanipulasi hubungan instabil mereka dengan AS di potongan waktu sekarang ini,” akhir The Jerusalem Post.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *