Purna Warta – Sayid Hasan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, di awal orasinya dalam peringatan Asyura, 19/8/2021, mengabarkan pembelian bahan bakar dari Iran dan menyatakan bahwa kapal tanker minyak akan segera bergerak.
Di pidato lainnya tertanggal 27/8/2021, Sekjen Muqawamah Lebanon tersebut menyebut Amerika akan menghalangi tibanya kapal bahan bakar tersebut ke Beirut.
Adapun dalam kesempatan lainnya, tepatnya malam kemarin, 13/9/2021, Sekjen HIzbullah menyatakan, “Kapal pertama bahan bakar telah memasuki pelabuhan Baniyas di pekan kemarin dan hari ini muatan telah dikosongkan… Transportasi ke Beqaa akan bergerak hari Kamis depan.”
Mengupas hal ini, salah satu media berita Lebanon, al-Binaa, 14/9, menuliskan sebuah catatan dari salah satu pakar strategis bahwa Sayid Hasan Nasrullah dalam 3 pidato terakhirnya menegaskan 3 strategi di bawah ini:
Pertama: Menghancurkan tembok penghalang yang telah berumur lebih dari 2 tahun made in Amerika Serikat untuk memblokade Lebanon dari impor minyak Iran dari jalur Suriah.
Kedua: Merealisasikan strategi pencegahan setelah kapal bergerak dari Tehran menuju Beirut. Ini adalah satu peringatan akan setiap keputusan yang mengganggu kapal, akan mendapatkan balasan serupa. Peringatan ini telah menakutkan Israel dan AS untuk masuk konfrontasi. Mereka mundur.
Ketiga: Sekjen Hizbullah membuktikan bahwa Muqawamah atau perlawanan adalah unsur penyempurna pemerintahan Lebanon di segala lini, khususnya ekonomi dan juga keamanan serta militer. 3 perhitungan seperti ini telah menguatkan bangsa dan gerakan perlawanan.
Pakar tersebut kepada al-Binaa menambahkan, “Pidato Sayid Hasan Nasrullah telah menancapkan satu perubahan istimewa dalam 2 bulan terakhir. Mulai dari penghancuran blockade Amerika dalam transisi gas dari negara Arab ke Lebanon via Suriah hingga pembentukan Kabinet baru dan membuka lembaran kerjasama anyar Lebanon-Suriah yang akan disempurnakan oleh pemerintahan baru Beirut.”
“Suriah telah memerankan peranan inti dalam menghancurkan blockade Lebanon dalam bidang pengiriman gas dan bahan bakar Iran melalui kapal ke Lebanon. Peranan ini telah membuktikan kepentingan bersama dan kerjasama bilateral kedua kedaulatan,” tambahnya.