Beirut, Purna Warta – Krisis bahan bakar menyelimuti langit Lebanon. Pasukan Keamanan pemerintah berhasil mengungkap penimbunan bensin hampir 2 juta liter di salah satu tempat penyimpanan milik orang partai sekutu Saudi, Lebanese Force.
Lebanese Force party atau partai Pasukan Lebanon adalah partai yang terkenal dengan kedekatan dan persekutuannya dengan Saudi.
Di tengah krisis bahan bakar Lebanon, pihak keamanan Beirut menemukan penimbunan bensin di 38 tempat penyimpanan. Setiap tempat menyimpan penuh sekitar 50 ribu liter dan jika dijumlahkan secara keseluruhan, maka kapasitas hampir mencapai 2 juta liter. Penemuan terjadi di kota Zahle, di sebuah pom bensin milik pribadi.
Baca Juga : Bersamaan dengan Unjuk Rasa Warga Beirut, Menlu Saudi Intervensi Lebanon
Penyelidikan selanjutnya menunjukkan bahwa pelaku penimbunan dilakukan oleh seorang bernama Maroun al-Saqr, saudara Ibrahim al-Saqr, salah satu petinggi partai Lebanese Force sekutu kerajaan Saudi.
Sebelumnya, Sayid Hasaan Nasrullah telah mengingatkan bahwa krisis Lebanon kali ini disebabkan oleh penimbunan obat-obatan, makanan dan bahan bakar yang dikoordinasikan oleh Kedutaan Besar Amerika di Beirut.
“Sekarang propaganda Amerika telah sampai pada titik dimana kehidupan sosial masyarakat Beirut dijadikan incaran. Dengan demikian, penanggungjawab krisis adalah Amerika yang dikoordinasikan oleh Kedubesnya… Duta Amerika intervensi semua urusan Lebanon. Masalah bahan bakar dan perusahaan-perusahaan bensin, urusan obat-obatan, walikota, sosial dan partai, semuanya disetir Kebudes Amerika dengan campur tangannya,” tegas Sayid Hasan Nasrullah.
Penimbunan Hanya Sebatas Pelanggaran
Surat kabar al-Akhbar melaporkan penimbunan di tengah situasi krisis ini dan menuliskan catatan, “Penimbunan di tengah kelaparan di Lebanon hanyalah sebuah pelanggaran, meskipun penimbunan ini akan menyebabkan kenaikan harga dan mengancam hidup warga. Hukuman aksi ini adalah beberapa bulan penjara. Itu sudah termasuk hukuman berat. Namun demikian, Parlemen tidak bergerak sama sekali untuk reformasi ataupun menyeimbangkan aturan-aturan yang melindungi kepentingan pihak-pihak yang mempermainkan stabilitas sosial.”
Baca Juga : Israel Tembakkan Serangan Udara ke Lebanon selatan
“Puluhan ribu warga Lebanon terhinakan di pom-pom bensin. Warga sakit kehilangan nyawanya di tengah antrian kendaraan. Sebagian lainnya terbaring di rumah sakit karena jantung dan sebagian lainnya lebih memilih mengangkat senjata untuk meluapkan kemarahan dengan menembakkan senjata ke udara ataupun mengincar lainnya,” cetus al-Akhbar.
Jurnalis al-Akhbar juga melaporkan keributan antar warga terkait bahan bakar, peristiwa-peristiwa perih sebab krisis listrik di beberapa rumah sakit dan pusat kesehatan karena kelangkaan solar sebagai akibat dari penimbunan dan keengganan beberapa pusat penjualan yang tidak ingin melepas dengan harga resmi serta ancaman nyawa karena penimbunan obat-obatan.
“Dengan kejadian semua ini, si penimbun tidak akan pernah dihukumi hingga batas kejahatan. Hukum Lebanon, meskipun di tengah kelaparan, perang dan situasi darurat, hanya menyebut penimbunan sebagai satu pelanggaran ringan, bukan kejahatan,” kritik jurnalis al-Akhbar.
Baca Juga : AS Desak Lebanon Tahan Hizbullah Serang Israel
Luka Perih Penimbunan 2 Juta Liter Bensin
Al-Akhbar dalam kelanjutan kritiknya menyindir penimbunan bensin di kota Zahle dan menuliskan, “Salah satu pemilik pom bensin telah menimbun hampir 2 juta liter. Bensin disimpan di tempat penyimpanan bawah tanah di Haouch El Oumaraa, kota Zahle. Intel keamanan dalam negeri Lebanon menyelidiki dan menangkap Maroun al-Saqr, saudara Ibrahim al-Saqr, salah seorang petinggi partai Lebanese Force. Dalam interogasi kepada intel, Maroun al-Saqr mengakui bahwa bensin dalam jumlah ini adalah miliknya, bukan saudaranya dan bensin tersebut telah dia timbun selama 3 bulan. Namun dokumen menunjukkan bahwa penimbunan telah dilakukan sejak 8 bulan lalu.”
Salah seorang sumber menjelaskan bahwa metode penimbunan dilakukan secara strategis jangka panjang. Tidak ada rencana penimbunan jangka pendek, tidak ada rencana pemasaran di waktu sekarang. Bentuk bangunan tempat penyimpanan menunjukkan tingkat kerumitan penimbunan dan tidak adanya rencana pemasaran jangka pendek.
Pengadilan menjelaskan bahwa kapasitas timbunan bensin akan dikembalikan ke stasiun minyak pemerintah. Dan sisanya akan segera dikeluarkan hari ini.
Baca Juga : Sekjen Hizbullah: Kedubes AS Setir Krisis Lebanon
Namun tidaklah jauh dari kemungkinan bahwa jumlah bensin timbunan Maroun al-Saqr berbeda dengan yang dilaporkan, menurut pengamatan al-Akhbar.
Hakim Ghassan Owaidat memberikan sinyal penangkapan Maroun al-Saqr. Sementara Ibrahim al-Saqr baru bisa hadir dalam interogasi, sebab penimbunan dilakukan di tanah milik Ibrahim al-Saqr.
Sebelumnya, tepatnya minggu lalu, pihak keamanan juga mengadakan penyisiran kawasan Riyaq. Di sana juga ditemukan penimbunan di wilayah milik Maroun al-Saqr. Hampir 400 ton solar atau bahan bakar diesel ditimbun. Dari sinilah terbongkar bahwa Maroun al-Saqr adalah salah satu aktor penimbun paling besar.
Sementara partai Lebanese Force mengangkat tangan dari kasus ini dan dalam salah satu pernyataannya menegaskan bahwa jika yang disebar media tentang satu pedagang dan pemilik pom bensin dekat dengan partai ditangkap karena penimbunan, maka harus kami tegaskan bahwa masalah ini hanya berhubungan dengan pihak tersebut bersama pihak keamanan dan pengadilan. Tidak ada hubungannya dengan partai Lebanese Force.
Baca Juga : Delegasi Lebanon dalam Perjalanan ke Damaskus
Pada tanggal 19 Agustus, militer Lebanon juga berhasil mengungkap penimbunan di pom kota Barbara. Mereka menemukan 150 ribu liter bensin dan dilaporkan bahwa pom tersebut juga milik al-Saqr.