Somalia Diguncang Aksi Protes Besar-besaran atas Pengakuan Israel terhadap Somaliland

Somaliland

Mogadishu, Purna Warta – Ribuan warga Somalia turun ke jalan di sejumlah kota untuk memprotes pengakuan Israel terhadap Somaliland, mengecam langkah tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan ancaman serius bagi stabilitas kawasan.

Pada Selasa, para demonstran berunjuk rasa di Mogadishu, Baaydhabo, Hobyo, dan Guriceel, sambil mengibarkan bendera Somalia dan Palestina serta membawa poster-poster yang mengecam keputusan Israel mengakui Somaliland sebagai negara merdeka.

Dewan Konsultatif Nasional Somalia—yang mencakup Presiden Hassan Sheikh Mohamud, Perdana Menteri Hamza Abdi Barre, para pemimpin negara bagian, dan gubernur—menyatakan kecaman keras terhadap pengakuan Israel tersebut, menyebutnya sebagai “tindakan ilegal” yang merusak perdamaian dan stabilitas dari Laut Merah hingga Teluk Aden.

Dalam sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Senin, seluruh negara anggota—kecuali Amerika Serikat—mengkritik langkah Israel dan memperingatkan bahwa keputusan tersebut dapat mengguncang stabilitas Somalia dan negara-negara tetangganya.

Amerika Serikat tidak secara langsung mengecam pengakuan resmi Israel terhadap wilayah Somalia yang memisahkan diri itu, namun menegaskan bahwa posisi Washington mengenai Somaliland tetap tidak berubah.

Duta Besar Somalia untuk PBB, Abu Bakr Dahir Osman, mengatakan bahwa Israel secara sengaja mendorong fragmentasi dan menyampaikan kekhawatiran bahwa langkah tersebut dapat membuka jalan bagi relokasi paksa warga Palestina ke Somalia barat laut. “Penghinaan terhadap hukum dan moralitas ini harus dihentikan,” tegasnya.

Pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah Yaman, Abdul-Malik al-Houthi, pada Ahad mengecam keputusan tersebut dan memperingatkan bahwa setiap kehadiran Israel di Somaliland akan diperlakukan sebagai ancaman militer terhadap poros perlawanan.

Uni Afrika kembali menegaskan dukungannya terhadap keutuhan wilayah Somalia dan menolak pengakuan apa pun terhadap Somaliland, sementara Liga Arab menyebut langkah Israel sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga mengecam keputusan tersebut, dengan menilai bahwa pengakuan Israel menciptakan preseden berbahaya.

Sejumlah negara, termasuk Iran, Arab Saudi, Mesir, Turki, Djibouti, Irak, Yordania, Pakistan, dan China, turut menolak pengakuan Israel itu serta menegaskan dukungan mereka terhadap integritas teritorial Somalia. Uni Eropa juga menyatakan kembali penghormatannya terhadap batas-batas wilayah Somalia.

Somaliland secara sepihak memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 1991. Namun hingga kini, komunitas internasional tetap menganggap wilayah tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Somalia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *