Bangun, Purna Warta – Pemungutan suara untuk pemilihan presiden, legislatif, regional, dan kota dimulai pada Minggu pagi di Republik Afrika Tengah, dengan pemungutan suara dimulai secara nasional pukul 06.00 waktu setempat (0500 GMT) dan dijadwalkan berakhir pukul 18.00 (1700 GMT).
Baca juga: Rezim Israel Memperketat Pengepungan di Qabatiya, Berupaya Menghancurkan Rumah-Rumah Palestina
Sekitar 2,3 juta pemilih terdaftar diperkirakan akan memberikan suara mereka, kata Mathias Barthelemy Morouba, presiden Otoritas Pemilihan Nasional, dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di halaman Facebook lembaga tersebut pada malam pemilihan, seperti dilaporkan Xinhua.
“Ini adalah pertama kalinya negara kita menyelenggarakan pemilihan umum yang begitu kompleks, yang telah menimbulkan banyak tantangan yang membutuhkan respons yang tepat, dengan harapan bahwa persiapan selama berbulan-bulan akan menghasilkan penyelenggaraan pemilu yang sukses dan lancar,” kata Morouba.
Ia juga menegaskan kembali bahwa “setiap upaya kecurangan pemilu, manipulasi, atau kekerasan tidak hanya bertentangan dengan semangat demokrasi, tetapi juga dapat dihukum menurut hukum.”
Baca juga: Berbagai Negara Mengecam Pengakuan Rezim Israel terhadap Somaliland
Tujuh kandidat bersaing untuk memperebutkan kursi kepresidenan, termasuk Presiden petahana Faustin-Archange Touadera, yang telah berkuasa sejak 2016 dan berupaya untuk masa jabatan ketiga. Lawan utamanya adalah Anicet-Georges Dologuele dan Henri-Marie Dondra, keduanya mantan perdana menteri.
Hasil sementara pemilihan presiden diperkirakan akan diumumkan pada 5 Januari 2026. Jika tidak ada kandidat yang memperoleh mayoritas mutlak dalam pemilihan presiden, putaran kedua antara dua kandidat teratas akan dijadwalkan.