Tripoli, Purna Warta – Libya menyatakan tiga hari berkabung nasional pada hari Selasa setelah kepala staf angkatan daratnya, Mohammed al-Haddad, dan empat pejabat militer senior tewas dalam kecelakaan pesawat di dekat ibu kota Turki, Ankara.
Baca juga: IRGC Menggagalkan Upaya Pembajakan Pesawat di Penerbangan Teheran-Mashhad
Pemerintah Persatuan Nasional Libya yang berbasis di Tripoli mengkonfirmasi kematian tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa malam. Pernyataan tersebut mengatakan jet Falcon 50 yang membawa Haddad sedang dalam perjalanan ke Tripoli ketika jatuh di selatan Haymana, dekat Ankara.
Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya sebelumnya mengatakan puing-puing pesawat yang menuju Tripoli telah ditemukan di daerah yang sama. Dalam sebuah pernyataan, Pemerintah Persatuan Nasional Libya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan rekan-rekan mereka di Angkatan Bersenjata Libya.
“Pemerintah Persatuan Nasional menyampaikan belasungkawa dan simpati terdalam kepada keluarga para korban dan rekan-rekan mereka di angkatan bersenjata, berdoa semoga Allah Yang Maha Kuasa melimpahkan rahmat-Nya yang besar kepada mereka, menganugerahkan mereka tempat peristirahatan abadi di surga-Nya yang luas, dan memberkati keluarga dan orang-orang terkasih mereka dengan kesabaran dan penghiburan,” bunyi pernyataan tersebut.
Pemerintah mengatakan semua lembaga negara akan mengibarkan bendera setengah tiang selama masa berkabung, dan upacara serta perayaan resmi akan ditangguhkan.
Sementara itu, Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibeh menginstruksikan kementerian pertahanan untuk mengirim delegasi resmi ke Ankara untuk berkoordinasi langsung dengan otoritas Turki dan meninjau keadaan kecelakaan tersebut, tambah pernyataan itu.
Pemerintah menggambarkan kematian tersebut sebagai “kehilangan tragis bagi bangsa, lembaga militer, dan seluruh rakyat.”
Baca juga: Presiden Venezuela Maduro Memperingatkan Para Pemimpin Dunia atas Kampanye Militer AS
“Kita telah kehilangan orang-orang yang mengabdi kepada negara dengan tulus dan penuh dedikasi, serta menjadi contoh kedisiplinan, tanggung jawab, dan komitmen nasional,” demikian pernyataan tersebut.
Secara terpisah, kepala Dewan Kepresidenan Libya, Mohamed Menfi, juga menyampaikan belasungkawa atas kematian Haddad dan empat pejabat militer senior.
Insiden ini bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Libya yang direncanakan pada 24-25 Desember, menandai 74 tahun sejak pembebasan negara itu dari pendudukan Italia.
Peringatan tersebut kini akan dilaksanakan dalam masa berkabung nasional.


