Sana’a, Purna Warta – Anggota Dewan Tinggi Politik Ansarullah Yaman menyatakan bahwa pihaknya akan terus menargetkan Arab Saudi selama mereka tidak menghentikan agresi terhadap Yaman.
Mohammad Ali Al-Houthi, anggota Dewan Tinggi Politik Ansarullah Yaman menyatakan bahwa Yaman tidak akan berhenti untuk mempertahankan diri dari serangan Arab Saudi seperti dilansir Al-Ahed pada Kamis (26/11).
Pejabat Yaman tersebut menekankan bahwa pasukan Arab Saudi terus menerus melakukan pemboman dan serangan terhadap orang-orang Yaman ditambah dengan blokade, sanksi udara, hingga pencegahan pasien yang bepergian.
“Rakyat Yaman tidak akan dikalahkan. Semakin besar agresi mereka, semakin besar pula perlawanan bangsa Yaman,” kata Al-Houthi.
Pejabat Yaman itu mengatakan bahwa Arab Saudi telah berkomplot melawan rakyat Yaman selama enam tahun terakhir dan membelanjakan apa yang telah ditabung Raja Salman bin Abdulaziz dari Arab Saudi untuk Presiden AS Donald Trump.
Menyinggung kabar pertemuan Putera Mahkota Arab Saudi dengan Perdana Menteri Israel beberapa hari yang lalu, ia menatakan, “Semakin Arab Saudi terus menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis, semakin ia akan mengkonfirmasi kejahatannya. Normalisasi hubungan dengan rezim Zionis, pengeboman di Yaman, pengepungan dan pengurangan gaji pegawai adalah bagian dari kejahatan negara ini.”
Dia menambahkan bahwa Arab Saudi akan memahami bahwa menjual Yerusalem yang diduduki dan Masjid Al-Aqsa ke Israel tidak akan menjadi kepentingan mereka dan bahwa Israel tidak akan mendukung mereka.
Al-Houthi menambahkan bahwa rudal Quds 2 telah berhasil melewati sistem pertahanan rudal Saudi. Ia mengatakan bahwa Yaman dengan serangan itu ingin menyampaikan pesan kepada Saudi untuk “Silahkan mengadu kepada Amerika Serikat dan belilah pertahanan udara baru yang lebih kuat, karena rudal-rdual Yaman telah merusak sistem pertahanan Anda”
Tentara Yaman menembakkan rudal Quds 2 ke kilang Aramco di Jeddah, Arab Saudi, pada Senin pagi.
Dia menyatakan bahwa serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas agresi dan pengepungan yang berkelanjutan di Yaman, serta janji angkatan bersenjata untuk melakukan operasi skala besar jauh di wilayah Saudi.
Baca juga: Analis Militer Yaman: Fasilitas Vital Saudi di Bawah Jangkauan Rudal Yaman