Gaza, Purna Warta – Gerakan perlawanan Palestina, Hamas mengecam kunjungan rahasia Perdana Menteri Israel ke Riyadh, di mana ia dilaporkan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Lebih lanjut ia menyebut langkah itu sebagai “penghinaan” terhadap perjuangan Palestina.
Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri menyebut pertemuan Perdana Menteri Israel, yang dilaporkan diadakan di Neom di pantai Laut Merah Arab Saudi, sebagai tindakan “berbahaya”. Ia juga mendesak pihak berwenang Saudi untuk mengklarifikasi kebenaran kabar ini. Sebab, bila itu benar-benar terjadi maka tindakan ini disebutnya sebagai bentuk penghinaan terhadap bangsa dan pemborosan Palestina.
Seorang anggota kabinet Netanyahu dan partai Likud pada hari Senin mengkonfirmasi laporan bahwa Netanyahu terbang ke Arab Saudi untuk pertemuan rahasia dengan penguasa de facto kerajaan dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.
Sebelumnya pada hari itu, radio publik KAN Israel dan Radio Angkatan Darat melaporkan bahwa kepala Mossad, Yossi Cohen juga menghadiri pertemuan tersebut.
Pertemuan hari Minggu itu menandai pertemuan pertama yang diketahui antara pejabat senior Israel dan Saudi, di tengah upaya Pompeo untuk membujuk rezim Riyadh agar mengikuti tetangganya, Uni Emirat Arab dan Bahrain, dalam membangun hubungan diplomatik formal dengan Israel.
Baca juga: Bin Salman Setuju Tersebarnya Berita Kunjungan Netanyahu ke Saudi