Sana’a, Purna Warta – Tentara Yaman yang didukung oleh pejuang Komite Populer, telah mengambil kendali penuh atas pangkalan militer yang sangat penting di provinsi tengah negara itu, Ma’rib, menyusul bentrokan bersenjata sengit dengan milisi yang disponsori Saudi yang mendukung kepada mantan Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Hadi.
Kantor berita lokal pada Jumat malam (20/11) melaporkan bahwa tentara Yaman dan pejuang Komite Populer telah mengambil kendali atas pangkalan strategis Maas, yang terletak sekitar 57 kilometer dari ibu kota provinsi Ma’rib, setelah mereka melakukan baku tembak semgit dengan militan dari al-Qaeda yang terafiliasi dengan Partai Islah Salafi.
Pangkalan militer tersebu merupakan benteng besar terakhir militan di daerah tersebut.
Laporan tersebut mengatakan, sehubungan dengan pencapaian besar yang terus diraih pasukan tentara Yaman dan Komite Populer di provinsi Ma’rib dan sekitarnya, dan keberhasilan mereka mengamankan wilayah gurun yang luas antara provinsi al-Jawf dan Ma’rib dan memutus jalur pasokan para milisi bayaran Saudi, moral tentara bayaran yang dipimpin Saudi telah dilemahkan dan mereka berada dalam keadaan panik.
Seorang komandan senior militan dilaporkan telah memerintahkan anak buahnya dengan putus asa untuk menjual rumah mereka.
Rasa putus asa telah meningkat dengan penarikan pasukan militer dan persenjataan beratnya yang berkelanjutan dari Ma’rib oleh Arab Saudi, sebuah indikasi bahwa ibu kota provinsi dengan nama yang sama akan direbut oleh tentara Yaman.
Selama beberapa hari terakhir, konfrontasi tabrak lari di barat kota Ma’rib telah berubah menjadi perang atrisi bagi loyalis Hadi, dan mengintensifkan serangan udara Saudi, yang telah melebihi 200 serangan sejak pertengahan minggu lalu, mengakibatkan banyak korban dalam jajaran tentara bayaran Saudi.
Selain itu, milisi yang didukung Saudi telah menderita kekalahan yang memalukan di wilayah yang terletak antara provinsi al-Jawf dan Ma’rib dalam beberapa hari terakhir, dan kehilangan lebih dari 150 anggota, menurut sumber suku.
Sumber tersebut menuduh partai-partai yang setia kepada koalisi pimpinan Saudi membawa konflik internal mereka ke medan pertempuran dan menyingkirkan lawan mereka secara tidak langsung dengan mengirim pasukan di bawah tekanan untuk membuka front tanpa mengamankan mereka.
Koalisi yang dipimpin Saudi bahkan telah membuat ancaman eksplisit kepada pasukan pro-Hadi bahwa mereka akan menganggap pasukan yang menarik diri dari daerah barat Ma’rib sebagai target yang sah.
Baca juga: Tentara Yaman Ambil Alih Pangkalan Militer Penting di Ma’rib