Langgar Gencatan Senjata; Pesawat tempur Israel Lancarkan Serangan Udara terhadap Lebanon Selatan

pesawat tempur israel lebanon

Beirut, Purna Warta – Pesawat tempur Israel telah melakukan serangkaian serangan udara, yang menargetkan beberapa daerah di sisi selatan Lebanon, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata dengan negara Arab tersebut.

Baca juga: Israel Membom Rumah-rumah di Jenin saat Palestina Desak Tindakan Internasional terhadap Agresi Tepi Barat

Stasiun televisi swasta Lebanon, LBCI, melaporkan bahwa pesawat tempur Israel tersebut menargetkan daerah dekat Sungai Litani, termasuk kota Yohmor al-Shaqif dan Zoutr al-Sharqiya, Lebanon pada Kamis malam. Jet tempur Israel juga menyerang kota Deir Siryan, Zibqin, dan Yater. Tidak ada laporan langsung tentang kemungkinan korban atau tingkat kerusakan yang ditimbulkan.

Beberapa jam kemudian, militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangannya menargetkan “situs militer yang berisi senjata dan peluncur” milik gerakan perlawanan Hizbullah.

Setelah mengalami kerugian besar selama hampir 14 bulan permusuhan dan tidak mencapai tujuannya dalam serangannya terhadap Lebanon, Israel tidak punya pilihan selain menerima gencatan senjata dengan Hizbullah. Gencatan senjata mulai berlaku pada 27 November.

Namun, sejak dimulainya perjanjian tersebut, pasukan pendudukan telah melakukan serangan hampir setiap hari di Lebanon yang melanggar gencatan senjata, termasuk serangan udara di seluruh negara Arab tersebut.

Pada tanggal 10 Januari, Lebanon mengajukan pengaduan resmi kepada Dewan Keamanan PBB mengenai tindakan agresi Israel yang menargetkan lahan pertanian dan ternak di wilayah selatan negara tersebut, yang melanggar perjanjian gencatan senjata.

Baca juga: Hamas Rilis Tiga Tawanan yang Dibebaskan sebagai Ganti 369 Tahanan Palestina

Hizbullah telah menyerahkan tanggung jawab kepada pemerintah Lebanon untuk menjamin penarikan penuh pasukan militer Israel dari Lebanon selatan. Pada tanggal 27 Januari, Lebanon mengumumkan persetujuannya untuk memperpanjang gencatan senjata dengan Israel hingga tanggal 18 Februari.

Keputusan ini diambil meskipun militer Israel gagal mematuhi tenggat waktu penarikan pasukan dan dilaporkan adanya kematian hampir dua lusin orang di wilayah selatan negara tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *