Teheran, Purna Warta – Menlu Iran Abbas Araghchi mengatakan kebangkitan terorisme Takfiri di Suriah utara merupakan bagian dari proyek Amerika-Israel yang bertujuan untuk menyebarkan ketidakamanan di kawasan Asia Barat.
Dalam percakapan telepon dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov pada hari Sabtu, Araghchi mengatakan masyarakat internasional memikul tanggung jawab untuk memerangi momok terorisme yang ganas.
Ia menambahkan bahwa Iran, Rusia, dan negara-negara regional, khususnya negara-negara tetangga Suriah, harus menjaga kewaspadaan dan meningkatkan koordinasi untuk “menggagalkan rencana berbahaya ini dan melawan tindakan teroris di Suriah.”
Menlu Rusia, pada bagiannya, memberi pengarahan kepada mitranya dari Iran tentang penilaiannya terhadap perkembangan terbaru di Suriah.
Lavrov meminta semua pihak untuk mengambil langkah-langkah yang lebih terkoordinasi untuk memerangi terorisme dan mendesak konsultasi erat antara Teheran dan Moskow.
Para diplomat tinggi Iran dan Rusia menegaskan kembali dukungan kuat negara mereka terhadap kedaulatan nasional dan integritas teritorial Suriah serta pemerintah dan tentara negara Arab tersebut dalam perang mereka melawan kelompok-kelompok teroris.
Araghchi dan Lavrov menekankan pentingnya mengejar masalah tersebut dalam kerangka pembicaraan Astana dan menekankan bahwa Iran, Rusia, dan Turki diharuskan untuk mengadakan lebih banyak koordinasi sebagai penjamin proses perdamaian Astana.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan pesawat tempur Rusia telah melancarkan serangan di beberapa wilayah kota Aleppo untuk pertama kalinya sejak 2016 untuk menghentikan kemajuan teroris.
Media lokal mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukan Tentara Suriah terus mengusir serangan oleh kelompok-kelompok teroris yang didukung asing di wilayah barat laut negara itu.
Militer Suriah, yang didukung oleh kekuatan udara Rusia, melancarkan serangan balasan terhadap posisi-posisi teroris di pinggiran Aleppo dan pedesaan timur Idlib.