Teheran, Purna Warta – Menteri Kesehatan Iran Mohammad Reza Zafarghandi mengatakan PBB harus segera mengambil tindakan serius untuk mengakhiri serangan berulang kali oleh rezim Israel terhadap pusat-pusat medis dan staf di Jalur Gaza.
Zafarghandi menyampaikan permohonan tersebut dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres pada Sabtu setelah serangan rezim Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan, yang menyebabkan fasilitas kesehatan utama terakhir di Gaza Utara tidak dapat beroperasi.
Militer Israel pada Jumat menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, membakar sebagian besar bangunan, dan memerintahkan ratusan orang untuk pergi. Serangan berlanjut pada hari Sabtu.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Jumat bahwa kontak telah hilang dengan staf di dalam rumah sakit di Beit Lahiya, yang telah dikepung dan mendapat tekanan berat dari pasukan Israel selama berminggu-minggu. Pada hari Sabtu, diumumkan bahwa pasukan Israel menangkap Hussam Abu Safiya, direktur rumah sakit, dan staf lainnya.
Dalam suratnya, menteri kesehatan Iran mengutuk serangan biadab Israel terhadap rumah sakit tersebut dalam beberapa hari terakhir dan juga serangan udara rezim tersebut di Bandara Internasional Sana’a pada saat Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus dan rombongannya sedang menunggu penerbangan di bandara tersebut. Zafarghandi mengatakan serangan itu merupakan kelanjutan dari kekerasan terang-terangan rezim Israel dan indikasi pembangkangan totalnya terhadap aturan dan perjanjian internasional.
Ia mengatakan dunia telah menyaksikan serangan mematikan yang sering dilakukan rezim Israel terhadap fasilitas medis, tenaga kesehatan, dan pekerja bantuan di Gaza yang melanggar semua peraturan internasional sejak melancarkan perang di wilayah Palestina yang terkepung pada Oktober 2023. Namun, organisasi dan kalangan internasional sejauh ini gagal menunjukkan reaksi yang efektif, tegasnya.
Menteri Iran meminta Sekjen PBB untuk mengambil sikap serius dan melakukan upaya cepat dan praktis untuk menciptakan konvergensi di antara lembaga-lembaga internasional dalam mengutuk kelanjutan serangan rezim pendudukan. Perang genosida rezim Israel di Gaza sejauh ini telah merenggut nyawa lebih dari 45.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak.