Teheran, Purna Warta – Iran akan menggelar unjuk rasa tahunan Hari Quds pada Jumat, 28 Maret, dengan pawai yang direncanakan di seluruh negeri. Acara tersebut, yang secara tradisional diadakan pada Jumat terakhir Ramadan, bertujuan untuk menyatakan kecaman atas kejahatan Israel dan dukungan terhadap hak-hak Palestina.
Ramadhan Sharif, kepala Komite Sentral Iran untuk Intifada dan Hari Quds, mengumumkan rencana tersebut selama konferensi pers pada hari Rabu.
Unjuk rasa tersebut akan berlangsung di seluruh Iran dan di negara-negara lain di seluruh dunia, yang berfungsi sebagai platform untuk mengecam kejahatan Israel dan menegaskan kembali solidaritas dengan perjuangan Palestina. Slogan utama tahun ini adalah “Al-al-Ahd Ya Quds” (Berjanji, Wahai Quds).
Di Teheran, pawai akan dimulai pukul 10 pagi dari sepuluh rute yang ditentukan, dan akan bertemu di Universitas Teheran, tempat salat Jumat. Peserta akan mencakup orang-orang dari berbagai latar belakang, termasuk ulama, mahasiswa, dan pejabat pemerintah.
Hari Quds, yang ditetapkan pada tahun 1979 oleh mendiang Pemimpin Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini, diperingati secara global sebagai hari solidaritas dengan Palestina. “Saya mengajak umat Islam di seluruh dunia untuk menguduskan hari Jumat terakhir bulan suci Ramadan sebagai Hari Al-Quds dan untuk menyatakan solidaritas internasional umat Islam dalam mendukung hak-hak sah umat Islam Palestina,” kata Imam Khomeini.
Sejak konflik Gaza 2008-2009, upaya untuk menekan Hari Quds semakin intensif. Namun, dukungan internasional untuk perjuangan Palestina telah tumbuh, dengan Hari Quds kini diperingati di lebih dari 80 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jerman, Inggris, Prancis, Spanyol, dan Yunani.
Pertunjukan persatuan Muslim pada Hari Quds telah dikritik oleh kelompok pro-Israel, yang mengklaim bahwa demonstrasi tersebut mempromosikan ekstremisme dan antisemitisme. Namun, penyelenggara berpendapat bahwa acara tersebut merupakan ekspresi damai dukungan terhadap hak-hak Palestina dan penentangan terhadap kejahatan Israel berupa genosida dan pembersihan etnis terhadap warga Palestina.