Dimulainya Kembali Operasi Yaman terhadap Kapal-kapal Israel Disambut Baik Hamas

Sana’a, Purna Warta – Yaman dipuji karena melanjutkan operasi maritimnya terhadap kapal-kapal Israel. Gerakan perlawanan Palestina Hamas memuji keputusan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu menunjukkan “komitmen sejati” bangsa Yaman untuk terus mendukung Palestina.

Hamas membuat pengumuman tersebut pada hari Rabu, sehari setelah Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan larangan terhadap kapal-kapal Israel yang memblokir perairan penyeberangan mereka di lepas pantai negara Arab tersebut setelah berakhirnya tenggat waktu bagi rezim pendudukan untuk membuka kembali penyeberangan bantuan ke Jalur Gaza yang dilanda perang.

Baca juga: Uni Eropa Keluarkan Peringatan Pada Pemerintahan Jolani Akibat Pembantaian Alawite

Langkah tersebut “mencerminkan sikap otentik rakyat Yaman dan kepemimpinan mereka. Langkah tersebut juga menunjukkan komitmen tulus mereka untuk mendukung rakyat Palestina dan perlawanan mereka, sembari memberikan tekanan nyata untuk menghentikan pengepungan yang tidak adil di Gaza,” kata kelompok perlawanan Palestina dalam sebuah pernyataan, Press TV melaporkan.

Kelompok tersebut juga meminta negara-negara regional dan orang-orang yang mencari kebebasan di dunia untuk “menekan pendudukan Zionis dan para pendukungnya, hingga agresi berakhir, pengepungan di Gaza dicabut, dan bantuan kemanusiaan sampai ke rakyat kami yang terkepung.”

Angkatan Bersenjata Yaman mulai menargetkan kapal-kapal yang menuju atau meninggalkan pelabuhan di wilayah pendudukan, atau yang terkait dengan Israel, di Laut Merah selatan, Selat Bab el-Mandeb, Teluk Aden, dan Laut Arab pada November 2023.

Kampanye tersebut dilakukan sebulan setelah Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza menyusul operasi Hamas yang bersejarah terhadap entitas perampas itu sebagai balasan atas kekejamannya yang meningkat terhadap rakyat Palestina.

Yaman menghentikan serangannya sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina pada bulan Januari, ketika Israel menerima persyaratan negosiasi Hamas yang telah lama berlaku di bawah gencatan senjata tiga fase di Gaza.

Baca juga: Hamas: Babak Baru Perundingan Gencatan Senjata Gaza Dimulai

Kemudian, Israel menolak untuk melanjutkan ke tahap kedua gencatan senjata dan memblokir masuknya semua bantuan kemanusiaan ke Gaza yang melanggar hukum internasional.

Pada tanggal 7 Maret, Yaman memberi Israel waktu empat hari untuk membuka penyeberangan Gaza dan membiarkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Palestina. Batas waktu tersebut berakhir pada tanggal 11 Maret, dan pasukan Yaman mengumumkan dimulainya kembali operasi angkatan laut mereka terhadap kapal-kapal Israel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *