Jakarta, Purna Warta – Sebuah video yang menampilkan tumpukan uang baru senilai Rp 2 miliar tengah viral di media sosial. Dalam video tersebut, seorang warga Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, bernama Wildan menawarkan layanan penukaran uang baru dalam jumlah besar melalui akun TikTok Wildan Uang Baru.
Wildan mengklaim dapat menyediakan berbagai pecahan uang baru mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 20.000, dengan syarat biaya tertentu dan tanpa batasan jumlah.
“Senin, tanggal 24 Maret 2025 ready full pecahan lengkap, khusus ecer ya bosku. Besok kita ready banyak, sekarang khusus ecer dulu, besok di Bangil sama rumah saya full stock mau berapapun ada,” kata Wildan sambil memperlihatkan situasi toko penukaran uang baru, dilihat Selasa (25/3/2025).
Menanggapi fenomena ini, Bank Indonesia (BI) mengimbau agar masyarakat hanya melakukan penukaran uang Rupiah di layanan resmi BI dan perbankan agar terjamin keasliannya serta terjaga keamanannya.
“Penukaran uang Rupiah melalui mekanisme jual beli di luar layanan resmi BI dan perbankan memiliki risiko bagi masyarakat, di antaranya yaitu tidak terjamin keasliannya, sulit dipastikan akurasi jumlahnya, hingga rawan penipuan yang dapat merugikan masyarakat secara finansial,” ucap Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Anwar Bashori dalam keterangan tertulis.
BI menegaskan bahwa tidak ada jalur khusus dalam layanan penukaran uang Rupiah serta tidak memberikan akses khusus bagi para penjual uang Rupiah. Layanan penukaran uang Rupiah BI berlaku sama bagi seluruh masyarakat.
“Pada periode SERAMBI 2025, seluruh kegiatan penukaran dilakukan secara transparan melalui aplikasi PINTAR oleh seluruh masyarakat. Penggunaan aplikasi PINTAR diharapkan dapat meningkatkan kepastian layanan, mengurangi antrian kepadatan di lokasi penukaran untuk kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat, serta sebagai upaya pemerataan distribusi uang kepada masyarakat di seluruh Indonesia,” jelas Anwar.
Dalam momentum menjelang Lebaran, BI mengimbau agar masyarakat menggunakan uang Rupiah sebagai alat pembayaran dalam transaksi di Indonesia dengan baik dan tidak menjadikan uang Rupiah sebagai komoditi yang diperdagangkan.
“Uang Rupiah sejatinya merupakan simbol kedaulatan negara yang wajib dijunjung tinggi kehormatannya dan sepatutnya diperlakukan dengan baik,” tegas Anwar.
BI terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan penukaran kepada masyarakat. Ke depan, guna memperluas jangkauan dan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan penukaran, BI akan memperkuat sinergi dengan perbankan untuk membentuk Sentra Kas Mitra (SKM) serta dengan mitra kerja non-perbankan untuk membentuk Mitra Layanan (MILA) sebagai perpanjangan tangan BI dalam memberikan layanan penukaran kepada masyarakat.
Dengan adanya pola kerja sama ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh layanan penukaran dengan lebih efisien, terjamin akurasi kuantitas dan keasliannya, serta tercipta pemerataan layanan penukaran di seluruh wilayah Indonesia.
“Dapat kami sampaikan bahwa BI memberikan layanan penukaran tematik melalui kas keliling di beberapa titik strategis di wilayah Indonesia. Seluruh layanan kas keliling BI tidak memungut biaya apapun dari masyarakat sehingga masyarakat atau pemudik yang masih membutuhkan uang Rupiah pecahan kecil dapat mengunjungi layanan kas keliling BI untuk mendapatkan akses penukaran uang Rupiah yang terjamin aman dan nyaman,” imbuhnya.