Sana’a, Purna Warta – Anggota Dewan Politik Ansarullah Yaman menyatakan pembicaraan dengan Arab Saudi terus berlanjut dan kami tetap optimis dengan diskusi tersebut.
Pada hari Minggu, dalam wawancara dengan kantor berita “Anba’ Al-Alam Al-Arabi“, Ali Al-Qahoum menyatakan bahwa pencopotan kabinet Abdul Aziz bin Habtour dan pembentukan pemerintahan yang cakap dan kompeten adalah merupakan kebutuhan nasional dan kehendak rakyat.
Baca Juga : Peningkatan Perjalanan Warga dan Wisatawan Bahrain ke Suriah
Dia menambahkan, “Pemberhentian pemerintah dilakukan seiring dengan pemahaman akan perlunya reformasi struktur dan peningkatan kinerja pemerintahan.”
Al-Qahoum melanjutkan, “Sayyid Abdul Malik Al-Houthi, pemimpin Ansarullah, ingin membentuk pemerintahan untuk seluruh rakyat Yaman, jauh dari garis agama, kedaerahan dan ras, yang dapat menjaga identitas nasional dan mengkristalkan partisipasi politik yang nyata.”
Dia juga menyatakan bahwa memberikan pelayanan, mereformasi institusi pemerintah dan sistem peradilan, mengurangi penderitaan bangsa, dan menyusun kebijakan ekonomi adalah beberapa prioritas pemerintahan Yaman di masa depan.
Baca Juga : Menteri Sudan Selatan Prediksi Bank BRICS akan Runtuhkan Dominasi Dolar
Rabu lalu, Dewan Politik Tertinggi Yaman membubarkan pemerintahan Sana’a yang saat itu dipimpin oleh Abdul Aziz bin Habtour.
Dalam hal ini, Dewan Pertahanan Nasional Yaman mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintahan bin Habtour telah diberhentikan dan hanya bertanggung jawab untuk mengatur urusan normal, kecuali untuk pemindahan dan pemasangan apa pun.
Pernyataan ini juga menyatakan, “Kami memuji peran pemerintahan bin Habtour di masa lalu meskipun terdapat hambatan dan kesulitan selama periode penyerangan dan invasi, pengepungan dan sumber daya yang terbatas.”
Baca Juga : PBB Pastikan Dialog dengan Taliban Harus Dilanjutkan
Dalam lanjutan pernyataannya, ditegaskan bahwa Dewan Pertahanan Nasional, menanggapi perintah Sayyid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi, pemimpin gerakan Ansarullah, mengadakan pertemuan darurat yang dipimpin oleh Mehdi Al-Mashat, ketua Dewan Politik Tertinggi Yaman, dan pemberhentian ini dilakukan melalui Dewan Politik Tertinggi Yaman.