Paris, Purna Warta – Prancis dan Uni Emirat Arab (UEA) telah mengumumkan rencana untuk mengembangkan kampus pusat data (Megadatacenter) AI satu gigawatt yang bertujuan untuk mempercepat penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan.
Proyek Megadatacenter AI yang akan dibangun di Prancis tersebut diresmikan pada Kamis malam selama pertemuan antara Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden UEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan. Skala fasilitas tersebut akan melampaui pusat data cloud dan hyperscale tradisional, yang biasanya beroperasi dalam puluhan megawatt, menggarisbawahi meningkatnya permintaan untuk beban kerja AI yang intensif daya.
Meskipun fasilitas skala besar bukanlah hal yang baru, pusat data yang direncanakan tersebut tetap jauh lebih kecil daripada inisiatif serupa di AS. Meta baru-baru ini mulai membangun situs 2,3 gigawatt di Louisiana, sementara proyek Stargate yang diusulkan di Amerika Serikat dapat mencapai investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar $500 miliar.
Usaha patungan Prancis-Emirat ini diharapkan dapat memperoleh pendanaan dari berbagai sumber, dengan estimasi investasi berkisar antara €30 miliar hingga €50 miliar ($31 miliar hingga $51 miliar). MGX, dana investasi berbasis di Abu Dhabi senilai $100 miliar, dilaporkan terlibat dalam pembiayaan proyek ini dan inisiatif Stargate. Tahap pertama investasi UEA akan diumumkan secara resmi pada pertemuan puncak Choose France 2025 akhir tahun ini, menurut pernyataan bersama dari kedua negara.
Di luar infrastruktur pusat data, kemitraan ini akan difokuskan pada pengamanan semikonduktor canggih, menarik bakat AI, dan membangun kedutaan data virtual untuk mengembangkan layanan AI dan cloud yang berdaulat di Prancis dan UEA.
Kolaborasi ini terjadi saat UEA memperkuat hubungan dengan penyedia infrastruktur AI, termasuk Microsoft dan Cerebras, sebagai respons terhadap pengetatan pembatasan ekspor AS pada akselerator AI berkinerja tinggi. Langkah-langkah terbaru pemerintahan Biden, jika dilanjutkan di bawah Presiden Donald Trump, dapat sangat membatasi akses UEA ke chip rancangan Amerika yang penting untuk pengembangan AI.
Sementara itu, Prancis adalah rumah bagi Mistral.AI, perusahaan rintisan AI terkemuka Eropa yang telah mengembangkan model bahasa besar yang mampu bersaing dengan rekan-rekan AS yang didanai dengan baik.
Sebagai bagian dari kerja sama Prancis-Emirat yang lebih luas, Cerebras—yang didukung oleh G42 yang berbasis di UEA—mengumumkan akan menyediakan platform komputasi AI skala wafernya ke Mistral.AI. Teknologi tersebut, yang terintegrasi ke dalam platform Le Chat milik Mistral, mendukung “Flash Answers,” yang mengklaim dapat menghasilkan 1.100 token per detik menggunakan teknik decoding spekulatif.
Pengumuman tersebut muncul menjelang KTT Aksi Kecerdasan Buatan di Paris minggu depan, di mana diskusi diharapkan akan mencakup kemajuan AI Tiongkok dan kebijakan Presiden AS yang baru terpilih Donald Trump.