New York, Purna Warta – Sekretaris Komite Hak Asasi Manusia dan Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Hukum dan Internasional, Kazem Gharibabadi, menyatakan dalam sebuah surat kepada empat kepala kantor utama Sekretariat Jenderal PBB bahwa sudah waktunya untuk menanggapi kejahatan rezim Zionis, termasuk dengan mengeluarkannya dari keanggotaan PBB.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Hukum dan Internasional, surat tersebut ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Ketua Dewan Ekonomi dan Sosial PBB Bob Rae, Ketua Komisi Status Perempuan PBB Abdul Aziz Al-Wasil, dan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk.
Dalam suratnya, Gharibabadi menyebutkan bahwa keberadaan rezim Zionis, yang menurut otoritas HAM internasional dan pakar independen, telah mengubah Gaza menjadi medan pembantaian warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak, tidak dapat diterima. Komisi Status Perempuan PBB, yang didirikan untuk memperjuangkan hak perempuan dan melawan diskriminasi serta kekerasan terhadap mereka, menjadi ujian terakhir kredibilitas lembaga-lembaga internasional dalam menangani krisis dan ancaman kemanusiaan.
Dia menekankan bahwa dengan prinsip keadilan dan tanpa bias, cukup melihat statistik yang diterbitkan mengenai skala dan dimensi kejahatan kejam rezim Zionis terhadap warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak di Gaza dan Lebanon, untuk menjawab pertanyaan berikut: “Logika atau hati nurani manusia yang mana yang bisa menerima keanggotaan pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan seperti ini dalam organisasi internasional yang bertugas memantau, mendukung, dan mempromosikan hak perempuan?”
Pernyataan ini mencerminkan tekanan diplomatik Iran terhadap rezim Zionis, dengan fokus pada pelanggaran HAM yang serius dan tuntutan agar PBB mengambil langkah konkret.