Damaskus, Purna Warta – Mengacu pada kehadiran ilegal pasukan AS di Suriah, juru bicara Kremlin mengatakan dalam konferensi pers mingguan bahwa pasukan Rusia ditempatkan di negara ini (Suriah) atas undangan pejabat tertinggi Suriah.
Juru bicara Kremlin menyatakan dalam konferensi pers mingguan pada hari Selasa (5/7) bahwa militer Rusia ditempatkan di negara ini (Suriah) atas undangan pemerintah Suriah, sementara hal ini tidak berlaku untuk militer Amerika.
Baca Juga : Turki Bersiap untuk Invasi Baru
Menurut kantor berita Tass, Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin mengatakan: Jangan lupa bahwa ada perbedaan mendasar antara kehadiran Amerika dan kehadiran kami. Pasukan kami ditempatkan di sana dengan kepatuhan penuh terhadap hukum internasional dan atas undangan otoritas tertinggi Suriah. Tetapi Amerika tidak memiliki undangan seperti itu.
Menurut laporan ini, surat kabar Amerika Washington Post mengklaim bahwa para pejabat Amerika menekankan bahwa pasukan negara itu baru-baru ini menghadapi peningkatan jumlah tindakan provokatif dan eskalasi oleh Rusia dan Iran di Timur Tengah, termasuk di Suriah.
Dalam hal ini, Peskov mengatakan kepada kantor berita TASS: Saya tidak dapat mengomentari masalah ini. Lebih baik bertanya kepada ahli militer di Kementerian Pertahanan.
Baca Juga : Pimpinan IRGC Pastikan Keamanan Iran tetap Terjaga
Selama perang melawan Suriah selama satu dekade, Amerika telah mendukung milisi separatis dan menduduki wilayah kaya minyak Suriah dengan dalih memerangi terorisme dan ISIS. Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat, dengan jelas mengatakan bahwa kehadiran militer Amerika di Suriah karena sumur minyak.
Selain minyak dan solar, Amerika juga menyelundupkan sejumlah besar gandum dan biji-bijian milik Suriah untuk digunakan tentara mereka di Irak setiap minggu, yang telah berulang kali diterbitkan oleh banyak media.
Sumber-sumber lokal di timur laut Suriah baru-baru ini mengumumkan pemindahan 70 truk tanker yang membawa minyak yang diekstraksi dari ladang minyak Suriah ke Irak oleh Angkatan Darat AS. Menurut sumber-sumber ini, bersama dengan truk-truk tanker bahan bakar, 15 truk yang membawa peralatan militer memasuki wilayah Irak melalui penyeberangan Al-Walid. Penyeberangan ini dibuat oleh tentara Amerika Serikat dan pemerintah Irak dan Suriah memyatakan bahwa penyebrangan tersebut ilegal.
Baca Juga : Patroli Gabungan Rusia dan Turki di Dekat Ain Al-Arab
Menurut angka baru Kementerian Perminyakan Suriah, 70.000 barel minyak Suriah dicuri setiap hari oleh pasukan pendudukan Amerika dan pasukan tentara bayarannya di wilayah-wilayah timur.